Laporan Nikkei: Mitsubishi Motors Berencana Bergabung dengan Aliansi Honda-Nissan

Aliansi Mitsubishi-Honda-Nissan berniat lakukan standarisasi perangkat dalam mobil

REUTERS
Logo Mitsubishi Motors Corp ditampilkan di showroom perusahaan di Tokyo, Jepang 18 Januari 2019.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Surat kabar asal Jepang, Nikkei melaporkan Mitsubishi Motors, akan bergabung dengan aliansi antara Honda Motor dan Nissan Motor. Aliansi ketiga perusahaan otomotif dunia ini menciptakan kerja sama strategis di antara produsen mobil dengan total penjualan lebih dari 8 juta kendaraan.


Reuters mengutip laporan Nikkei, ketiga perusahaan otomotif Jepang ini berencana untuk menstandardisasi perangkat lunak dalam kendaraan mereka yang mengendalikan berbagai fungsi mobil.

Laporan Nikkei menyebutkan bahwa Mitsubishi Motors, yang 34 persen sahamnya dimiliki oleh Nissan, akan bekerja sama dengan Honda dan Nissan untuk menyelesaikan rincian kemitraan strategis mereka.

Mitsubishi Motors belum memberikan komentar resmi mengenai laporan tersebut, sementara juru bicara Nissan mengatakan bahwa laporan itu tidak berdasarkan pada informasi yang telah diumumkan oleh perusahaan. Juru bicara Honda juga tidak memberikan tanggapan.

Aliansi ini merupakan langkah strategis di tengah penurunan pangsa pasar Nissan di Amerika Serikat dan Cina, yang secara bersama-sama menyumbang setengah dari penjualan globalnya hingga Maret lalu. Nissan baru-baru ini memangkas prospek tahunannya setelah diskon besar-besaran di AS hampir menghapus seluruh laba kuartal pertamanya.

Pada bulan Maret, Nissan dan Honda mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan kemitraan strategis untuk berkolaborasi dalam produksi komponen kendaraan listrik dan kecerdasan buatan dalam platform perangkat lunak otomotif.

Mitsubishi Motors, yang telah lama menjadi bagian dari aliansi dengan Nissan dan Renault Prancis (RENA.PA), juga ikut dalam kemitraan ini yang bertujuan untuk menciptakan kolaborasi yang lebih kecil namun lebih pragmatis dan gesit.

Kolaborasi antara Nissan, Honda, dan Mitsubishi Motors diharapkan dapat membantu produsen mobil Jepang memangkas biaya dan meningkatkan daya saing dalam pasar kendaraan listrik (EV), yang saat ini didominasi oleh perusahaan seperti BYD dari China dan Tesla dari Amerika Serikat.

Di China, pasar mobil terbesar di dunia, merek-merek Jepang harus bersaing dengan produsen lokal yang dengan cepat meningkatkan produksi dan menarik konsumen dengan kendaraan berharga murah yang dilengkapi dengan perangkat lunak canggih.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler