KIM Ingin Prabowo Dua Periode, Fahri Hamzah Ingatkan Ridwan Kamil Begini Soal Pilpres 2029

Pasangan Ridwan Kamil-Suswono resmi dideklarasikan sebagai cagub-cawagub Jakarta.

Republika/Thoudy Badai
Ridwan Kamil dan Suswono berfoto usai deklarasi bakal cagub-cawagub Jakarta, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Rep: Bambang Noroyono Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Partai Gelora mengingatkan Ridwan Kamil (Emil) tak berambisi politik yang lebih jika dipercaya masyarakat menang dalam Pilkada Jakarta 2024. Wakil Ketua Umum Gelora Fahri Hamzah menegaskan, Koalisi Indonesia Maju (KIM) menghendaki agar Prabowo Subianto menjadi presiden selama dua periode, yakni 2024-2029 dan berlanjut pada 2029-2034.

Baca Juga


Karena itu, kata Fahri, agar Emil tak menjadikan posisinya sebagai gubernur Jakarta kelak, sekadar sebagai batu loncatan untuk menjadi pesaing di level kepemimpinan nasional. Dengan kata lain, Emil tak ikut berkontestasi di Pilpres 2029.

“Kepada Pak Ridwan Kamil, saya ingin mengatakan jujur di forum ini, karena bisa jadi ada godaan yang kuat untuk mengambil celah. Kami terus terang di koalisi (KIM) menginginkan agar Pak Prabowo memimpin kita selama dua periode,” begitu kata Fahri saat mengikuti deklarasi pencaguban Emil-Suswono, di Jakarta, Senin (19/8/2024).

Partai Gelora merupakan anggota KIM Plus, koalisi 12 partai politik yang mencalonkan Emil dan Suswono sebagai cagub-cawagub Pilkada Jakarta 2024. Fahri mengatakan, kawin politik Emil dan Suswono merupakan bagian dari rekonsiliasi dari kontestasi politik nasional yang selama ini menyajikan rivalitas keras.

Emil adalah politikus Partai Golkar. Sedangkan Suswono merupakan kader dari PKS. Sementara inisiator pasangan tersebut adalah dari Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo. Prabowo merupakan presiden terpilih 2024 yang didukung Golkar, namun tak didukung PKS dalam Pilpres 2024 lalu.

Infografis Isyarat Perjalanan Ridwan Kamil Bergabung Golkar - (Republika.co.id)

Gubernur perpanjangan tangan presiden.. baca di halaman selanjutnya.

Prabowo akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga bekas rival keras Gerindra pada saat Pilpres 2014 dan 2019. Ragam peristiwa politik keras dalam tiga kali pilpres tersebut, kata Fahri, sudah terobati melalui usaha-usaha rekonsiliasi menyatukan semua kepentingan partai-partai politik.

Dan rekonsiliasi tersebut, kata Fahri, terealisasi dalam Pilkada Jakarta dengan menduetkan Emil dan Suswono. Sebab itu, kata Fahri, agar rekonsiliasi politik yang selama ini dibentuk, tak lagi ternoda dengan agenda-agenda pribadi. “Jadi jangan tergoda,” begitu kata Fahri.

Kata dia, agar Emil tak seperti gubernur-gubernur Jakarta selama ini, yang menjadikan jabatan, serta popularitasnya untuk malah bersaing dengan presiden. “Gubernur menurut sistem pemerintahan adalah perpanjangan tangan dari presiden, dari pemerintah pusat. Tugasnya adalah menjadi pelaksana program-program pusat. Kalau gubernurnya seperti di masa lalu, punya agenda sendiri, hak-hak warga Jakarta yang akan teraibakan. Jadi tolong ini dicamkan. Niat kita supaya rekonsiliasi kita terus berlanjut,” begitu ujar Fahri.

Pasangan Emil dan Suswono resmi diusung oleh 12 partai yang tergabung dalam koalisi KIM Plus. Selain Gerindra, Golkar, dan PKS, partai-partai pendukung lainnya adalah Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Nasdem, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Perindo, Partai Gelora, dan Partai Garuda. Koalisi 12 partai pendukung Emil-Suswono tersebut menguasai 91 dari 106 kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta hasil Pemilu 2024 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler