Gender Petinju Aljazair Imane Khelif Dipertanyakan Setelah Hajar Angela Carini

Imane Khelif dikalahkan petinju Irlandia Kellie Harrington di Olimpiade Tokyo 2020.

USA Today
Petinju asal Aljazair Imane Khelif (25 tahun).
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Petinju asal Aljazair Imane Khelif (25 tahun) menghajar petinju putri asal Italia, Angela Carini di nomor 66 kilogram (kg) Olimpiade Paris 2024. Dia pun lolos babak perempat final cabang olahraga tinju putri.


Angela Carini memilih mundur dari pertandingan melawan Imane. Dia merasa karena tak kuat lagi menahan sakit akibat dihajar Imane.

Tiba-tiba, keputusan mundur Carini mengundang simpati dunia, khususnya dari warganet negara Barat. Imane langsung dituding sebagai laki-laki yang bermain tinju melawan perempuan.

Dilaporkan The Guardian, Angela menangis setelah membatalkan pertarungannya melawan petinju Imane kala pertandingan baru berjalan 46 detik. Khelif adalah satu dari dua petinju yang diizinkan bertarung di Olimpiade meski didiskualifikasi dari kejuaraan dunia putri tahun lalu karena gagal dalam tes kelayakan gender.

Dalam adegan penuh ketegangan di North Paris Arena, pukulan pertama dari Khelif merobek tali dagu Carini dan pukulan kedua menghantam dagunya serta membuat celana pendeknya berdarah. Setelah beberapa pukulan, Carini kembali ke sudutnya dan mengangkat tangannya. Dia berlutut sambil menangis dan menolak menjabat tangan Khelif setelah pemain Aljazair itu dinyatakan sebagai pemenang.

Carini mengaku, menarik diri setelah dipukul lebih keras dari yang pernah dia alami dan khawatir hidungnya patah. "Saya patah hati," kata Carini. "Saya pergi ke ring untuk menghormati ayah saya. Saya berkali-kali diberitahu bahwa saya adalah seorang pejuang tetapi saya memilih untuk berhenti demi kesehatan saya. Saya belum pernah merasakan pukulan seperti ini."

Adapun Khelif kepada BBC menginginkan bisa meraih medali emas Olimpiade 2024. "Saya di sini untuk mendapatkan emas," katanya. "Saya akan melawan siapa pun, saya akan melawan mereka semua."

Ternyata, Imane memiliki rekor tidak terlalu mentereng. Ketika tampil di Olimpiade Tokyo 2020, ia dikalahkan petinju Irlandia Kellie Harrington di babak perempat final. Saat itu, tidak ada kontroversi yang mempermasalahkan gendernya. Kini, setelah menang, gender Imane dipertanyakan.

Khelif dan petinju asal Taiwan Lin Yu-ting, sebelumnya sempat didiskualifikasi dari Kejuaraan Dunia 2023 di New Delhi, India yang diadakan oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA). Dalam pernyataannya pada Rabu, IBA menyebutkan bahwa Lin dan Imane didiskualifikasi dari kejuaraan dunia karena "tidak memenuhi kriteria kelayakan untuk berpartisipasi dalam kompetisi putri".

 

Tes testoteron...

IBA menambahkan bahwa "para atlet tidak menjalani pemeriksaan testosteron tetapi menjalani tes lain yang diakui, di mana spesifikasinya tetap dirahasiakan".

Kendati demikian, kedua atlet tinju putri itu dinyatakan layak bertanding dalam kompetisi putri di Olimpiade Paris. Kedua petinju ini sebelumnya juga berkompetisi di Olimpiade Tokyo.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang mengelola tinju di ibu kota Prancis untuk masalah tata kelola, keuangan, dan etika di IBA, menyatakan bahwa Imane Khelif dan Lin Yu-ting adalah perempuan dalam paspor mereka.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler