Gereja Sidang Tuhan Terbakar, Petugas Pemadam Depok Curhat Minta Maaf Gagal Padamkan Api

Petugas pemadam kebakaran itu mengeluhkan kendaraan yang rusak.

Tangkapan layar
Petugas pemadam kebakaran Depok curhat soal fasilitas pemadaman.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry terbakar di Jalan Raya Bogor, Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024) malam. Dua unit mobil pompa 3.500 dan 8.000 unit diturunkan untuk melakukan pemadaman. Namun proses pemadaman api terhambat oleh kendaraan 1.000 liter yang tidak berfungsi.

Baca Juga


Soal kendala kendaraan ini pun menjadi sorotan petugas Damkar Depok yang sebelumnya sempat viral. Kini dalam pernyataannya ia mengaku minta maaf karena pemadam tidak bisa memadamkan gereja tersebut.

"Untuk pejabat muka saya masih cemong, buktinya ke masyarakat satu gereja habis pak, untuk masyarakat Kristen yang di epok saya mohon maaf," keluh Sandi sambal terbawa emosi.

Ia menuturkan, teman-temannya yang Muslim ikut memadamkan. Pun dengannya yang ikut turun langsung buat memadamkan. Namun sayang, kendaraan pemadam justru menjadi kendala.

"Itu buktinya mobil di sini warga nilai, warga saksinya, ada saksi wartawan juga pak, karnea mobil 1.000 masih perawatan tidak bisa dipakai karena perawatawan, mobil unit 8000 juga lagi diusahkan anak-anak untuk isi air," katanya.

Menurut Sandi, jika bapak pejabat butuh bantuan UPT lain, maka itu sudah terlambat dan makan Waktu. Akibatnya satu gereja habis.

"Yang awalnya mungkin bisa diselamatkan, pakai hati pak, pak wakil yg nyalahkan saya bilang saya gak ada etika, sudah saya bicarakan loh pak, yang kuasa ngasih lihat lho , masyarakat Kota Depok saya mohn maaf pak," ujarnya.

Ini bukan kali pertama Sandi bicara soal Dinas Pemadam Depok. Dalam unggahan video, Sandi mengimbau aparat penegak hukum untuk memeriksa pejabat di Dinas Damkar Kota Depok. Dia ingin pemeriksaan itu diliput media dan digelar terbuka agar diketahui seluruh masyarakat.

"Untuk para pejabat Dinas Pemadan Kebarakan, Anda harus berjiwa besar dan berjiwa satria, untuk tidak memanggil teman-teman saya. Limpahkan kesalahan kepada saya, saya siap menanggungnya. Untuk penegak hukum tolong periksa bidang operasional dan bidang sarana dan prasarana Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok," kata Sandi dalam video viral dikutip Republika.co.id di Jakarta, Ahad (21/7/2024).

 

Sandi dalam videonya sempat menunjukkan gergaji mesin yang rusak. Selain itu, kondisi rem tangan mobil damkar yang sudah rusak. Dia heran mengapa kondisi itu terus terjadi. Karena itu, Sandi ingin pejabat berwenang diperiksa aparat terkait penyalahgunaan anggaran.

"Dan saya ingin pemeriksaan tersebut terbuka undang media, dan masyarakat dan kumpulkan kami anggota di lapangan, tinggal menjawab ya atau tidak, apabila terbukti pejabat itu melakukan penyelewenangan, langsung tangkap, tak ada pemeriksaan tertutup, semuanya harus terbuka kepada masyarakt Indonesia," kata Sandi.

Menurut dia, jika rem tangan mobil damkar tidak berfungsi jelas hal itu menyulitkan petugas yang membawa kendaraan menuju lokasi kebakaran. Jika ada jalan tanjakan dan turunan maka mobil damkar berpotensi kecelakaan. Karena itu, ia ingin masalah itu diusut tuntas.

"Ssaya lebh baik dicap jadi pengkhianat dinas dan Kota (Depok) daripada saya dicap pengkhianat negara mendukung para koruptor. Untuk masyarakat Kota Depok tolong dukung teman-teman saya, saya siap menerima semuanya, asal jangan teman-teman saya disalahkan," kata Sandi.

Dikutip dari Depok24 Jam, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Depok Adnan Mahyudin tidak membantah adanya kerusakan sarana dan prasarana di instansi yang dipimpinnya. Meski begitu, ia menjamin, kerusakan tersebut tidak mengganggu pelayanan kepada masyarakat.

"Memang kami akui ada beberapa mobil-mobil yang sedang dalam perawatan, yaitu perawatan dalam rangka baik itu mesin maupun sarana yang ada di mobil pemadam. Apabila ada kendaraan yang sedang dalam perawatan, dalam melakukan pemadaman, tidak ada kesulitan apapun karena ada dua mobil yang siap di UPT," ujar Adnan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler