Wapres: MUI Berperan Strategis Jaga Akidah dari Ajaran Menyimpang
Wapres meminta pengurus MUI agar lebih aktif bangun pendidikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) memiliki peran penting untuk menjaga akidah umat dari ajaran-ajaran dan pemikiran-pemikiran yang menyimpang serta menjaga umat dari muamalah yang tidak sesuai syariah.
"Bagaimana kita menjaga ini. Bagaimana kita mengawal umat dalam ber-muamalah, jangan sampai tidak sesuai dengan syariah. Maka itu, kita membangun ekonomi syariah," kata Wapres saat memimpin Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu.
Wapres yang juga selaku Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu juga meminta pengurus MUI agar lebih aktif membangun bidang pendidikan dalam upaya memberdayakan umat, khususnya untuk mencetak para ulama dan pemakmur bumi.
"Kita harus menyediakan dua sumber daya manusia ini, ulama yang paham agama dan mereka yang memakmurkan bumi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi." ujar Wapres.
Selanjutnya, terkait tugas MUI dalam menyatukan umat, Wapres menerangkan bahwa penyatuan umat yang dimaksud, yakni dalam hal-hal strategis seperti menyamakan manhaj (kaidah dan ketentuan) dan pemahaman agama.
"Perbedaan yang menyimpang harus diamputasi. Kita harus menyatukan pendapat dalam hal-hal yang tidak boleh berbeda," kata Wapres.
Di akhir arahannya, Wapres meminta Dewan Pertimbangan MUI untuk membuat rekomendasi tertulis yang terperinci mengenai langkah-langkah yang perlu diluruskan dan ditingkatkan terkait beberapa hal di atas tersebut.
"Dewan pertimbangan harus memberikan rekomendasi kepada pengurus harian. Anda harus begini, anda harus begini. Jadi, dewan pertimbangan kerjanya bukan hanya bicara di luar, tetapi juga membuat rekomendasi," tuturnya.
Wakil Ketua Umum MUI Marsudi Syuhud dalam laporannya menyampaikan beberapa kebijakan MUI dalam berbagai bidang. Salah satunya, dalam bidang dakwah, MUI telah melakukan sertifikasi dai sesuai dengan tuntutan publik dan telah diikuti oleh ormas-ormas Islam yang berada dalam naungan MUI.
"Kita sudah melakukan (sertifikasi) sampai angkatan ke-29 dan itu dilakukan secara terus menerus. Semua organisasi yang ada di sini Alhamdulillah mayoritas ikut semua," katanya.