Ada Sekelompok Umat Muhammad yang akan Terus Berjuang Hingga Kiamat, Siapa Dia?

Diantara 73 golongan yang terpecah, hanya satu yang selamat.

AP Photo/Mahmoud Illean
Umat Islam melaksanakan salat Idul Adha di samping tempat suci Kubah Batu di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Ahad (16/6/2024). Umat Islam merayakan hari raya Idul Adha dengan menyembelih domba atau sapi, membagikan sebagian dagingnya kepada fakir miskin, dan sisanya dimakan.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah berbagai fitnah yang menimpa kaum Muslimin, Nabi Muhammad SAW menyampaikan pesan tentang sekelompok umat Islam yang akan terus memperjuangkan kebenaran hingga hari kiamat kelak. Ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan dari Jabir RA.

Adapun haditsnya, sebagai berikut:

عن جابر رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: لا تزال طائفة من أمتي يقاتلون على الحق ظاهرين إلى يوم القيامة، قال: فينزل عيسى ابن مريم صلى الله عليه وسلم فيقول أميرهم: تعال صل لنا، فيقول: لا إن بعضكم على بعض أمراء، تكرمة لهذه الأمة.

Diriwayatkan dari Jabi RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Sekelompok umatku akan terus memperjuangkan kebenaran sampai Hari Kiamat."

Perawi berkata, "Kemudian turunlah Isa putra Maryam shollallahu' alaihi wa sallam, lalu seorang pemimpin mereka (umat Muslim) berkata, 'Kemarilah, untuk mengimami sholat kami'. Kemudian Nabi Isa AS berkata, 'Tidak, sesungguhnya sebagian kalian adalah pemimpin untuk sebagian lainnya. Ini adalah penghormatanku kepada umat ini'." (HR Muslim)

Baca Juga


Umat muslim melaksanakan sholat Idul Adha yang diadakan di lintasan atletik stadion Dinamo di Bucharest, Rumania, Ahad (16/6/2024). Umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, atau Hari Raya Kurban dengan menyembelih domba, kambing, sapi, atau unta. - (AP Photo/Vadim Ghirda)



Dilansir dari Dorar, berdasarkan hadits tersebut, juga dapat dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW mengabarkan umatnya bahwa sekelompok umat Islam akan terus berperang melawan musuh agama dengan cara memperjuangkan kebenaran (haq) dan agama. Mereka akan mengibarkan panji-panji agama. Islam akan meraih kemenangan dan akan tetap dalam keadaan tersebut sampai datang tanda selanjutnya dari Hari Kiamat.

Tanda lain ialah angin yang membawa ruh setiap orang yang beriman kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Amr bin Ash:

 «ثُمَّ يَبعَثُ اللهُ رِيحًا كَرِيحِ المِسْكِ، مَسُّها مَسُّ الحَريرِ، فلا تَترُكُ نفْسًا في قلبِه مِثقالُ حبَّةٍ منَ الإيمانِ إلَّا قبَضَتْهُ، ثُمَّ يَبْقى شِرارُ النَّاسِ، عَليهمْ تَقُومُ السَّاعةُ».

"Kemudian Allah mengirim sebuah angin yang baunya seperti bau misk dan lembutnya seperti lembut sutera, tidaklah ia melewati seseorang yang di dalam hatinya terdapat keimanan meskipun hanya seberat biji benih, kecuali ia pasti akan diwafatkannya. Maka tinggallah orang-orang jahat saja, lalu terjadilah hari kiamat." (HR Muslim)

Sejatinya umat Islam adalah umat yang mulia karena merupakan umat terakhir di dunia. Begitu pun nabi mereka, nabi terakhir di dunia. Nabi umat Islam diutus kepada seluruh manusia sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan.

Seruan Nabi terakhir tersebut, merupakan seruan yang berlaku sampai akhir zaman. Dengan demikian, umat Islam akan tetap menjadi penyeru atau pendakwah terakhir untuk mengajak orang-orang kembali kepada Allah SWT. Namun begitu banyak umat manusia yang melawan umat Islam karena kebenaran yang dibawanya.

 

Terpecah jadi 73 golongan..

 

 

Hadits tentang satu kelompok yang memperjuangkan Islam hingga akhir zaman tersebut juga dilengkapi dengan hadits lainnya mengenai perpecahan di kalangan umat Islam. Nabi Muhammad SAW telah mengabarkan bahwa umatnya akan terpecah menjadi 73 golongan, dan hanya satu di antaranya yang selamat, siapakah itu?

Dikutip dari buku Talbis Iblis karya Ibnul Jauzi dengan pentahqiq Syaikh Ali Hasan al-Halabi, dari Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, dia berkata, Nabi SAW bersabda,
 
 

ليأتينَّ على أمَّتي ما أتى على بني إسرائيل حَذوَ النَّعلِ بالنَّعلِ ، حتَّى إن كانَ مِنهم من أتى أُمَّهُ علانيَةً لَكانَ في أمَّتي من يصنعُ ذلِكَ ، وإنَّ بَني إسرائيل تفرَّقت على ثِنتينِ وسبعينَ ملَّةً ، وتفترقُ أمَّتي على ثلاثٍ وسبعينَ ملَّةً ، كلُّهم في النَّارِ إلَّا ملَّةً واحِدةً ، قالوا : مَن هيَ يا رسولَ اللَّهِ ؟ قالَ : ما أَنا علَيهِ وأَصحابي

 "Umatku akan mengalami apa yang dialami oleh Bani Israil, seperti sejajarnya sandal dengan pasangannya, hingga apabila ada di antara mereka itu yang menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, niscaya di antara umatku akan ada yang berbuat demikian. Dan, sungguh Bani Israil sudah berpecah belah menjadi 72 golongan, sedangkan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; semuanya di Neraka, kecuali satu golongan". Para Sahabat bertanya: "Siapakah mereka, wahai Rasulullah?" Maka beliau meniawab: "Yaitu mereka yang berada di ajaranku dan para Sahabatku".
 

Abu Dawud meriwayatkan di dalam kitab Sunan-nya, dari hadits Mu'awiyah bin Abu Sufyan bahwa suatu ketika dia berdiri seraya bertutur: "Ketahuilah, sesungguhnya Rasulullah SAW pernah berdiri di hadapan kami, kemudian beliau bersabda:

ألا إنَّ مَن قبلَكم من أهلِ الكتابِ افتَرقوا على ثِنتين وسبعين مِلَّةً ، وإنَّ هذهِ المِلَّةَ ستَفترِقُ على ثلاثٍ وسبعين : ثِنتانِ وسبعونَ في النَّارِ ، وواحدةٌ في الجنَّةِ ، وهيَ الجماعةُ وإنَّهُ سيخرجُ من أُمَّتي أقوامٌ تَجارى بِهم تلكَ الأهواءُ كما يَتَجارى الكَلبُ لصاحِبِه

 

"Ketahuilah, sungguh umat sebelum kalian dari kalangan Ahlul Kitab telah terpecah belah menjadi 72 golongan. Dan, umat ini (Islam) pun akan terpecah belah menjadi 73 golongan 72 golongan di Neraka, sedangkan satu golongan di Surga, yaitu al-Jama'ah. Dan sungguh, akan keluar dari umatku segolongan manusia yang hawa nafsunya (bid’ah) sudah merasuki diri mereka seperti penyakit anjing gila merasuki pengidapnya'".

Ayyub berkata: "Di antara kebahagiaan pemuda dan orang Ajam (non-Arab) ialah apabila Allah membimbing keduanya untuk belajar dari ulama Ahlus Sunnah".

Sufyan ats-Tsauri berkata: "Saling berwasiatlah untuk berbuat baik kepada Ahlus Sunnah karena mereka adalah orang-orang asing".

Yunus bin Abul A'la bertutur: "Aku mendengar asy-Syafi'i berkata: 'Jika aku melihat laki-laki ahli hadits, maka seakan-akan aku melihat Sahabat Nabi ﷺ".

Dari al-Junaid, dia berkata: "Semua jalan tertutup bagi manusia, kecuali bagi orang yang meniti jejak Rasulullah, mengikuti sunnah, dan dia menetapi ajaran beliau. Karena semua pintu kebaikan terbuka baginya, Allah berfirman:

لَقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِىۡ رَسُوۡلِ اللّٰهِ اُسۡوَةٌ حَسَنَةٌ...

"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu...' (al-Ahzab ayat 21).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler