Rahasia di Balik Pertengahan Alquran

Di pertengahan Alquran, terdapat lafaz 'wal yatalatthaf.'

pxhere
Ilustrasi Alquran
Rep: Muhyiddin Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alquran merupakan kitab suci umat Islam yang mulia. Di dalam pertengahan Kalamullah ini terdapat lafaz wal yatalattaf yang dalam berbagai keterangan disebut sebagai "nisfu al-Qur’an." Maknanya, pertengahan Alquran.

Baca Juga


Itu terdapat dalam Surah al-Kahfi ayat ke-19. Demikian lengkapnya.

وَكَذٰلِكَ بَعَثْنٰهُمْ لِيَتَسَاۤءَلُوْا بَيْنَهُمْۗ قَالَ قَاۤىِٕلٌ مِّنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْۗ قَالُوْا لَبِثْنَا يَوْمًا اَوْ بَعْضَ يَوْمٍۗ قَالُوْا رَبُّكُمْ اَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْۗ فَابْعَثُوْٓا اَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هٰذِهٖٓ اِلَى الْمَدِيْنَةِ فَلْيَنْظُرْ اَيُّهَآ اَزْكٰى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِّنْهُ وَلْيَتَلَطَّفْ وَلَا يُشْعِرَنَّ بِكُمْ اَحَدًا

Artinya: "Demikianlah, Kami membangunkan mereka agar saling bertanya di antara mereka (sendiri). Salah seorang di antara mereka berkata, 'Sudah berapa lama kamu berada (di sini)?'

Mereka menjawab, 'Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari.' Mereka (yang lain lagi) berkata, 'Tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka, utuslah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini. Hendaklah dia melihat manakah makanan yang lebih baik, lalu membawa sebagian makanan itu untukmu.

Hendaklah pula dia berlaku lemah lembut (وَلْيَتَلَطَّفْ) dan jangan sekali-kali memberitahukan keadaanmu kepada siapa pun.'"

Dalam tradisi tafsir, sejumlah ulama menyebutkan bahwa wal yatalattaf adalah lafaz yang terletak tepat di tengah Alquran. Menukil kitab At Tahrir wa Tanwir, Ibnu ‘Asyur menjelaskan, mayoritas mufasir berpendapat.

Jika ditelisik satu per satu perkataan dalam Alquran bermula dari perkataan “الحمد” di surah al-Fatihah dan berakhir dengan perkataan "الناس” dalam surah an-Nas, maka lafaz “وليتلطف” benar-benar terletak di pertengahan Alquran.

Ibnu 'Asyur juga menyebut beberapa pendapat tentang huruf pertengahan mushaf Alquran. Jumhur ulama menyebut bahwa huruf ta’ dalam lafaz wal yatalattaf adalah pertengahan Alquran.

Kendati demikian, ada juga pendapat lain. Misal, Imam Nawawi berpendapat bahwa pertengahan Alquran adalah huruf nun dalam lafaz nukran di surah al-Kahfi ayat ke-74.

Terlepas dari berbagai perbedaan pandangan itu, ada penafsiran di balik lafaz wal yatalattaf. Apa sajakah itu?

Lemah lembut

Lafaz "وَلْيَتَلَطَّفْ" (wal yatalatthaf) berarti "dan hendaklah ia berlaku lemah lembut." Ini mengandung pesan penting tentang bagaimana umat Islam harus bersikap lemah lembut dan bijaksana dalam menghadapi situasi yang menantang.

Dalam buku Hidup itu Harus Pintar Ngegas dan Ngerem, Emha Ainun Nadjib atau yang lebih dikenal dengan Cak Nun menjelaskan, pada lafaz wal yatalattaf tersebut ada unsur kata dasar latif. Ini juga memiliki arti 'lemah lembut.' Karakter inilah yang harus dimiliki oleh kaum Muslimin.

Tanda merah

Dalam beberapa mushaf Alquran, lafaz wal yatalatthaf ini ditulis dengan warna merah. Ada yang beranggapan, itu untuk pengenang atas gugurnya Utsman bin Affan. Konon, tetesan darah sang khalifah ketiga dalam masa Khulafaur rasyidin ini jatuh pada mushaf Alquran, tepatnya pada lafaz tersebut.

Namun, ada juga yang menyatakan, darah khalifah Utsman saat dibunuh itu menetes pada teks surah al-Baqarah ayat ke-137. Hal ini didasarkan pada riwayat Imam Ahmad dari Amrah binti Arthah.

Kaitan Ashabul Kahfi

Ayat pertengahan Alquran ini menceritakan tentang tujuh pemuda yang tertidur dalam gua (al-kahf) selama 300 tahun lebih. Namun, mereka sendiri saat bangun merasa, hanya tertidur sehari atau setengah hari.

Salah satu pemuda kemudian diinstruksikan untuk pergi ke kota dengan membawa uang dan mencari makanan yang baik. Ini menunjukkan pentingnya berusaha dan berikhtiar sambil tetap bertawakal kepada Allah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler