PK Saka Tatal Ungkap Dugaan Penyiksaan, ini Doa Nabi Musa agar Terhindar dari Kezaliman

Zalim merupakan perbuatan dosa yang akan dibalas dengan siksa pedih dari Allah.

Lilis Sri Handayani
Suasana sidang perdana Peninjauan Kembali Saka Tatal.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sidang PK Saka Tatal di Pengadilan Negeri Cirebon pada Selada (30/7/2024) mengungkap sebuah fakta mengejutkan. Dalam pengusutan kasus pembunuhan Vina yang melibatkan Saka Tatal, para tersangka saat dimintai kesaksian dan pengakuan ternyata disiksa.

Hal itu diungkapkan seorang terpidana bernama Aldi berusia 25 tahun dalam sidang tersebut yang disampaikan dalam sumpah di hadapan majelis hakim. Waktu itu Aldi berusia 17 tahun. Permulaan dirinya terseret dalam kasus tersebut adalah saat diminta membeli bensin oleh kakaknya, Eka Sandi (salah satu terpidana kasus Vina). Pembelian bensin itu dilakukannya bersama Saka Tatal.

Namun, usai membeli bensin dan mengantarkan sepeda motor di sekitar SMP 11 Kota Cirebon, tiba-tiba Aldi dan Saka Tatal ditangkap polisi. Dia menyebutkan, ditangkap oleh Rudiana dan tiga orang rekan Rudiana.

Saat penangkapan itu, menurut Aldi, polisi tidak menunjukkan surat penangkapan dan langsung menangkap mereka begitu saja. Mereka kemudian dibawa ke kantor polisi dengan menggunakan mobil.

Mengetahui peristiwa tersebut, sebuah ayat Alquran mengungkap bagaimana dahulu, ribuan tahun lalu, Nabi Musa berdoa kepada Allah agar terhindar dari kezaliman. Doa tersebut termaktub dalam surah at-Tahrim ayat 11 berikut ini,

رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ 

Rabbibni lī 'indaka baitan fil-jannati wa najjinī min fir'auna wa 'amalihī wa najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn

"Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”

Maksud doa ini adalah, Nabi Musa memohon kepada Allah agar dibuatkan tempat yang dekat dengan kasih-sayang-Nya di tempat yang disiapkan. Kemudian selamatkanlah dirinya dan kaumnya dari kezaliman dan kebiadaban Fir’aun.

Arti Zalim

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Merujuk kepada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), zhalim atau zalim berarti bengis; tidak menaruh belas kasihan; tidak adil; kejam, yaitu orang yang melakukan perbuatan aniaya yang merugikan dirinya sendiri dan/atau orang lain.

Kolomnis Republika Abdul Muid Badrun menulis, secara bahasa, zalim atau azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Secara istilah, zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang maupun melebihi batas.

Dari pengertian di atas, jelas perbuatan zalim (dalam bentuk apa pun) sangat ditentang dan dilarang dalam agama.

Ayat 18 Surah Hud menjelaskan sebagai berikut,

Baca Juga


وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمْ وَيَقُولُ ٱلْأَشْهَٰدُ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰ رَبِّهِمْ ۚ أَلَا لَعْنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ

wa man aẓlamu mim maniftarā ‘alallāhi każibā, ulā`ika yu’raḍụna ‘alā rabbihim wa yaqụlul-asy-hādu hā`ulā`illażīna każabụ ‘alā rabbihim, alā la’natullāhi ‘alaẓ-ẓālimīn

Siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler