Edy Rahmayadi: Tanya Bobby, Apa Dia Mau Lawan Kotak Kosong di Sumut?

Edy Rahmayadi optimistis bisa mendapatkan tiket dari Parpol.

Republika/Prayogi
Mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjawab pertanyaan usai mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (UKK) bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di DPP PKB, Jakarta , Selasa (12/6/2024). Edy Rahmayadi mengikuti uji kelayakan dan kepatutan bakal calon kepala daerah yang digelar PKB guna mendapatkan dukungan dari partai tersebut untuk maju pada pemilihan gubernur Sumatera Utara.
Rep: Bambang Noroyono Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Mantan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi optimistis bisa mendapatkan tiket dari partai politik (parpol) dalam usaha pencalonannya sebagai peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumut 2024.

Baca Juga


Menurut Edy, bakal memalukan jika praktik pesta demokrasi, cuma melawan kotak kosong. Mantan Pangkostrad itu menegaskan, akan tetap berjuang agar masyarakat di Sumut tak dihadapkan dengan calon tunggal pada saat Pilkada Sumut 27 November 2024 mendatang.

“Jangan tanya saya kalau soal kotak kosong. Tanya sama Bobby, apa mau dia melawan kotak kosong? Mau pesta demokrasi kok maunya lawannya kotak kosong. Itu bukan demokrasi namanya,” kata Edy saat dihubungi Republika dari Jakarta, Senin (29/7/2024).

Bobby Nasution adalah Wali Kota Medan, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang saat ini menjadi satu-satunya politikus lokal yang berhasil mendapatkan tiket pencalonan gubernur dari partai-partai politik (parpol) peserta Pilkada Sumut 2024.

Bobby, sudah memegang tiket dukungan dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Nasdem.

Sementara Edy Rahmayadi, meskipun dalam posisi petahana, hingga kini belum berhasil meyakinkan satupun parpol yang bersedia mengusungnya. Konstelasi pencalonan gubernur untuk Piilkada Sumut tersebut, mengundang spekulasi calon tunggal alias melawan kotak kosong.

Namun begitu, Edy Rahmayadi meyakinkan  bahwa masih ada sejumlah parpol, yang punya hak suara dalam mengusungnya sebagai cagub untuk melawan Bobby, pun menghindari kotak kosong.

Edy, pada Ahad (28/7/2024) mengaku menjalani uji kelayakan cagub di DPP PDI Perjuangan. Uji kelayakan tersebut, kata Edy, sebagai proses untuk meyakinkan partai berlambang banteng moncong putih itu dalam mengusung mantan Pangkostrad tersebut maju sebagai cagub.

“Kalau hasilnya, itu nanti tanyakan ke partainya. Jangan lah tanya sama saya. Yang pasti kan, saya ini tetap berjuang untuk masyarakat Sumatera Utara,”  kata Edy.

Selain PDI Perjuangan, sejumlah parpol yang juga belum memutuskan untuk mendukung siapa cagub di Pilgub Sumut 2024 adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan juga Partai Hanura.

Di kantor pemenangan Edy Rahmayadi di Medan, Sumut, sudah berkibar bendera PDI Perjuangan, dan Partai Hanura yang ditafsirkan sebagai bentuk dukungan dua partai tersebut untuk Edy Rahmayadi.

Survei LSI

Hasil survei terkini Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Juli menunjukkan bahwa tingkat popularitas tertinggi di Sumatera Utara ditempati oleh mantan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, sedangkan tingkat kedisukaan (akseptabilitas) tertinggi ditempati oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.

"Walaupun sama-sama populer, itu tingkat akseptabilitas Bobby sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat akseptabibilitas dari Edy Rahmayadi," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat memaparkan rilis survei secara daring dipantau di Jakarta, Minggu.

Survei mencatat bahwa Edy Rahmayadi dikenal oleh 90,9 persen warga dan disukai oleh 68,4 persen dari yang mengenal namanya.

Sementara itu, Bobby Nasution dikenal oleh 88,4 persen warga dan disukai oleh 82,2 persen dari yang mengenalnya.

"Mengapa untuk sementara ini Bobby yang lebih unggul? Kalau lihat dari angka ini karena tingkat akseptabilitas Bobby lebih tinggi dibandingkan tingkat akseptabilitas Edy Rahmayadi, ini penjelasannya," ujarnya.

Adapun nama mantan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah (Ijeck) menempati urutan ketiga dengan popularitas tertinggi di Sumatera Utara.

"Musa Rajekshah tingkat popularitasnya di angka 72,6 persen. Tingkat akseptabilitasnya atau kesukaan juga tinggi, bahkan melebihi Bobby Nasution, yaitu 84,8 persen," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler