Kementerian Kesehatan: Pengungsi Gaza Diserang Virus Polio
Virus penyebab polio ditemukan dalam limbah yang terkumpul
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi pengungsi Palestina di jalur Gaza kian memprihatinkan. Di tengah hujan bom Israel yang menghancurkan infrastruktur fasilitas medis, Kementerian Kesehatan Palestina di jalur Gaza mengumumkan bahwa kini para pengungsi diserang virus.
Kementerian Kesehatan Palestina lewat keterangan tertulis kepada Republika di Jakarta, Jumat (19/7/2024), menegaskan, tes telah dilakukan terhadap sampel limbah dengan berkoordinasi dengan UNICEF. Hasil dari tes tersebut menunjukkan adanya virus penyebab polio.
Virus penyebab polio ditemukan dalam limbah yang terkumpul dan mengalir di antara tenda-tenda para pengungsi dan beberapa tempat di mana pengungsi berada. Adanya virus merupakan akibat dari penghancuran infrastruktur merupakan bencana kesehatan baru, karena kepadatan pengungsi, kelangkaan air yang tersedia, kontaminasi dengan limbah, akumulasi berton-ton sampah, dan pencegahan penjajah akan air bersih. Hal tersebut membuat sulitnya pengungsi untuk hidup bersih. Mereka terpaksa hidup di lingkungan yang cocok untuk penyebaran berbagai penyakit.
Deteksi adanya virus penyebab polio dalam limbah menandakan bencana kesehatan yang nyata dan membuat ribuan penduduk berisiko tertular polio. Kementerian Kesehatan menyerukan agar agresi Israel segera dihentikan, menyediakan air bersih yang dapat digunakan, memperbaiki saluran pembuangan limbah, dan mengakhiri kepadatan penduduk di tempat-tempat pengungsian.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menjelaskan, penargetan pasukan penjajah Israel terhadap pusat-pusat kesehatan dan rumah sakit menyebabkan 24 dari 38 rumah sakit pemerintah dan swasta - di mana hanya 14 yang masih beroperasi sebagian - dan juga menyebabkan 64 pusat kesehatan - dari 90 pusat kesehatan - tidak dapat beroperasi, dan lebih dari 130 mobil dihancurkan. pertolongan pertama.
Jumlah total permintaan untuk berobat ke luar negeri mencapai 25.000 orang, sementara jumlah yang mendapat koordinasi dan persetujuan untuk melakukan perjalanan mencapai 6.645 orang, sedangkan jumlah yang dapat melakukan perjalanan ke luar Jalur Gaza hanya 4.895 orang yang terluka dan sakit. Selain itu, perlintasan tidak lagi berfungsi karena ditutup oleh pasukan penjajah Israel sejak 5 Juli lalu.
Jumlah korban syahid pada hari ini mencapai 54 orang, sedangkan korban luka-luka mencapai 95 orang.Jumlah syuhada yang gugur akibat kekurangan gizi sejak awal agresi mencapai 34 syuhada, sebagian besar adalah anak-anak.
Sementara itu, jumlah kumulatif syuhada sejak awal agresi mencapai 38.848 syuhada, di mana 29.087 di antaranya memiliki data lengkap di Kementerian Kesehatan, di samping 9.761 syuhada yang datanya tidak lengkap. Jumlah korban luka-luka mencapai lebih dari 89.459 orang.