Inisial T Bandar Besar Judi, Ini Respons MUI
MUI menanggapi bandar besar judi inisial T.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramai diberitakan aktor di balik bisnis judi online dan aktor di balik scamming online berinisial T yang mengagetkan presiden Indonesia, panglima TNI dan kapolri. Namun, nama lengkap dari inisial T ini belum diungkapkan ke publik.
Menanggapi hal itu, Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Majelis Ulama Indonesia (PDPAB MUI), KH Masyhuril Khamis mengatakan, masyarakat sangat menunggu aksi Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Perjudian Daring (Judi Online) yang sudah dibentuk presiden.
"Tim pemberantasan judi online yang sudah dibentuk presiden agar tidak hanya sebatas komoditas politik," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Selasa (30/7/2024)
Kiai Masyhuril menegaskan, jika memang sudah ada informasi tentang adanya oknum yang dicurigai, maka selayaknya segera beraksi dengan tetap menganut praduga tidak bersalah.
Sebelumnya, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani yang mengungkapkan bandar judi besar berinisial T yang membuat presiden, panglima TNI dan kapolri kaget.
"Saya menyatakan di depan presiden, panglima TNI, dan kapolri, sebetulnya sangat mudah untuk menangkap siapa aktor di balik bisnis judi online di Kamboja dan siapa di balik aktor di balik scamming online. Saya cukup menyebut inisialnya T saja, dan ini saya sebut di depan presiden," kata Benny dalam sambutannya di Pengukuhan dan Pembekalan Komunitas Relawan Pekerja Migran Indonesia (Kawan PMI) di Kota Medan, dilihat melalui video yang diunggah BP2MI, Kamis (25/7/2024).
Menurut Benny, saat dia mengungkapkan aktor inisial T itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) kaget. Ia pun mempersilahkan mengonfirmasi pernyataannya itu kepada mantan Menko Polhukam, Mahfud MD.
"Boleh ditanya ke Pak Menko Polhukam, Pak Mahfud saat itu, presiden kaget, pak Kapolri kaget, agak cukup heboh rapat terbatas saat itu," kata Benny.
Sebelumnya, PDPAB MUI berharap pembentukan satuan tugas pemberantasan judi online dapat optimal dalam memberantas judi online di Indonesia.
Kiai Masyhuril menyampaikan pemberantasan judi online di Indonesia sangat penting untuk mencegah kerusakan akhlak yang terjadi di masyarakat.
Untuk itu, dia mendorong agar satgas judi online yang dibentuk oleh pemerintah ini dapat optimal dalam pelaksanaannya.
"Pembentukan satgas judi oleh pemerintah bagian penting yang harus dioptimalkan dalam pelaksanaannya," kata Kiai Masyhuril kepada Republika, Sabtu (29/6/2024).
Kiai Masyhuril menyampaikan, dalam memberantas kejahatan judi online ini, harus dihadapi dengan cara kerja bersama antara pemerintah, ulama dan masyarakat.
Kiai Masyhuril menekankan, dengan hal itu, diharapkan judi online di Indonesia dapat terkunci secara rapat agar tidak berdampak luas kepada kerusakan akhlak umat.
"Pintu-pintu judi khususnya judi online harus dikunci dan ditutup. Sebab, judi penyakit yang berdampak luas pada akhlak, menghancurkan diri pelaku, merusak tatanan keluarga dan masyarakat," ujarnya.
Kiai Masyhuril menyebut, kerusakan akhlak masyarakat akibat judi online ini bisa menjadi akar dari perbuatan kejahatan lainnya seperti mencuri, berzina hingga membunuh.
Oleh karena itu, dia mendorong agar semua pihak menjadikan judi online ini sebagai musuh bersama yang harus diperangi.
"Khususnya bagi kaum gen z dimintakan kepada setiap orang tua harus mengawasi anaknya, memantau kegiatan ketika bermain game, bermain medsos, agar mereka tidak terperosok ke jaringan judi online," kata Kiai Masyhuril.