Pidato Nahdliyin yang Ketemu Presiden Israel: Sebut AIPAC, Gus Dur, dan Simon Peres
Kunjungan Nahdliyin bertemu Presiden Israel lukai hati umat Islam dunia.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah video menampilkan utusan seorang nahdliyin yang bertemu Presiden Israel berpidato dalam sebuah kesempatan. Pemuda tersebut menggunakan kacamata hitam, bernama Zainul Maarif.
Dia berpidato di ruang terbuka di samping seorang tua berpakaian jubah Arab putih dan mengenakan penutup kepala merah. Kemudian tampak seorang wanita tanpa jilbab merekam dengan ponsel sambil berjalan di depan Zainul.
Berikut ini potongan pidato Zainul
Yang kami hormati, direktur AIPAC Program
Izinkan saya untuk memperkenalkan diri, saya Zainul Maarif, saya Muslim, saya dosen universitas milik Nahdlatul Ulama.
Nahdlatul Ulama adalah organisasi Muslim terbesar di Indonesia, bahkan di dunia, yang menyuarakan islam moderat. Salah seorang tokoh yang memimpin organisasi tersebut adalah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dia adalah presiden RI keempat yang punya hubungan dekat dengan Simon Peres dan Yahudi.
Saya adalah Muslim yang menjadi peserta program ini. Kami adalah generasi ketiga Nahdlatul Ulama dan kami akan melanjutkan legasi Gus Dur, memperkuat dialog antaragama yang ada selama ini.
Sebelumnya, Republika memberitakan, Di tengah genosida oleh Zionis Israel terhadap warga Gaza Palestina, sejumlah intelektual muda Nahdliyin diam-diam berkunjung ke negara pendudukan Israel.
Dalam foto yang diterima Republika.co.id, para intelektual muda tersebut bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Tidak diketahui persis kapan kunjungan para intelektual muda Nahdliyin tersebut. Informasi yang diperoleh Republika.co.id, mereka berada di Israel selama pekan lalu.
Lihat halaman berikutnya >>>
Republika.co.id, pada Ahad (14/7/2024) mencoba menghubungi salah satu peserta rombongan kunjungan tersebut Gus Syukron Makmun. Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh tentang Kunjungannya ke Israel.
Selain Gus Syukron, tampak dalam foto itu sejumlah tokoh muda lainnya yaitu Dr Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania.
Kunjungan sejumlah kader Nahdlatul Ulama ke Israel menuai respons negatif sejumlah kalangan. Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) Gus Ulil Abshar Abdalla, turut berkomentar merespons kunjungan lima intelektual Nahdliyin ke negara pendudukan Israel dan bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog.
“Saya secara pribadi mengecam dengan keras keberangkatan lima anak NU ke Israel baru-baru ini,” kata dia, dikutip dari akun Xnya dan sudah terkonfirmasi Republika.co.id, Senin (15/7/2024).
Rais Syuriyah PBNU KH Cholil Nafis menegaskan, kunjungan yang disertai dengan foto bersama Presiden Israel Isaac Herzog tersebut melukai perasaan umat Islam dan Indonesia. "Ini melukai perasaan umat Islam dan Indonesia. Tak bisa diterima oleh nalar sehat kunjungan mereka ke Israel bertemu presiden yang sedang menghancurkan manusia dan kemanusiaan di Palestina,"ujar Kiai Cholil lewat akun X @cholilnafis, Senin (15/7/2024).
Secara umum, kunjungan mereka dinilai melukai hati umat Islam di tengah kebiadaban Israel membombardir Palestina.
- tokoh NU bertemu presiden israel
- tokoh Nahdliyin bertemu presiden israel
- tokoh muda nu
- Isaac Herzog
- palestina
- perang gaza
- jalur gaza
- genjatan senjata israel hamas
- Nahdlatul ulama
- konflik Israel palestina
- Isaac herzog
- genosida israel
- palestina merdeka
- genosida israel di gaza
- intelektual muda intelektual muda nahdliyin
- Palestina
- tel aviv
- netanyahu
- amerika serikat
- operasi badai al aqsa
- thufan al aqsa
- two state solution israel dan palestina
- solusi dua negara palestina dan israel
- perdamaian di palestina
- hizbullah
- IDF
- israel defense force
- bantuan untuk palestina
- bantuan untuk gaza
- bantuan kemanusiaan
- bantu palestina