Ini Sosok Herzog yang Ditemui Pemuda Nahdliyin, Sang Kakek Kepala Rabi Pertama Israel
Herzog mendukung serangan ke Gaza dan geram dengan Sinwar.
REPUBLIKA.CO.ID, Para intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) di antaranya, Gus Syukron, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Dalam sebuah postingan pada akun Instagram bernama @zenmaarif yang diduga milik Zainul Maarif, ia menuliskan penjelasannya berkunjung ke Israel menemui presiden Israel. "Berbincang langsung dengan Presiden Israel," tulis akun IG Zenmaarif.
"Saya bukan demonstran melainkan filsuf-agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan."
"Terkait konflik antara Hamas-Israel dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di istana sang presiden. Semoga hasil terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua."
Lantas siapa Isaac Herzog?
Pesiden Isaac Herzog adalah pejabat publik yang telah cukup lama bekerja dalam perpolitikan Israel selama lebih dari dua puluh tahun. Ia lahir pada 1960 dari pasangan Aura dan Chaim Herzog.
Ia menjabat sebagai tentara di Korps Intelijen IDF. Setelah menyelesaikan gelar sarjana hukumnya, ia bekerja sebagai pengacara, dengan spesialisasi hukum komunikasi.
Ia menjabat sebagai sekretaris pemerintah, anggota Knesset, menteri konstruksi dan perumahan, menteri pariwisata, menteri kesejahteraan dan pelayanan sosial, dan menteri urusan diaspora.
Dia kemudian terpilih sebagai ketua Partai Buruh Israel dan menjabat sebagai pemimpin Oposisi di Knesset. Selama tiga tahun, Herzog menjabat sebagai ketua Eksekutif Badan Yahudi untuk Israel.
Pada Juli 2021, ia terpilih sebagai presiden dengan suara mayoritas yang belum pernah terjadi sebelumnya di Knesset, dan ia mulai menjabat sebagai Presiden Israel Kesebelas.
Isaac Herzog lahir lahir di Tel Aviv, tempat ia dibesarkan dan dididik. Sebagai seorang anak, ia menerima julukan “Bougie,” yang dikenalnya sejak saat itu.
Herzog memiliki akar yang kuat dan signifikan dalam sejarah diplomatik, sosial, dan agama Israel serta Masyarakat Yahudi. Bahkan dimulai bertahun-tahun sebelum Israel berdiri.
Isaac Herzog dinamai menurut nama kakeknya, Rabi Dr. Yitzhak Isaac Halevi Herzog, yang merupakan Kepala Rabi Tanah Israel dan kemudian menjadi Kepala Rabi pertama Israel. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Kepala Rabi Irlandia.
Dalam perang Gaza, Herzog memang tidak sevocal Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Ini mengingat status Herzog yakni sebagai kepala negara, sementara Netanyahu kepala pemerintahan.
Dalam pertanyaan sebelumnya, Herzog menentang PBB dan menyerukan agar serangan terhadap warga Palestina di Jalur Gaza terus berlanjut sampai pemimpin Hamas di wilayah tersebut, Yahya Sinwar ditangkap “hidup atau mati” dan para sandera Israel dibebaskan.
“Kenyataannya adalah ini – dan dunia serta kita harus menghadapinya – semuanya dimulai dan diakhiri dengan Yahya Sinwar,” kata Herzog kepada pemukim sayap kanan di Yerusalem yang diduduki.
“Dialah yang memutuskan pembantaian pada bulan Oktober, dia telah berusaha untuk menumpahkan darah orang-orang yang tidak bersalah sejak saat itu, dialah yang bertujuan untuk memperburuk situasi regional, 'menajiskan' Ramadhan, melakukan segalanya untuk menghancurkan hidup berdampingan di negara kita dan di seluruh dunia. seluruh kawasan, untuk menabur perselisihan di antara kita dan di seluruh dunia.”
Presiden Israel menegaskan bahwa, dunia serta kawasan harus tahu bahwa tanggung jawab ada di tangan Sinwar.