Dampak Gelombang Panas: Serbia Kehilangan Danau untuk Pertama Kalinya

Institut kesehatan publik Serbia mendeklarasi kondisi berbahaya di 10 kota madya.

REUTERS/Zorana Jevtic
Pemandangan Danau Rusanda yang mengering saat gelombang panas melanda Serbia dan wilayah Balkan lainnya dengan suhu mencapai 41 derajat Celcius di Melenci, Serbia, 13 Juli 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Wilayah Balkan serta sebagian besar wilayah Eropa lainnya masih dilanda gelombang panas yang memicu kebakaran hutan dan mengeringkan danau di Serbia untuk pertama kalinya. Meteorolog memperingatkan gelombang panas dapat semakin rutin terjadi.

Baca Juga


"Pada saat ini, kami tengah berada di peristiwa cuaca ekstrem, gelombang panas dikarakteristikan oleh lama dan intensitasnya," kata meteorolog yang berbasis di Belgrade, Vladimir Djurdjevic, Rabu (17/7/2024).

Ia menambahkan, perubahan iklim dapat memicu musim panas ekstrem semakin sering terjadi. Pekan ini, seluruh Balkan dicengkram suhu panas. Suhu udara di sebagian besar negara-negara di wilayah itu termasuk Kroasia, Montenegro dan Makedonia Utara diperkirakan mencapai 39 derajat Celsius.

Warga setempat mengatakan danau air asin Rusanda di utara Provinsi Vojvodina, Serbia mengering untuk pertama kalinya. Danau itu mengandung lumpur obat-obatan.

"Dulunya ini semua rawa dan kini rawa sudah hilang, ini tingkat permukaan danau terendah dan ini juga dampak dari kekeringan," kata salah satu warga Sava Jovkic, 72 tahun.

Institut kesehatan publik Serbia mendeklarasi kondisi berbahaya di 10 kota madya. Pada Selasa (16/7/2024) Belgrade mencatat hari terpanas yang pernah tercatat yang mencapai 38,4 derajat Celsius.

Suhu Laut Adriatik di beberapa resor pesisir Kroasia mencapai rekor tertinggi 29,5 derajat Celsius. Pekan ini, Makedonia Utara dan Albania mengerahkan petugas pemadam kebakaran, pesawat terbang, dan helikopter untuk memadamkan kebakaran hutan di negara mereka. Pada Ahad (14/7/2024) lalu, Makedonia Utara mengumumkan keadaan darurat karena kebakaran hutan.

Dalam laporan iklim regional, Bank Dunia memperingatkan ekonomi Balkan Barat perlu menginvestasikan setidaknya 37 miliar dolar AS selama satu dekade ke depan untuk melindungi masyarakat dan properti dari dampak perubahan iklim. Balkan Barat terdiri atas Albania, Bosnia dan Herzegovina, Kosovo, Montenegro, Makedonia Utara, dan Serbia.

Di bagian lain Eropa, Italia juga diperkirakan menghadapi panas yang menyengat, dengan suhu mencapai 45 derajat Celsius. Suhu panas juga berdampak pada negara-negara seperti Yunani, Prancis, Spanyol, Polandia, dan Ukraina.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler