Erdogan Berang, Ini Lima Senjata Mematikan Turki yang Bisa Buat Israel Ketar-ketir

Erdogan mengisyaratkan akan mengirimkan tentara ke Palestina.

AP/Efrem Lukatsky
FILE - Sebuah drone Bayraktar TB2 buatan Turki terlihat saat latihan parade militer yang didedikasikan untuk Hari Kemerdekaan di Kyiv, Ukraina, Jumat, 20 Agustus 2021.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berulangkali memperingatkan Israel agar menghentikan serangan ke Gaza. Serangan kepada bangsa Palestina di Gaza merupakan sebuah kejahatan internasional.

Erdoga pun memberi sinyal bahwa Turki bisa saja mengirimkan pasukan ke Palestina untuk mendukung perjuangan di sana. “Kita harus menjadi sangat kuat sehingga Israel tidak dapat melakukan hal-hal ini terhadap Palestina,” katanya, mengacu pada genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

“Sama seperti kita memasuki [Nagorno] Karabakh, sama seperti kita memasuki Libya, kita dapat melakukan hal yang sama kepada mereka. Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan. Kita hanya harus menjadi kuat,"ujar Erdogan dilansir laman Al-Mayadeen, Ahad (28/7/2024) waktu setempat.

Kekuatan militer Turki memang tidak bisa dianggap enteng. Ankara menjadi pemain Drone militer utama dunia. Drone-drone Turki bahkan disebut menjadi salah satu penentu kemenangan perang Azerbaijan melawan Armenia dalam pertempuran pada 2023 lalu. 

Berikut senjata Turki yang bisa buat ketar-ketir Israel dikutip dari berbagai sumber. 

1. Bayraktar TB3

Bayraktar TB3 adalah pesawat udara nirawak (UAV) bersenjata yang saat ini sedang dikembangkan oleh perusahaan pertahanan Turki, Baykar Technologies.

UAV ini dapat melakukan misi pengintaian, pengawasan, dan intelijen serta dilengkapi dengan amunisi cerdas yang dipasang di bawah sayapnya, sehingga memungkinkannya melakukan operasi penyerangan secara efektif.

UAV ini dirancang untuk beroperasi di kapal induk dengan landasan pacu pendek seperti kapal serbu amfibi serbaguna TCG Anadolu. Kemampuannya yang disesuaikan seperti sayap yang dapat dilipat juga memungkinkan pelaksanaan operasi militer di luar negeri.

UAV Bayraktar TB3 menyelesaikan penerbangan pertamanya pada Oktober 2023, dan pada Maret 2024, uji terbangnya yang ke-25.

Pada Desember 2023, UAV menyelesaikan uji terbang Jarak jauh, menempuh jarak total 5.700 km selama penerbangan 32 jam. UAV tetap mengudara selama 12 jam selama uji terbang ke-12, mengevaluasi kinerja sistem ketinggian menengahnya.

 

 

Sebelumnya Turki juga berhasil mengembangkan Bayraktar TB2 yang merupakan 'adik' dari Bayraktar TB3.

2. Misil HISAR-U dan HISAR O

Misil HISAR U ikenal sebagai salah satu senjata paling kuat milik Angkatan Bersenjata Turki. Misil ini diuji coba di area seluasa 850 kilometer.

Mengacu pada lama CNN Turk, laporan tersebut menginformasikan bahwa Turki terus mengambil langkah-langkah penting dalam industri pertahanan.

Pengembangan HISAR-U, menjadi salah satu langkah penting dalam industri pertahanan Turki. Perbatasan udara akan dilindungi dengan teknologi yang diproduksi melalui sumber daya lokal dan nasional.Rudal HISAR-U diproduksi bersama oleh ASELSAN dan ROKETSAN.

Sebelumnya, Turki juga telah memproduksi misil HISAR-O. Pada 2021, Turki berhasil menguji sistem pertahanan udara jarak menengah HISAR O+ dari sistem peluncur rudal otonom di Lapangan Tembak Aksaray.

Sistem ini memiliki kemampuan pertahanan 360 derajat dan dapat menyerang minimal sembilan target terpisah secara bersamaan. Sistem ini efektif terhadap jet tempur, helikopter, rudal udara-ke-permukaan, dan pesawat nirawak.

HISAR O+ dapat mencegat target pada jarak hingga 25 kilometer (15,5 mil). Sistem ini dapat mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi ancaman, serta menjalankan fungsi komando dan pengendalian tembakan secara otomatis.

3. Misil TRG-230-IHA

Pesawat tanpa awak Bayraktar Akinci milik Turki telah berhasil menguji coba rudal hipersonik udara-ke-permukaan pertama negara itu.

 

"Rudal hipersonik pertama Turki TRG-230-IHA, yang diproduksi oleh perusahaan Roketsan, telah berhasil mengenai sasarannya pada jarak 100 km," kata pejabat Turki.

Menurut perusahaan itu, rudal itu ditembakkan dari pesawat nirawak yang melayang di ketinggian 7,62 km. "Jangkauan rudal itu bervariasi antara 20 dan 150 kilometer," kata pabrikan itu.

Roketsan juga merancang rudal balistik pertama Turki, yang berhasil diuji pada Oktober 2022.

Baca Juga


4. Jet Tempur Generasi Kelima

Memburuknya hubungan Turki dengan Amerika Serikat, NATO, dan Barat, membuat Turki merancang sendiri jet tempur generasi kelima. Jet tempur ini diproduksi di dalam negeri Turkish Aerospace Industries (TAI) dan telah berhasil mengudara pada Februari 2024.

Seperti diketahui Turki dikeluarkan dari program pengembangan F-35 Amerika karena membeli sistem rudal pertahanan udara Rusia S-400, yang merupakan bentuk pengabaian tanggung jawab Turki terhadap aliansi tersebut, dan penghinaan terhadap sekutu NATO-nya.

Proyek jet tempur generasi kelima Turki dimulai pada tahun 2010, dan awalnya jet tempur tersebut dimaksudkan untuk terbang bersama F-35, sebagai pengganti F-16.

Kaan, nama Jet tersebut, memiliki lebar sayap 46 kaki dan panjang 69 kaki. Pesawat tersebut saat ini ditenagai oleh mesin turbofan General Electric F110; Hal ini penting karena ini adalah mesin yang sama yang digunakan pada F-16, dan jet tempur lama seperti F-15 “Eagle,” dan F-14 “Tomcat.”

Penggunaan mesin ini kemungkinan besar disebabkan oleh kurangnya teknologi propulsi canggih yang tersedia, yang diproduksi oleh perusahaan pertahanan Amerika Serikat dan Eropa, karena hubungan yang memburuk antara Turki dan NATO, serta sanksi Amerika Serikat terhadap entitas Turki.

Kaan memiliki kecepata supersonic. Pesawat tempru ini juga akan mampu melakukan pertempuran udara-ke-udara dengan senjata generasi baru dan serangan presisi dari ruang senjata internal dengan kecepatan supersonik dan kecepatan tinggi. Pesawat ini juga akan memberikan peningkatan daya tempur dengan kecerdasan buatan dan dukungan jaringan saraf.

 

5. Altay Tank

Presiden Industri Pertahanan Turki, Haluk Gorgun, mengumumkan dimulainya produksi massal tank Altay pada 29 Mei 2024. Diproduksi oleh BMC Defence di bawah naungan Presidensi Industri Pertahanan, tank Altay telah mengalami pembaruan penting agar sesuai dengan persyaratan tempur kontemporer.

Banyak subsistem telah dilokalkan, dan teknologi serta inovasi terbaru telah dimasukkan untuk meningkatkan kemampuan tempurnya

Berdasarkan pengalaman operasional terkini Angkatan Bersenjata Turki, tank Altay dilengkapi dengan fitur-fitur tambahan. Teknologi digital semakin terintegrasi ke dalam Altay, memungkinkan deteksi, penargetan, dan penyerangan elemen musuh yang lebih tepat dan cepat.

Menyoroti keahlian Turki dalam kendaraan darat, Gorgun berkata: "Negara kami unggul dalam bidang kendaraan darat, dengan banyak perusahaan yang mengekspor secara internasional. Produk mereka menawarkan keunggulan kompetitif di panggung global."

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler