Bagnaia tak Lengah Meski Kuasai Puncak Klasemen MotoGP

Bagnaia kini duduk di puncak klasemen pembalap dengan keunggulan 10 poin atas Martín.

EPA-EFE/Siu Wu
Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia.
Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembalap Ducati Lenovo Francesco Bagnaia mengaku tidak ingin lengah meskipun saat ini telah mengambil alih posisi puncak klasemen sementara MotoGP. Pecco, sapaannya, mengungguli rival terdekatnya musim ini, pembalap Prima Pramac Racing Ducati Jorge Martin.

Baca Juga


Setelah menjuarai Grand Prix Jerman pada akhir pekan lalu, Bagnaia kini duduk di puncak klasemen pembalap dengan keunggulan 10 poin atas Martín. Sementara, Ducati Lenovo memimpin klasemen tim dengan 377 poin dan Ducati di puncak klasemen pabrikan dengan 315 poin.

“Kami tidak menjalani awal musim dengan mudah, tapi kami melakukan pekerjaan luar biasa. Bahkan di sini, di mana kami bukan yang terkuat, kami masih mampu menempatkan diri dalam kondisi untuk berjuang meraih kemenangan,” ungkap Bagnaia, dikutip dari laman resmi Ducati MotoGP, Selasa (9/7/2024).

Pertarungan untuk memperebutkan gelar juara di Sirkuit Sachsenring berlangsung alot. Bagnaia berada di urutan ketiga memasuki tikungan pertama dan berhasil mencapai posisi pertama dalam dua lap berikutnya berkat dua manuver menyalip yang kuat, terutama pada Martin di tikungan terakhir.

Pada lap keenam, Pecco disusul oleh Martín dan beberapa saat kemudian oleh Franco Morbidelli, rekan setim Martin.

Sang juara bertahan kemudian kehilangan sedikit posisi tapi kemudian berhasil kembali ke posisi kedua. Sejak saat itu, pertarungan jarak dekat dimulai antara Bagnaia dan Martin karena keduanya terus mencatat waktu putaran yang sangat mirip, dengan selisih waktu yang konsisten sekitar 0,7 detik.

Bagnaia tidak menyerah karena ia bertekad untuk menjembatani kesenjangan dengan rivalnya sambil memberikan tekanan pada pemimpin saat itu.

Drama terjadi pada dua lap tersisa, ketika Martin terjatuh di tikungan pertama. Insiden ini membuat Bagnaia meraih kemenangan keenamnya tahun ini, yang merupakan Grand Prix ke-200 dalam kariernya.

Sementara, rekan satu timnya, Enea Bastianini, juga menampilkan performa luar biasa dari posisi kesembilan meski mengalami sedikit kemunduran di awal, saat ia berjuang keras menghadapi Marc Marquez dari Gresini Racing dan Morbidelli.

Bastianini akhirnya berada di urutan keempat di garis finis, dan juga berada di peringkat empat klasemen sementara.

“Ini balapan yang seringkali tidak dapat diprediksi. Dengan persaingan yang begitu tinggi, kesalahan kecil dapat mengubah hasil balapan sepenuhnya,” kata CEO Ducati Claudio Domenicalli.

“Saya masih ingin mengucapkan selamat kepada semua orang karena mereka sekali lagi memberi kami banyak kegembiraan,” ujarnya menambahkan.

MotoGP 2024 kini memasuki masa jeda musim panas dan akan berlanjut pada awal Agustus nanti di Sirkuit Silverstone, Inggris.

Duo Pertamina...

Duo Pertamina Enduro jaga kepercayaan diri

Dua pembalap Pertamina Enduro VR46 Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio menantikan paruh kedua MotoGP 2024 yang akan bergulir pada awal Agustus nanti di Sirkuit Silverstone, Inggris. Bezzecchi mengaku cukup puas karena menutup paruh pertama musim 2024 dengan finis kedelapan di Grand Prix Jerman, akhir pekan lalu.

Bagi pembalap Italia itu, posisinya di peringkat 10 besar menambah kepercayaan dirinya untuk menjalani sisa musim dengan lebih positif. “Saya lebih percaya diri dalam berkendara dan saya senang dengan hasil top 10 ini. Kami telah membuat kemajuan dan kami harus puas,” ungkap Bezzecchi, dikutip dari keterangan resmi VR46, Selasa.

Menurut pembalap yang akrab dijuluki Bez oleh para penggemarnya itu, sensasi berkendara di atas motor sudah menunjukkan peningkatan di setiap balapan yang ia lakoni pada paruh pertama musim ini.

“Sensasinya lebih baik, secara keseluruhan positif dan kami harus terus bekerja dan tidak menyerah,” kata dia.

Ia mengatakan, di Jerman, timnya memutuskan untuk tidak melakukan terlalu banyak perubahan pada motornya. Keputusan ini dinilai Bez mungkin sebagai langkah yang tepat untuk paruh kedua musim. Sementara, rekan satu timnya yakni Di Giannantonio, tidak berhasil finis pada GP Jerman karena adanya masalah teknis. Ini merupakan retirement pertama Di Giannantonio pada musim 2024.

“Saya menyesal telah menutup paruh pertama musim seperti ini, akan tetapi, keseimbangan sejauh ini jelas positif,” kata pembalap yang akrab disapa Diggia itu.

Manajer Tim Pertamina Enduro VR46 Pablo Nieto menambahkan, kedua pembalapnya siap untuk kembali kompetitif pada paruh kedua musim, mengingat jeda musim panas akan mereka manfaatan untuk meningkatkan performa.

“Untuk Fabio, masalah teknisnya masih harus diselidiki lebih baik melalui data. Sementara Marco telah mengambil beberapa langkah maju dengan dua balapan bagus. Kami akan terus bekerja untuk kembali ke posisi kami pada paruh kedua musim ini,” kata Nieto.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler