Relaunching Yayasan BUMN, Menteri Erick Dorong Transformasi
Peran besar Yayasan BUMN bahu-membahu membantu pemerintah saat pandemi Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir me-relaunching Yayasan BUMN. Sebagaimana BUMN, Erick pun ingin Yayasan BUMN melakukan transformasi agar bisa semakin berkontribusi bagi negara dan masyarakat.
"Sejalan dengan transformasi Kementerian BUMN dan BUMN, kami juga mendorong Yayasan BUMN untuk bertransformasi melihat isu-isu masa depan apakah soal isu hijau atau isu kesehatan yang dialami ibu dan anak dan bagaimana bisa bekeberlanjutan. Ini transformasi yang kita harapkan terjadi," ujar Erick di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (5/7/2024).
Erick mengingatkan, peran besar Yayasan BUMN saat bahu-membahu membantu pemerintah dan masyarakat saat menghadapi pandemi Covid-19. Kala itu, Yayasan BUMN berkolaborasi dengan Kementrian PUPR menyiapkan wisma atlet sebagai rumah sakit penanganan Covid-19.
Erick menjelaskan, Yayasan BUMN juga bekerja keras dalam menyukseskan program vaksinasi di berbagai wilayah Indonesia. Dia menilai, hal itu membuat citra Yayasan BUMN mendapat apresiasi dari banyak pihak.
"Kita saat itu mendapat kepercayaan donasi dari swasta hampir Rp 300 miliar disumbangkan melalui BUMN, kita berdayakan untuk cari alat yang dibutuhkan seperti ventilator," ucap Erick dalam acara relaunching Yayasan BUMN bertajuk 'Membangun Jiwa Raga dan Alam untuk Indonesia'.
Erick menyampaikan, kehadiran Yayasan BUMN merupakan komitmen BUMN dalam menunaikan fungsinya yang tak sekadar sebagai korporasi, melainkan juga agen pembangunan. Dia menekankan, BUMN tak hanya terus berpacu menjadi sebuah perusahaan yang memberikan fiskal untuk negara melalui pajak dan dividen, juga mendorong pemerataan ekonomi.
"Kita ingin menjadi agen pembangunan, sebuah korporasi yang bisa menekan isu kesenjangan logistik dan hal-hal lain yang dibutuhkan masyarakat," ucap mantan Presiden Inter Milan itu.
Erick mengatakan, Yayasan BUMN pun mendapat kepercayaan untuk berkolaborasi dengan Temasek Foundation dalam menjaga kelestarian lingkungan. Erick berharap langkah Temasek Foundation dapat diikuti olehsemua BUMN untuk berkolaborasi dalam meningkatkan kontribusi Yayasan BUMN bagi sektor lingkungan hingga sosial masyarakat.
"Pesan saya untuk para direksi BUMN, kalau dari luar negeri dan swasta percaya, masak kita yang BUMN tidak percaya. Kita berkolaborasi seperti saat covid-19 berjuang bersama-sama, insyaAllah akan bermanfaat untuk negara dan masyarakat," kata Erick.
70 persen PMN BUMN...
Erick Thohir mengatakan, mayoritas penyertaan modal negara (PMN) dialokasikan untuk BUMN yang menjalani penugasan pemerintah. Hal itu sekaligus menepis tudingan PMN diberikan bagi BUMN yang dalam kondisi sakit.
"Periksa dulu BUMN yang mana, ingat loh, waktu saya ketemu dengan Komisi VI (DPR) itu jelas hampir 70 persen BUMN yang disuntik (PMN) itu karena penugasan, dan ada juga restrukturisasi," ujar Erick di Sarinah, Jumat.
Erick juga terus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pasalnya, terdapat sejumlah BUMN yang berada di bawah kewenangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Erick dan Sri pun telah bersepakat untuk memetakan sejumlah BUMN. Hal ini bentuk sinergi yang baik antara Kementerian BUMN dan Kemenkeu.
"Kan ada beberapa BUMN memang di bawah Kemenkeu. Kadang-kadang begitu bilang BUMN, langsung ke Kementerian BUMN, tetapi itu menjadi bagian kita dengan Menteri Keuangan selalu bekerja sama untuk melakukan perbaikan-perbaikan," kata Erick.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga menjelaskan, proporsi alokasi penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN. Arya mengatakan mayoritas PMN ditujukan untuk menjalankan penugasan pemerintah.
"Yang pasti PMN itu diberikan biasanya kita minta untuk penugasan. Bisa dibilang hampir 70-80 persen PMN kita itu penugasan," ujar Arya di ruang media kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).