Lautan Manusia Berbondong-bondong Sholatkan Ustadz Yazid Jawas, dari Masjid Hingga Makam
Jenazah Ustaz Yazid Jawas disholatkan di Masjid Agung At Tohiriyah
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kabar meninggalnya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas pada Kamis (11/7/2024), membawa duka tersendiri. Hal itu terlihat dari ramainya masyarakat yang ikut mengantarkan jenazah almarhum ke tempat peristirahatan terakhirnya di Makam Los Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (12/7/2024).
Berdasarkan pantauan Republika, masyarakat yang ikut mengantarkan jenazah almarhum Ustadz Yazid Jawas terlihat seperti lautan manusia. Jalanan menuju kompleks pemakaman penuh dengan masyarakat yang ikut mengantarkan jenazah. Bahkan, kendaraan tak bisa melintas jalanan itu karena saking banyaknya manusia.
Dari informasi yang dihimpun, jenazah Ustadz Yazid Jawas disholatkan di Masjid Agung At Tohiriyah pada sekitar pukul 09.00 WIB. Setelah disholatkan, jenazah langsung dibawa ke Makam Los Empang untuk dimakamkan.
Namun, masyarakat masih banyak yang datang setelah jenazah dimakamkan. Mereka yang tak sempat melaksanakan sholat jenazah di masjid pun akhirnya melakukan sholat di depan makam Ustadz Yazid Jawas.
"Saya baru sampai dari Cibubur. Ingin ikut sholat di masjid, tapi tidak sempat. Tadi saya sholat di kuburan bersama jamaah lain yang telat," kata Ustadz Jundi Abu Daud (40 tahun), yang datang ke Makam Los Empang, Jumat.
Berdasarkan pantauan Republika, sholat jenazah di depan makam Ustadz Yazid Jawas tak hanya sekali dilakukan. Sholat jenazah itu dilakukan beberapa kali lantaran banyak masyarakat yang baru datang.
Selanjutnya...
Salah seorang warga setempat, Andi (69 tahun) mengatakan, kepadatan manusia yang ikut mengantarkan jenazah Ustadz Yazid Jawas telah terlihat sejak Jumat pagi. Bahkan, sebelum jenazah dibawa ke kompleks pemakaman.
"Dari jam 7-an sudah penuh. Banyak yang nunggu di makam juga," kata dia.
Menurut dia, pengiring jenazah di kompleks Makam Los Empang biasanya tak pernah seramai ini. Baru kali ini, kepadatan masyarakat yang ikut mengantarkan jenazah terjadi hingga berjam-jam.
"Kalau biasanya mah paling setengah jam. Ini sudah tiga jam (jalanan) enggak jalan," ujarnya.