Perjamuan Yesus Kristus: Dilecehkan di Olimpiade Paris, Dimuliakan di Alquran

Perjamuan Nabi Isa dan murid-muridnya tercantum dalam surat Almaidah

Republika/Prayogi
Muslimah membaca Al-Quran di Jakarta, Rabu (6/3/2024). Kisah perjamuan Nabi Isa tercantum di dalam Alquran.
Red: Fitriyan Zamzami

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Umat Kristiani sedunia meradang terkait salah satu segmen dalam upacara pembukaan Olimpiade 2024 yang diselenggarakan di ibu kota Prancis, Paris, pada Jumat (26/7/2024) malam waktu setempat. Kemarahan ini terkait pertunjukan drag queen, yang mana pria berpakaian wanita dan memakai riasan, yang menyertakan parodi dari lukisan “Perjamuan Terakhir”, yang menurut sebagian orang menggambarkan Yesus dan murid-muridnya.

Baca Juga


Sejumlah pemuka gereja menganggap segmen itu mempromosikan homoseksualitas, terutama pertunjukan teatrikal lukisan “Perjamuan Terakhir” atau "The Last Supper" karya Leonardo da Vinci, melalui karakter drag queen. Hal yang oleh para kritikus dianggap sebagai penghinaan yang disengaja kepada agama Kristen.

Dalam adegan yang dikritik itu, seorang pria telanjang muncul, yang menurut para kritikus mewakili Dionysus, dewa anggur dan perayaan liar dalam mitologi Yunani kuno, yang juga dikenal karena prosesi, perayaan, dan ritual pagannya yang tidak memiliki nilai moral.

Terkait hal ini, para uskup Perancis mengecam upacara pembukaan tersebut melalui pernyataan di akun Gereja Katolik Perancis di platform X. "Sayangnya, konser ini berisi adegan-adegan yang mengejek agama Kristen, dan kami memandang situasi ini dengan kesedihan yang mendalam."

Pernyataan tersebut mengucapkan terima kasih kepada penganut agama lain yang telah menyatakan solidaritas mereka terhadap umat Kristiani dalam menghadapi situasi ini. “Pikiran kami pagi ini tertuju pada umat Kristiani di semua benua yang telah dirugikan oleh tindakan berlebihan dan provokasi dalam beberapa adegan,” tambahnya.

Yesus Kristus yang dikenal sebagai Isa al Masih (alaihissalam) dalam Islam juga dimuliakan sebagai nabi agung. Adegan perjamuan Nabi Isa dengan murid-muridnya termuat dalam Alquran pada surat Almaidah ayat (112-115) dengan detail yang berbeda dengan yang termuat di Injil Perjanjian Baru. Nama surat Almaidah tersebut juga diambil dari adegan perjamuan tersebut.

“(Ingatlah), ketika pengikut-pengikut Isa yang setia berkata, ‘Wahai Isa putra Maryam! Bersediakah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?’ Isa menjawab, ‘Bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman’. 

Mereka (murid-murid Isa) berkata, ‘Kami ingin memakan hidangan itu agar tenteram hati kami dan agar kami yakin bahwa engkau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan (hidangan itu)’. 

Isa putra Maryam berdoa, ‘Ya Tuhan kami, turunkanlah kepada kami hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang-orang yang sekarang bersama kami maupun yang datang setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; berilah kami rezeki, dan Engkaulah sebaik-baik pemberi rezeki’.

Allah berfirman, ‘Sungguh, Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, tetapi barang siapa kafir di antaramu setelah (turun hidangan) itu, maka sungguh, Aku akan mengazabnya dengan azab yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorang pun di antara umat manusia (seluruh alam)’.”

Para penafsir Alquran kebanyakan merujuk murid-murid Nabi Isa yang meminta hidangan itu sebagai al-Hawariyyun. Golongan itu terdiri atas 12 murid Nabi Isa, seperti dalam lukisan yang digambarkan Leonardo da Vinci. 

Hidangan yang kemudian diturunkan, menurut sebagian penafsir adalah roti, ikan, delima, buah-buahan, serta beragam lainnya dari langit. Dalam tafsir Ibnu Hatim dijelaskan sebuah riwayat dari Ibnu Abbas, bahwa malaikat datang membawa hidangan kepada Nabi Isa tujuh ikan besar dan tujuh roti. Maka setiap orang pengikutnya Nabi Isa memakannya sama banyaknya. 

Dalam tafsir At-Thabari diriwayatkan dari Umar bin Yasir,  bahwa turun hidangan untuk Nabi Isa dan kaumnya berupa buah-buahan dari surga.  Maka Nabi Isa menyerukan kepada kaumnya itu agar tidak berbuat curang, berkhianat, dan tidak menimbun. Tetapi kaumnya itu melanggar, mereka berkhianat, menyembunyikan dan menimbun makanan itu sehingga mendapat hukuman dari Allah SWT.

Infografis 6 Hal tentang Yesus (Nabi Isa) dalam Islam - (Republika.co.id)

Dalam tafsir tahlili Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) dijelaskan bahwa Nabi Isa setelah mengetahui maksud baik dari kaum Ḥawariyyin dalam permohonan mereka yaitu bahwa mereka tidak meragukan kekuasaan Allah, melainkan karena mereka ingin lebih yakin dan memperoleh keimanan yang lebih kuat serta ketenteraman hati, maka Nabi Isa mengabulkan permohonan mereka untuk berdoa kepada Allah SWT agar menurunkan hidangan untuk mereka.  

Nabi Isa memohon agar Allah SWT menurunkan untuk mereka hidangan dari langit. Nabi Isa mengharapkan agar hari ketika hidangan itu turun akan menjadi hari raya bagi mereka dan generasi mereka selanjutnya. 

Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan menurunkan hidangan sesuai dengan permintaan mereka. Tetapi, dengan syarat bahwa sesudah turunnya hidangan itu, tidak boleh ada di antara mereka yang tetap kafir, atau kembali kafir sesudah beriman, karena mereka telah diberi pelajaran dan keterangan-keterangan tentang kekuasaan dan kebesaran Allah SWT, kemudian diberi pula bukti nyata yang dapat mereka saksikan dengan panca indera mereka sendiri. 

Saat ini, umat Kristiani merayakan perjamuan itu dengan nama ekaristi. Perjamuan Nabi Isa dengan murid-muridnya itu jadi salah satu adegan penting dalam hidup Isa al Masih bagi umat Kristiani.

Umat Katolik mengikuti perayaan Ekaristi Malam Natal bertemakan Allah Penjaga Kita dengan memegang lilin di Gereja Katedral Jalan Jawa kota Bandung, Jawa Barat. - (FOTO ANTARA/Fahrul Jayadiputra)
 
Panitia minta maaf... baca halaman selanjutnya

Penyelenggara Olimpiade Paris telah meminta maaf kepada siapa pun yang tersinggung dengan gelar teatrikal yang mengingatkan pada “The Last Supper” karya Leonardo da Vinci selama upacara pembukaan yang glamor.

Adegan pada upacara hari Jumat menampilkan DJ dan produser Barbara Butch – ikon LGBTQ+ – diapit oleh seniman drag dan penari. Penganut agama konservatif dari seluruh dunia mengecam segmen tersebut, dan konferensi para uskup Gereja Katolik Prancis menyesalkan “adegan cemoohan” yang menurut mereka merupakan ejekan terhadap agama Kristen – sebuah sentimen yang juga disuarakan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova. 

Persekutuan Anglikan di Mesir menyatakan “penyesalan mendalam” pada Ahad, dengan mengatakan upacara tersebut dapat menyebabkan IOC “kehilangan identitas olahraga dan pesan kemanusiaannya yang khas.”

Direktur artistik upacara tersebut, Thomas Jolly, telah mencoba menjauhkan adegannya dari adegan “Perjamuan Terakhir” setelah upacara tersebut. Ia mengatakan bahwa hal itu dimaksudkan untuk merayakan keberagaman dan memberi penghormatan kepada pesta dan keahlian memasak Prancis. 

Juru bicara Paris 2024 Anne Descamps juga berkomentar tentang protes tersebut selama konferensi pers Komite Olimpiade Internasional pada Ahad. “Yang jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. Sebaliknya, menurut saya (bersama) Thomas Jolly, kami benar-benar berusaha merayakan toleransi masyarakat,” kata Descamps. “Melihat hasil jajak pendapat yang kami bagikan, kami yakin ambisi tersebut tercapai. Jika ada orang yang tersinggung, kami tentu saja sangat mohon maaf.”

Penonton mengabadikan momen dalam pertandingan voli pantai Olimpiade 2024 di Paris, Prancis, Sabtu (27/7/2024). - (AP Photo/Robert F. Bukaty)

Jolly menjelaskan niatnya kepada the Associated Press setelah upacara. “Harapan saya bukanlah untuk menjadi subversif, atau mengejek atau mengagetkan,” kata Jolly. “Yang terpenting, saya ingin mengirimkan pesan cinta, pesan inklusi dan sama sekali tidak memecah belah.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler