Anies Masih Kuat, Kuda Hitam Sulit Muncul, Ini Penjelasan Indikator

Elektabilitas Anies Baswedan versi Indikator sudah mencapai 39,7 persen.

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan memberikan sambutan saat menghadiri acara tasyakuran Harlah ke-26 PKB di Jakarta, Ahad (21/7/2024). Harlah ke-26 PKB tersebut mengangkat tema Menang Pilkada Menangkan Rakyat.
Rep: Antara/Bayu Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Elektabilitas calon gubernur Anies Baswedan masih unggul dalam survei yang digelar oleh Indikator. Anies unggul atas pesaing terdekatnya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di posisi kedua dan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di urutan ketiga.

Baca Juga


Di luar nama tersebut, elektabilitasnnya cenderung kecil. Sehingga menurut Indikator, kehadiran kuda hitam di luar Ahok dan Ridwan Kamil akan sulit.

“Kemungkinan munculnya kuda hitam di luar dari Ahok atau Ridwan Kamil sepertinya kecil karena waktu makin lama makin dekat ke pemilu sementara tidak mudah menaikkan elektabilitas di Jakarta,” ujar Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi, kemarin. 

Menurut catatan Indikator, hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen memilih Anies Baswedan. Ahok meraih elektabilitas sebesar 23,8 persen, dan Ridwan Kamil meraih elektabilitas sebesar 13,1 persen.

Nama-nama lain yang masuk kandidat seperti Tri Rismaharini (1,7 persen), Erick Thohir (1,5 persen), Ahmad Sahroni (0,8 persen), Raffi Ahmad (0,8 persen), hingga Sri Mulyani Indrawati (0,8 persen).

Dalam simulasi semi terbuka 40 nama calon, Anies juga meraih elektabilitas tertinggi sebesar 41,7 persen,lalu Ahok 27 persen, dan Ridwan Kamil 15,4 persen.

Survei yang dilakukan pada 18 hingga 26 Juni 2024 itu dilakukan dengan populasi survei yang terdiri atas warga negara Indonesia di Daerah Khusus Jakarta yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Kaesang belum dirik

Soal nama Kaesang yang digadang-gadang bakal dicalonkan oleh Golkar dan Koalisi Indonesia Maju, Burhanuddin Muhtadi memandang Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep masih belum banyak dilirik oleh warga Jakarta.

"Sepertinya warga Jakarta belum melirik Mas Kaesang sebagai calon pemimpin daerah di Jakarta," kata Burhanuddin saat memaparkan rilis survei sebagaimana dipantau melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Kamis.

Berdasarkan simulasi terbuka (top of mind), Kaesang menempati urutan ke-10 dengan raihan elektabilitas sebesar 0,3 persen. Kaesang juga menempati urutan kesepuluh dalam simulasi semi terbuka 40 nama calon gubernur Jakarta dengan elektabilitas sebesar 0,7 persen.

 

Pada simulasi 16 nama, Kaesang hanya meraih elektabilitas sebesar 1,3 persen. Tak jauh berbeda, Kaesang memperoleh elektabilitas sebesar 1,7 persen pada simulasi 11 nama.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep tak ambil pusing terkait hasil survei tersebut. Menurut dia, pemilih PSI lebih memilih Anies dan Ahok lantaran dua sosok itu telah memiliki pengalaman dalam memimpin DKI Jakarta.

"Iya enggak masalah. Ini kan hanya dinamika untuk di pilkada, khususnya di DKI," kata dia di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Kamis.

Ia menilai, Anies dan Ahok merupakan orang yang telah banyak berbuat untuk DKI Jakarta. Karena itu, menurut dia, bukan hal yang aneh apabila konstituen PSI memilih dua tokoh tersebut.

"Saya rasa beliau-beliau berdua ini emang sangatlah pantas kalau misalnya konstituen PSI memilih Pak Anis dan Pak Ahok," kata Kaesang.

Anies Baswedan setidaknya sudah mengantongi dua dukungan yakni dari Partai Nasdem dan PKS. Namun belum disepakati di antara partai siapa yang akan mendampingi Anies.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler