Driver dan Awkarin Sudah Jalani Mediasi, Asosiasi Minta Gojek Cabut Sanksi Putus Mitra

Gojek juga mengakui mediasi antara Fikri Kharisma dan Awkarin berjalan baik.

Tangkapan layar
Mediasi antara influencer, Karin Novilda dengan mantan driver Gojek Fikri Kharisma.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia Igun Wicaksono meminta Gojek mencabut sanksi putus mitra terhadap driver ojek online (ojol) Fikri Kharisma yang berselisih dengan selebgram, Karin Novilda atau Awkarin. Igun menilai Gojek tak seharusnya langsung memutus status mitra Fikri.

Baca Juga


"Atas kasus yang terjadi kepada rekan kami dari mitra Gojek, Garda Indonesia menyesalkan telah terjadinya tindakan sewenang-wenang dari perusahaan aplikator yang memutus sepihak mitranya atas dasar laporan sepihak konsumen," ujar Igun saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Igun menyebut Gojek selama ini lebih pro kepada konsumen daripada mitranya yang telah memberikan sumbangsih pendapatan perusahaan sangat besar. Igun mengatakan driver ojol seringkali dirugikan saat terjadi persoalan di lapangan, meski terkadang kesalahan berasal dari konsumen.

"Contoh ada mitra menegur penumpang menolak menggunakan helm, karena tersinggung ditegur, penumpang malah memberikan bintang satu dan melaporkan tidak baik kepada perusahaan Gojek," ucap Igun.

Oleh karena itu, Igun meminta Gojek meninjau kembali keputusan mencabut status Fikri dari mitra Gojek. Igun menilai Gojek harus mempertimbangkan penjelasan Fikri terkait peristiwa tersebut.

"Atas perkara yang menimpa rekan kami, mitra Gojek, Fikri Kharisma, Gojek perlu mengundang dua belah pihak agar memberikan klarifikasi dan memberikan kesempatan Fikri melakukan klarifikasi pembelaan diri atau naik banding, karena menyangkut nafkah dari seseorang untuk keluarganya agar dapat tetap bekerja," sambung Igun.

Igun menambahkan sejumlah kasus keputusan sepihak aplikator merupakan bukti abainya pemerintah terhadap para driver ojol. Igun mengatakan negara belum hadir menengahi hubungan mitra dengan aplikator yang dibuktikan belum adanya payung hukum yang melindungi para mitra tersebut.

"Akibatnya timbul kesewenang-wenangan perusahaan aplikator untuk melakukan putus mitra sepihak kapan pun, bahkan rating bintang 1 berujung suspensi akun, pihak mitra tidak bisa membela diri," kata Igun.

Aturan tarif baru ojek online berlaku paling lambat 29 Agustus 2022. - (Tim Infografis Republika.co.id)

Ketua Dewan Penasehat Armada Seluruh Ojek Online Indonesia (ASOOI) Krisna meminta Gojek untuk mengevaluasi keputusannya memberhentikan Fikri Kharisma sebagai mitra driver. Krisna menilai sanksi putus mitra imbas perselisihan dengan selebgram Awkarin sangat memberatkan bagi driver ojek online (ojol) tersebut.

"Saya sependapat, seharusnya pihak Gojek memulihkan akun driver-nya," ujar Krisna saat dihubungi Republika di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Krisna mengatakan, Fikri bersikap kooperatif dan mau mengakui kesalahan, serta meminta maaf kepada Awkarin dan Gojek. Dengan begitu, ucap Krisna, Fikri layak mendapatkan kesempatan untuk kembali bekerja sebagai mitra Gojek.

"Apalagi proses mediasi berjalan baik, jadi sebetulnya tidak ada urgensi untuk memberikan sanksi seberat itu," ucap Krisna.

Krisna menyampaikan peristiwa ini juga seharusnya menjadi pelajaran bagi seluruh aplikator layanan jasa transportasi daring. Krisna mengingatkan para driver merupakan garda terdepan dalam pertumbuhan bagi usaha aplikator tersebut.

"Para aplikator seharusnya sadar diri, tanpa driver ojek online, mereka tidak akan bisa sebesar sekarang sehingga perlakuan 'semena-mena' sebaiknya segera dievaluasi," kata Krisna.

Manajemen Gojek sudah memberikan keterangan terkait kasus cekcok antara mitra mereka dan selebgram Awkarin. Head of Product Communications Gojek Rosel Lavina mengatakan Gojek berkomitmen melindungi pelanggan dan driver dari segala macam tindakan kekerasan.

"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa salah satu pelanggan kami oleh oknum mitra driver yang terjadi pada 14 Juli dan mengecam segala bentuk kekerasan, termasuk intimidasi dan ancaman, baik fisik, tertulis maupun verbal," ujar Rosel saat dihubungi Republika di Jakarta, Kamis (18/7/2024).

Sejak menerima laporan tersebut, ucap Rosel, Gojek telah melakukan komunikasi secara intensif dengan pelanggan untuk memberikan perkembangan proses investigasi, menawarkan perlindungan dari tim Satgas Gojek, serta pendampingan dan dukungan pemulihan psikologis. Rosel mengatakan Gojek juga telah memberikan sanksi putus mitra, merujuk pada tingkat pelanggaran yang telah diatur dalam Tata Tertib Gojek (Tartibjek).

"Yang bersangkutan tidak dapat lagi menjadi mitra Gojek," ucap Rosel.

Dalam memberikan sanksi, ucap Rosel, Gojek selalu mendasarkan keputusan dari proses investigasi serta merujuk pada peraturan yang telah ditetapkan dalam Tartibjek. Di sisi lain, sanksi berupa pemblokiran akun permanen dapat juga dilakukan kepada akun pelanggan yang terbukti melakukan pelanggaran ataupun tindakan fraud lainnya.

"Langkah tegas ini penting untuk melindungi keamanan jutaan mitra driver dan pelanggan yang selama ini beraktivitas memanfaatkan ekosistem Gojek," kata Rosel.

Rosel menuturkan, pihak Gojek beberapa waktu lalu juga telah memfasilitasi mediasi antara pelanggan dan oknum driver. Rosel mengucapkan terima kasih kepada pelanggan sehingga mediasi dapat berjalan lancar, kondusif dan selesai dengan baik.

 

Lewat unggahan di Instagram belum lama ini, selebgram Karin Novilda atau Awkarin mengungkap pengalaman pahitnya saat menggunakan layanan Go Food dari aplikasi Gojek. Karin mengaku bahwa dia mendapat ancaman dari oknum driver bernama Fikri Kharisma.

Karin kemudian melaporkan tindakan pengancaman ini kepada Gojek. Karin mengatakan, bahwa driver tersebut bisa membahayakan konsumen. Dia pun menyesalkan karena Gojek tidak bisa merespons langsung keluhannya tersebut.

“Diam aja nih? Nggak mau bertanggung jawab, masa punya driver criminal bisa-bisanya ngancem customer perempuan diancam,” kata Karin.

Namun tak berselang lama, driver tersebut pada akhirnya mengakui kesalahan terhadap perilakunya yang kurang sopan kepada Karin. Dalam sebuah video permintaan maaf, Fikri mengaku kalau dirinya sedang memiliki masalah pribadi, sehingga berpengaruh pada tindakannya malam itu.

“Saya meminta maaf atas keteledoran saya dan kesalahan saya. Sekali lagi Kak Awkarin, saya meminta maaf. Saya juga ada masalah pribadi,” kata driver tersebut dalam video permintaan maaf yang diunggah Karin di Instagram.



BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler