Ustadz Ini Persoalkan Sholat Jenazah Ismail Haniyeh yang Diimami Ayatollah Khamenei

Umat diminta tak khawatir karena sholat jenazah di Iran itu merupakan takdir Allah.

Tangkapan Layar
Sholat jenazah yang diimami Ayatollah Khamanei untuk Ismail Haniyeh
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ritual sholat jenazah untuk pimpinan Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, yang diimami Ayatollah Khamenei dipersoalkan dai asal Indonesia, Ustadz Muhammad Fakhrurrazi Anshar. Lewat akun Instagram bercentang biru @fakhru_ans_official, pengasuh  Sekolah Tahfidzul Quran Markaz Hijrah Indonesia (MHI) Makassar ini menampilkan video sholat jenazah Ismail Haniyyeh dengan menampilkan narasi setelah takbir pertama imam tidak membaca surah Alfatihah.

Baca Juga


Setelah itu, Ustadz Fakhrurrazi mengungkapkan, sholat jenazah di video tersebut adalah sholat jenazah yang tidak benar. Dia menjelaskan, sholat jenazah yang benar dan sesuai dengan tuntunan ahli sunnah wal jamaah yakni takbir pertama membaca surah Al-Fatihah dimana ini adalah rukun yang disepakati oleh jumhur ulama.

Berikutnya bacaan setelah takbir kedua adalah membaca bacaan shalawat Ibrahimiyah yakni Allahumma shalla ala Muhammad wa ala ali Muhammad kama shallaita ala Ibrahim wa ala ali Ibrahim. Shalawat tersebut, ujar dia, seperti shalawat yang dibaca pada tasyahud akhir dalam sholat.

 

Untuk bacaan setelah takbir ketiga, yakni membaca doa untuk mayyit yang sebenarnya diberi keleluasaan dalam berdoa. Artinya, imam dan jamaah sholat diberi keleluasaan doa menurut versinya masing-masing. Meski demikian, Ustadz Fakhrurrazi mengatakan, doa yang disunahkan nabi adalah Allahummaghfirlahu warhamhu waafihi wafuanhu dan seterusnya.

Doa setelah takbir ke-4, ujar dia, juga ada keleluasaan. Doa yang dibaca yakni untuk diri jamaah dan mayit. Untuk bacaan yang disunahkan yakni Allahumma la tahrimna ajranu wala taft inna ba’dahu waghfirlana wałahu.

Meski demikian, Ustadz Fakhrurrazi mengungkapkan, umat Islam tidak perlu khawatir karena sholat jenazah yang dilakukan di Iran merupakan bagian dari takdir Allah. 

"Sholat jenazah saudara-saudara kita yang di Iran tadi walaupun misalkan tidak diterima Allah kita serahkan kepada Allah. Itu adalah bagian dari takdir Allah karena syekh Ismail Haniyah tidak pernah meminta untuk meninggal di Iran. Tapi Allah takdirkan meninggal di Iran," lanjut dia.

 

Banyak sholat ghaib dengan metode sunah wal jamaah.. 

Lebih lanjut, Ustadz Fakhrurrazi juga mengungkapkan, tidak perlu khawatir juga karena di belahan bumi lain,  banyak kaum Muslimin telah melakukan sholat gaib jenazah Ismail Hanyeh dengan  metode ahli sunah wal jamaah. Hal tersebut, ujar dia, membuat kaum Muslimin tenang. "Yang perlu diketahui beliau Ismail Haniyeh bukan syiah. Dan kita berdoa agar beliau husnul khatimah,"jelas dia.

Dalam postingan berbeda, Ustadz Fakhrurrazi mengungkapkan, jenazah as-Syahid Ismail Haniyeh akan kembali disholatkan pada Jumat ini di salah satu masjid terbaik di Qatar. 

"Banyak tokoh pembesar yang hadir juga keluarga beliau dengan cara Ahlussunnah Waljamaah. Semoga Allah mengampuni dosanya, dan menerima segala perjuangannya. Insya Allah, akan lahir banyak anak-anak Gaza yang lebih hebat dari beliau,"jelas dia.

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei mengutuk pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh. Dia mengatakan, adalah kewajiban Iran untuk, "membayar darah tamu terhormatnya".

Pernyataan Khamenei keluar beberapa jam setelah Haniyeh terbunuh di kediamannya di Teheran pada Rabu (31/7/2024) pagi, usai menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeskhian. Khamenei menegaskan, bahwa "rezim kriminal dan teroris" telah menyiapkan dasar bagi "hukuman berat bagi dirinya sendiri".

Khamenei menyanjung Haniyeh sebagai seorang pemimpin yang berani dan pejuang Palestina yang khas. Dia menambahkan, bahwa front pejuang saat ini tengah berduka.

"Rezim kriminal dan teroris Zionis memartirkan tamu terhormat kita di rumah kita dan membuat kita berduka, tapi juga memberikan dasar untuk hukuman berat untuk mereka," demikian pernyataan Khamenei.

 

Sempat bertemu Ismail Haniyeh.. 

 


Haniyeh bersama pemimpin Jihad Islam Ziad Nakhaleh sempat bertemu langsung dengan Khamenei saat menyaksikan pengucapan sumpah Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada Selasa (30/7/2024). 

Pernyataan resmi Khamenei juga menekankan bahwa, Haniyeh selalu siap menjadi syahid, dan telah mengorbankan anak-anak dan kerabat mereka di jalan jihad. "Kami menimbang adalah kewajiban kami untuk membalas darahnya (Haniyeh) dalam insiden yang menyedihkan dan sulit ini yang mengambil tempat di Republik Islam," ujar Khamenei.

 

Media Iran melaporkan, bahwa Haniyeh dibunuh lewat serangan udara yang menargetkan kediamannya di utara Teheran sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Serangan dilaporkan terjadi di sebuah perumahan yang dikhususkan untuk para veteran perang yang diurus oleh IRGC.

IRGC telah mengonfirmasi kematian Haniyeh dan satu pengawalnya. Hamas juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka bersumpah akan membalas aksi pembunuhan terhadap pemimpin mereka yang dilakukan lewat, "serangan mematikan Zionis".

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler