Koordinasi Houthi-Hizbullah Rancang Serangan Balasan ke Israel dan Peringatan dari Iran

Houthi menegaskan tak jera usai Israel membombardir kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.

AP
Pejuang Houthi di Yaman.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Usai militer Israel membombardir kota pelabuhan Hodeidah di barat Yaman pada Sabtu (20/7/2024), sebagai balasan atas serangan drone Houthi ke Tel Aviv sehari sebelumnya, militan Houthi sepertinya tetap tak gentar. Menurut laporan beberapa media, salah satunya Al-Mayadeen dilansir Jerusalem Post, Houthi merencanakan serangan balasan ke pelabuhan Eilat.

Baca Juga


"Satu sumber di pasukan khusus Yaman kepada Al-Mayadeen mengonfirmasi bahwa terjadi koordinasi terus-menerus antara Yaman, pejuang di Jalur Gaza, dan poros militan di kawasan, di mana koordinasi itu membahas (serangan) level lanjutan," demikan bunyi laporan itu.

Ini artinya Houthi bersiap mengkoordinasikan serangan lanjutan bersama milisi di Irak dan Hizbullah di Lebanon. Pejabat Houthi kepada wartawan mengatakan, bahwa serangan Israel ke Hodeidah tidak mencegah Houthi untuk melancarkan serangan balasan.

Houthi malah mengklaim serangan pada Sabtu menguatkan koordinasi mereka. Sementara, artikel lain yang dilansir Jerusalem Post menyoroti klaim bahwa, pelabuhan Eliat telah kehilangan banyak pemasukan bahkan nyaris bangkrut akibat operasi sabotase Houthi selama sembilan bulan terakhir terhadap kapal-kapal terafiliasi Israel yang melintas di perairan Yaman.

"Pejuang Houthi melancarkan dua operasi kualitatif di Eilat dan Laut Merah, lewat serangan misil balistik dan drone, demi kemenangan atas ketidakadilan terhadap rakyat Palestina dan mujahid mereka, dan sebagai respons kepada penjajahan AS-Inggris-Israel terhadap rakyat Yaman," laporan ketiga menyebutkan.

Selama akhir pekan lalu, pejuang Houthi memang masih terus menyerang kapal-kapal kontainer terafiliasi Israel yang melintas di Laut Merah. Al-Arabiya mengutip agen keselamatan maritim Inggris melaporkan, bahwa, "Sebuah kapal komersial dua kali diserang oleh drone di lepas pantai Yaman pada Sabtu, namun dapat melanjutkan perjalanan meski mengalami kerusakan."

Masih menurut laporan itu, "Operasi Perdagangan Maritim Inggris Raya (UKMTO), yang dijalankan oleh angkatan laut Inggris, menyatakan, serangan terjadi di 64 nautikal mil barat laut Mokha, Yaman, dekat selat Bab al-Mandeb. Kapal dihantam oleh sistem udara tanpa awak yang meledak di dekatnya, mengkibatkan kerusakan kecil," demikian pernyataan UKMTO.


Sikap Arab Saudi terhadap Israel Penjajah Palestina - (Republika)

Juru Bicara Kementeria Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani dikutip IRNA mengutuk serangan udara Israel ke Yaman pada Sabtu. Menurutnya, serangan Israel ke kota pelabuhan Hodeidah, menunjukkan, "Sifat agresif alamiah dari rezim pembunuh-anak Israel."

Kanaani mengatakan, bahwa berlanjutnya pembunuhan warga tak bersalah di Gaza adalah akar permasalahan dari tensi tinggi terus-menerus di Timur Tengah. Perdamaian di kawasan, Kanaani menekankan, tidak akan terjadi hingga rezim Israel menghentikan agresi terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.

Kanaani mengingatkan potensi meluaskan eskalasi akibat limpahan perang di kawasan akibat dari tindakan berbahaya Zionis. Rezim Zionis dan pendukungnya termasuk AS, kata Kanaani, akan secara langsung bertanggung jawab atas "konsekuensi berbahaya yang tak bisa diprediksi" akibat dari kejahatan berlanjut di Gaza dan serangan terhadap Yaman.

 

Komik Si Calus : Boikot - (Daan Yahya/Republika)

 

 

Terkait esklasi terbaru di kawasan Timur Tengah, Houthi mengancam akan membom infrastruktur penting di Arab Saudi jika negara itu membantu Israel dan negara-negara Barat. Lewat cuplikan video yang dirilis departemen media mereka di X, pada Ahad (21/7/2024), Houthi mengincar objek-objek vital seperti Bandara Internasional King Khalid di Riyadh, Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Bandara Internasional King Fahd di Dammam, dan juga beberapa pelabuhan di Ras Tanura, Jizan, dan Jeddah.

Seperti dikutip Middle East Monitor, video itu berlatar narasi dari pemimpin Houthi, Abdul Malik Al-Houthi, yang mengatakan, "Amerika mengirim kami pesan kepada kami bahwa mereka akan menekan rezim Saudi agar mengambil langkah agresif." Menyinggung langsung kerajaan Saudi, Al-Houthi menambahkan, "Amerika berusaha untuk menjerat kalian, dan jika anda mau, coba saja. Jika anda menginginkan kebaikan pada diri anda, stabilitas negara dan ekonomi anda, hentikan konspirasi melawan negara kami."

Israel membombardir kota pelabuhan Hodeidah di barat Yaman pada Sabtu (20/7/2024), sebagai balasan atas serangan drone Houthi ke Tel Aviv sehari sebelumnya. Beberapa analis mempertanyakan bagaimana Israel bisa membombardir wilayah Yaman tanpa bantuan ruang udara di negara-negara Arab di kawasan.

Di tengah spekulasi Israel mendapat bantuan dari Arab Saudi yang secara geografis bersebelahan dengan Yaman, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Arab Saudi, Brigadir Jenderal Turki Al-Maliki dikutip Saudi Gazette, menegaskan, bahwa pihak Kerajaan tidak akan mempersilakan entitas manapun menyalahi aturan batas ruang udara mereka. Al-Maliki pun menegaskan, Arab Saudi tidak memiliki kaitan dengan serangan di pelabuhan Hodeidah, di Yaman pada Sabtu.



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler