Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar: Final IBL Kali Ini Lebih Menantang

Pelita Jaya terakhir kali juara IBL pada 2017.

Republika/Edwin Dwi Putranto
Pelatih Pelita Jaya Johannis Winar alias Ahang bersama pemain memberikan keterangan pers terkait pertandingan Final IBL 2024 melawan Satria Muda di Jakarta, Selasa (30/7/2024). Partai Final IBL 2024 akan mempertemukan Satria Muda melawan Pelita Jaya. Format Final IBL menggunakan sistem best-of-three yang akan memainkan pertandingan pertama pada Kamis (1/7/2024) di Britama Arena.
Rep: Fitriyanto Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal musim Pelita Jaya Jakarta menjadi kandidat terkuat peraih gelar juara IBL 2024. Pelita Jaya memiliki skuad paling mewah. Bahkan diketahui mereka adalah tim yang membayar gaji pemain di atas batas maksimal atau salary cap sebesar Rp 10 miliar per musim.

Baca Juga


Namun di pertengahan musim jelang babak playoff, Satria Muda mengganti tiga pemain asingnya, yang juga mewah sehingga menjadi tim kedua yang tercatat di atas salary cap. Terbukti uang memiliki peran penting. Kedua tim ini kemudian akan saling bentrok di laga final yang akan dimulai Kamis (1/8/2024) di landang Satria Muda Pertamina, Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar menyebut final IBL musim ini lebih menantang. Pasalnya ada aturan baru sistem home and away serta jumlah pemain asing yang kini bertambah menjadi tiga. Ini sangat berbeda ketika Ahang, sapaan akrab Johanis Winar, sukses membawa Pelita Jaya juara IBL 2017 mengalahkan Satria Muda.

"Final tahun 2017 tidak bisa dibandingkan dengan saat ini. Semua sudah berbeda, situasi lebih menantang, pemain asing bertambah. Begitu juga format home and away yang pastinya semakin seru," kata Ahang dalam konferensi pers, Selasa (30/7/2024).

"Bersyukur kami bisa sampai ke final karena jadwal kami sangat padat. Kami harus ikut Basketball Championsip League (BCL) Asia. Kami bisa selesaikan BCL, padat sekali jadwal, ada pemain cedera, kami bisa bertahan dan sekarang bisa di final IBL," ujar Ahang.

Perjalanan Pelita Jaya kembali ke final IBL

Pelita Jaya Jakarta kembali ke Final IBL untuk musim keempat berturut-turut. Tahun ini mereka masih memiliki rasa penasaran. Bagaimana bisa tiga musim beruntun masuk final, tapi belum bisa mengangkat trofi juara liga. Tahun ini, pada musim keempat, Pelita Jaya berniat mengakhiri puasa gelarnya.

Pelita Jaya masuk Final IBL empat kali berturut-turut, yaitu di tahun 2021, 2022, 2023, dan 2024. Di tahun 2021 dan 2022, mereka dikalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta. Kemudian tahun 2023, Pelita Jaya disapu Prawira Harum Bandung. Kini Pelita Jaya kembali akan berhadapan dengan Satria Muda di Final IBL 2024.

Pelita Jaya memulai perjalanannya musim ini dengan kemenangan manis 76-66 atas Prawira di malam pembuka musim, 13 Januari lalu. Mereka membangun kembali skuad yang dikalahkan Prawira di final tahun sebelumnya. Menambahkan beberapa elemen penting dalam roster, yang dianggap mampu untuk meningkatkan performa tim.

Pelita Jaya menambahkan mantan pemainnya, yaitu Adhi Pratama Prasetyo Putra untuk mengisi posisi manajer tim. Merekrut Johannis Winar sebagai asisten pelatih, dan mendatangkan head coach asal Australia, Beveridge Robert William. Dari sisi pemain, Pelita Jaya mendatangkan Brandon Jawato dan M. Reza Fahdani Guntara. Serta beberapa pemain baru.

Komposisi pemain asing Pelita Jaya cukup mentereng di awal musim. Mereka punya Thomas Earl Robinson, Malachi Lewis Richardson, dan mantan pemain NBA Kevin Ornell Chapman Mc Daniels, atau yang dikenal dengan nama K. J. McDaniels.

 

Namun pada awal musim...

Namun pada awal musim, mereka sudah menemukan tanda-tanda kekurangan. Pada pertandingan ketiga, Pelita Jaya dikalahkan oleh Satria Muda dengan skor 77-100 di kandang sendiri. Sebuah catatan yang membuat manajemen kurang percaya diri dengan kepemimpinan Rob Beveridge. Sampai akhirnya setelah mencetak rekor 5-1, Coach Rob digeser ke posisi asisten pelatih. Manajemen menaikkan jabatan Johannis Winar sebagai head coach.

Di bawah kendali Coach Ahang, Pelita Jaya tampil perkasa di IBL Tokopedia 2024. Pelita Jaya menang 13 kali di IBL secara beruntun, sebelum dihentikan Prawira, yang mengalahkan mereka dengan skor 74-77, pada 19 Mei lalu. Tak hanya itu, mereka juga masih bisa menang di babak kualifikasi Basketball Champions League (BCL) Asia. Namun Pelita Jaya tidak menjuarai turnamen tersebut, sehingga mereka kembali fokus untuk meraih gelar juara IBL tahun ini.

Tetapi selama proses ini berjalan, ada beberapa perubahan dari sisi pemain. Mulai dari mendatangkan pemain naturalisasi Filipina, Justin Brownlee untuk menggantikan Malachi Richardson. Serta merekrut James L. Dickey III menggantikan Thomas Earl Robinson. Pada fase-fase akhir musim reguler, Pelita Jaya mulai disadarkan bahwa masih banyak yang perlu diperbaiki sebelum tampil di playoff.

Pelita Jaya kalah 70-93 dari Dewa United, kemudian kalah dari RANS Simba Bogor dengan skor 97-102, dan terakhir di laga penutup musim, mereka kembali dikalahkan oleh Satria Muda. Kali ini dengan skor tipis, 72-73. Sehingga pada periode 22 Juni hingga 7 Juli, Pelita Jaya mengalami tiga kekalahan dalam enam pertandingan. Pelita Jaya mengakhiri musim reguler IBL Tokopedia 2024 dengan rekor 22-4, dan menempati posisi runner-up klasemen akhir di bawah Dewa United.

Performa di akhir musim reguler, direspons dengan baik oleh Pelita Jaya. Mereka membuktikan bahwa tidak ada yang bisa menghalangi lajunya di playoff. Pelita Jaya menyapu bersih Bali United Basketball di Playoffs First Round, dan menghancurkan Prawira Harum Bandung dua pertandingan langsung di babak semifinal. Pelita Jaya melaju ke final dengan rekor 4-0 di babak playoff.

Dengan modal tersebut, Pelita Jaya benar-benar ingin mengakhiri puasa gelar mereka. Namun lawan yang dihadapi tidak mudah. Faktanya, Satria Muda adalah tim yang berhasil menumbangkan Pelita Jaya dua pertandingan di musim reguler. Dengan kata lain, musim ini Pelita Jaya belum pernah menang dari Satria Muda, sebelum kembali bertemu di final.  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler