Akui Bicarakan Relasi RI-Israel, Apa Sebenarnya Misi Kunjungan Zainul Maarif Dkk?

Rahim pernah mengirimkan delegasi ke Dubes Israel di Singapura pada 2023.

dok istimewa
Sejumlah tokoh muda Nahdliyin bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.
Rep: Fuji Eka Permana Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah intelektual muda Nahdliyin diam-diam berkunjung ke negara Israel yang sedang menjajah dan melakukan genosida terhadap Palestina. Dalam foto yang diterima Republika, para intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU) tersebut di antaranya, Gus Syukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Mereka bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog.

Baca Juga


Dalam sebuah postingan pada akun Istagram bernama zenmaarif yang diduga millik Zainul Maarif, ia menuliskan penjelasannya berkunjung ke Israel menemui presiden Israel."Berbincang langsung dengan Presiden Israel," tulis akun IG Zenmaarif.

"Saya bukan demonstran melainkan filsuf-agamawan. Alih-alih demonstrasi di jalanan dan melakukan pemboikotan, saya lebih suka berdiskusi dan mengungkapkan gagasan."

Posting Dr Zainul Maarif mengenai kunjungannya dan rombongan menghadap Presiden Israel, baru-baru ini. - (tangkapan layar)

 

"Terkait konflik antara Hamas-Israel dan relasi Indonesia-Israel, saya bersama rombongan berdialog langsung dengan Presiden Israel, Isaac Herzog (yang duduk dengan dasi biru) di istana sang presiden. Semoga hasil terbaik yang dianugerahkan untuk kita semua."

Dari postingan tersebut, Zainul mengungkapkan, kedatangannya tidak hanya mengulas tentang perang di Gaza tetapi juga relasi dengan Indonesia-Israel. Hal tersebut juga tampak dalam potongan video yang dipublikasi pada akun yang sama. 

Di tempat tersebut, Zainul Maarif memperkenalkan dirinya dan menyebutkan tokoh besar NU, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur."Izinkan saya memperkenalkan diri, nama saya Zainul Maarif, saya seorang Muslim, saya salah satu dosen di salah satu universitas milik NU."

"NU merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, dan mungkin terbesar di dunia, yang mengagungkan Islam moderat."

"Salah satu pemimpin kami, pemimpin besar KH Abdurrahman Wahid yang terkenal dengan sebutan Gus Dur, presidennya Indonesia keempat, memiliki hubungan dekat dengan Shimon Peres (Mantan Perdana Menteri Israel)."

"Beberapa dari kita, saya seorang Muslim yang menjadi peserta program ini, semua Muslim (yang ikut ini) juga berasal dari NU, jadi kami yang mengabdi ke NU, kami akan melanjutkan warisan Gus Dur."

Demikian penjelasan Zainul Maarif dalam cuplikan video yang beredar, diduga video tersebut diambil ketika dia berada di Israel.

Bertemu dubes Israel di Singapura pada 2023..

Selain aktif sebagai dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia dan Lembaga Bahtsul Masail PBNU, Zainul Maarif juga menjadi pengurus di Pusat Studi Warisan Ibrahim Untuk Perdamaian atau biasa disebut Rahim. Koalisi tersebut merupakan koalisi antara Yahudi, Muslim dan kaum Bani Nuh di Indonesia.

Berdasarkan laman rahim.or.id, Zainul Maarif menjadi manager penelitian domestik di organisasi pimpinan KH Mukti Ali Al-Qusyairi tersebut.

Dalam laman yang sama, Rahim juga pernah mengutus delegasi untuk ménemui duta besar Israel di Singapura. Pada salah satu artikel berjudul 'Delegasi Rahim ke Singapura 2023', Rahim dibantu anggota Steering Committee RAHIM (Rumah Ibrahim) untuk Urusan Luar Negeri, Elisheva Stross, mengatur perjalanan bagi enam delegasi RAHIM ke Singapura dari tanggal 12-16 Augustus 2023. Mereka bertemu dengan pihak Kedutaan Israel serta komunitas Yahudi di Singapura.

Tim Delegasi RAHIM ke Singapura dipimpin oleh Leo Agustinus Yuwono dan terdiri dari 5 anggota RAHIM: K.H. Mukti Ali Qusyairi, K.H. Zainul Maarif, K.H. Asnawi Ridwan, K.H. Roland Gunawan, dan Yohannes Elias.


Kunjungan ini menjadi langkah pertama dari perjalanan panjang tim RAHIM untuk melakukan penelitian dan pengamatan terhadap hubungan toleransi antar agama di dunia, terutama antara Islam dan Yahudi, sampai kepada kualitas hubungan yang sebenarnya antara Palestina dan Israel.

Delegasi RAHIM dari NU melakukan perjalanan ke Singapura untuk berkunjung dan bersilaturahmi serta memulai kerjasama dengan Duta Besar Israel untuk Singapura, Eli Vered Hazan, dan Israeli Deputy Chief of Mission Hila Rose Fridman. Pertemuan ini diakhiri dengan penyerahan hadiah buku “Etika Universal: Samudra Hikmat Nabi Nuh” yang diterjemahkan oleh tim RAHIM, dan Piagam Deklarasi Perdamaian RAHIM bagi dunia, serta Profil Organisasi RAHIM.

H. Mukti Ali Qusyairi, Direktur Eksekutif Rahim, menyampaikan bahwa kunjungan ini dimaksudkan, pertama, melakukan penelitian lapangan untuk menggali data dan belajar dari Singapura mengenai toleransi dan interfaith, khususnya hubungan antara Islam dan Yahudi, serta menjajaki kemungkinan membuka hubungan dan kerjasama diplomatik antara Indonesia dan Israel sebagaimana dilakukan Singapura. 

Kedua, untuk memperluas dan memperkuat jaringan gerakan interfaith di kawasan Asia, khususnya di Singapura sebagai negara tetangga yang dikenal sebagai negara demokrasi yang secara resmi mengakui banyak agama dan keyakinan.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI enggan mengomentari kunjungan lima tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) ke Israel beberapa waktu lalu.

“Terkait adanya kunjungan dari beberapa tokoh muda NU ke Israel, sebaiknya teman-teman media kontak PBNU untuk berbagai informasi lebih lanjut. Kemlu tidak dalam posisi untuk memberikan komentar terkait kunjungan tersebut, yang memang tidak terkait dalam bentuk apa pun dengan posisi resmi Pemerintah RI,” kata Juru Bicara Kemlu RI Roy Soemirat dalam keterangan tertulis, Senin (15/7/2024).

PBNU telah merilis keterangan terkait kunjungan lima tokoh mudanya ke Israel. “Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dalam keterangan tertulisnya, Senin.

Menurut Gus Ipul, kunjungan kelima tokoh muda NU itu ke Israel merupakan tindakan yang sangat tidak bijaksana, membingungkan, dan mendapat banyak kecaman nyata. “Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” ucapnya.

Hari ke-250 Genosida - (Republika)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler