Pentingnya Tanamkan Toleransi Sejak Dini

Hal ini mendorong generasi muda lebih peka terhadap keberagaman di Indonesia.

Republika/Fian Firatmaja
Komunitas Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali (SabangMerauke) kembali melaksanakan program Pertukaran Pelajar Antardaerah SabangMerauke.
Red: Fian Firatmaja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komunitas Seribu Anak Bangsa Merantau Untuk Kembali (SabangMerauke) kembali melaksanakan program “Pertukaran Pelajar Antardaerah SabangMerauke”. Didukung oleh Indika Foundation, tahun ini kegiatan tersebut menitikberatkan pada persoalan toleransi.


Periode ini tercatat ada 28 orang dari kelompok SMP dan mahasiswa yang diikutsertakan dalam program SabangMerauke 2024. Mereka di antaranya Adik SabangMerauke (ASM) yang merupakan siswa SMP sebanyak 13 orang dan Kakak SabangMerauke (KSM) yang merupakan mahasiswa sebanyak 15 orang. Selain itu, juga ada Famili SabangMerauke (FSM) sebanyak 13 keluarga.

Project Lead Pertukaran Pelajar Antardaerah SabangMerauke 2024 Regita Savira ungkap beberapa alasan mengapa menitikberatkan pada toleransi. Diantaranya adalah ingin mendorong generasi muda lebih peka terhadap keberagaman di Indonesia. Selain itu ingin membangun ruang aman, konstruktif, dan positif bagi generasi muda.

Direktur Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKUMI) Mulawarman Hannase yang turut berikan materi toleransi turut apresiasi kegiatan ini. Menurutnya sangat jarang instansi, korporasi atau lembaga yang mengangkat persoalan toleransi dalam kegiatannya.

Salah satu Adik SabangMerauke Andhika Saputra ungkapkan sangat senang mendapatkan pembelanjaran toleransi pada kesempatan kali ini. Meurutnya, toleransi menjadi hal penting dalam menyongsong Indonesia emas 2045.

Pengajar BISINDO, Mohammad Mohammad Adhika Prakoso tekankan, toleransi dari komunitas tuli adalah butuh orang dengar. Caranya dengan saling mendukung tanpa dikasahani. Keterlibatan teman-teman tuli bisa mengedukasi orang-orang awam. Teman yang terlibat pada kegiatan ini juga bisa mengedukasi orang awam lainnya sehingga nantinya bisa saling mengedukasi.

Pendiri Kopi Tuli Putri Sampaghita Trisnawinny ungkapkan, sikap toleransi bagi orang tuli sangatlah penting. Menurutnya bila perusahaan membuka diri pada orang tuli dan disabilitas lainnya maka inklusivitas bisa terjadi.

 

Videografer/Video Editor | Fian Firatmaja

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler