Komando Elite Israel Ditewaskan Penembak Runduk di Gaza
Tentara penjajah juga mengakui 11 tentara terluka dalam satu hari.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Pasukan penjajahan Israel (IDF) mengumumkan pada Rabu (10/7/2024), seorang tentaranya tewas dalam pertempuran di Kota Gaza. Tentara kesekian yang tewas tersebut merupakan anggota komando elite IDF.
Tentara berusia 21 itu berasal dari unit Komando Maglan yang tewas pada Selasa sore, dalam serangan penembak jitu yang diklaim Hamas di lingkungan Tel al-Hawa di Kota Gaza. Kematian itu menambah jumlah korban Israel dalam serangan darat terhadap kelompok teror Hamas dan operasi militer di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza menjadi 327 orang.
The Times of Israel melansir, pasukan penjajahan Israel dalam laporan paginya mengatakan pasukan, termasuk Maglan, sebelumnya menggerebek markas UNRWA di Kota Gaza – yang terletak di dekat lingkungan Rimal dan Tel al-Hawa. Menurut IDF, lokasi itu digunakan oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina untuk melakukan serangan melawan pasukan penjajah.
Penggerebekan tersebut dilakukan oleh Brigade Komando dan Unit Multi-Domain elit, yang pada Selasa bergabung dengan Divisi ke-99 IDF dalam operasi baru di wilayah selatan dan barat Kota Gaza.
Komando Maglan adalah salah satu unit paling elite di militer Israel. Mereka biasa ditugaskan menembus jauh ke garis pertahanan lawan. Unit itu sempat dirahasiakan keberadaannya hingga kemudian diungkapkan pada 2006 lalu.
Brigade Izzuddin al-Qassam, sayap militer Hamas pada Selasa mengumumkan seorang tentara Israel ditembak di kawasan Tal al-Hawa di Kota Gaza. Brigade al-Qassam sebelumnya mengatakan bahwa mereka menargetkan pasukan Israel yang bermarkas di dalam sebuah rumah di lingkungan Tel al-Hawa dengan peluru TPG, membenarkan bahwa serangan tersebut membunuh dan melukai tentara penjajah.
Serangan ini juga menargetkan pasukan Israel yang bermarkas di dalam sebuah rumah dengan peluru TPG dan bentrok dengan mereka dengan senapan mesin di lingkungan Shujaiya di timur Gaza. Mereka menambahkan bahwa sementara beberapa anggota pasukan sedang menarik diri dan para tentara ditarik setelah melakukan pembunuhan dan melukai mereka, ia menargetkan mereka lagi dengan mortir.
Pasukan Israel yang berlindung di dalam sebuah rumah juga menjadi sasaran dua rudal tandem di sekitar Masjid Al-Hawashi di lingkungan Shujaiya, sebelah timur Gaza.
Pers Israel mengkonfirmasi bahwa insiden keamanan terjadi di Gaza yang mengakibatkan 3 tentara terluka, dua di antaranya berada dalam kondisi kritis, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Tentara penjajah juga mengakui 11 tentara terluka dalam satu hari, termasuk 8 tentara dalam pertempuran di Jalur Gaza. Dengan demikian, jumlah korban luka sejak 7 Oktober meningkat menjadi 4.125, termasuk 2.105 sejak dimulainya operasi darat pada tanggal 27 bulan yang sama.
Jumlah tentara Israel yang tewas sejak awal perang telah mencapai 683 orang, termasuk 327 orang sejak awal operasi darat. Media dan rumah sakit Israel mengkonfirmasi bahwa jumlah tentara Israel yang tewas dan terluka lebih besar dari yang diumumkan.
Channel 7 Israel hari ini melaporkan dari Kementerian Pertahanan Israel bahwa departemen rehabilitasi telah menerima 9.250 tentara yang terluka sejak awal perang, sebagian besar dari mereka adalah tentara cadangan. Sebanyak 37 persen tentara yang terluka menderita gangguan psikologis.