PKS Dikirimi Hadits ‘Tiga Ciri Munafik’ Terkait Pilkada, Ini Kata Tifatul Sembiring

PKS mendeklarasikan pasangan Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilgub Jakarta.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Mantan Presiden PKS, Tifatul Sembiring menghadiri Rakornas PKS di Hotel Bidakara, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (14/11).
Rep: A Syalaby, Teguh Firmansyah Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) BPW Sumatra Bagian Utara (Sumbagut) Tifatul Sembiring mengaku pihaknya mendapatkan evaluasi terkait koalisi untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada). Mantan presiden PKS tersebut pun menuding evaluasi tersebut bersifat rancu mengingat sifatnya yang ideologis. Padahal, koalisi yang dibangun bersifat taktis.

“Agak rancu juga, jika dengan prinsip-prinsip di atas, dalam upaya2 PKS di pilkada2, yang bersifat taktis itu, TAPI dievaluasi secara idelogis. Ada yang mengirimkan hadits ‘ayatul munaafiq tsalaatsun’.Dsb,”tulis Tifatul lewat akun X nya, Senin (19/8/2024).

Hadits yang dimaksud oleh Tifatul yakni salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

آيَة الْمُنَافِق ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اُؤْتُمِنَ خَانَ

“Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu ketika berbicara ia dusta, ketika berjanji ia mengingkari, dan ketika ia diberi amanat ia berkhianat".

Tifatul mengungkapkan, PKS memiliki empat tingkatan terkait koalisi, yakni koalisi ideologis, koalisi strategis, koalisi taktis dan koalisi teknis. Dia menjelaskan, dalam pengelolaan negara, level koalisinya strategis. Menurut dia, hal tersebut pernah dilakukan PKS saat bermitra dengan koalisi Susilo Bambang Yudhoyono (2004-2014).

Sementara itu, untuk Pilkada, Tifatul menjelaskan, pandangan PKS, hanya koalisi yang bersifat taktis. "Bagaimana sandang, pangan, papan masyarakat daerah setempatan bisa terpenuhi. Bagaimana pengangguran menurun, bagaimana kesehatan terlayani dengan baik, bagaimana infrastruktur daerah dibangun dan dipelihara. Bagaimana pendidikan bisa maju dsb,"ujar dia.

“Adapun koalisi teknis, lebih kepada koalisi kemanusiaan. Kalau kata Kiyai saya ‘ukhuwwah bashoriyyah”lanjut Tifatul.

Dalam pertimbangan lain, Tifatul mengungkapkan, Dewan Syariah Pusat PKS, semacam lembaga Yudikatif, memberikan berbagai arahan kaidah ushulul fiqh.

Contohnya, ujar Tifatul,  jika ada empat orang calon yang semuanya bagus, maka mengunakan prinsip ‘man ahsana minhum’ atau pilih siapa yang terbaik dari mereka.

Akan tetapi, jika hanya ada dua calon, ternyata keduanya kurang bagus,  maka gunakan kaidah ‘akhoofudh dhoroorain’ atau siapa yang lebih ringan mudharatnya. Yang terpenting, ujar dia, kepemimpinan tersebut (dalam kondisi yang kedua) harus tetap ada.

Tifatul menegaskan, PKS yang mengurus lebih dari 400 pilkada pada 2024 ini menggunakan prinsip-prinsip tersebut. "Demikianlah usaha-usaha maksimum yang dapat kami upayakan. Bagi teman-teman yang punya pendapat dan pilihan lain, silakan,"kata dia.

 

Deklarasi Ridwan Kamil-Suswono..Baca halaman selanjutnya..

PKS telah mendeklarasikan pasangan 'Rawon' atau singkatan Ridwan Kamil dan Suswono untuk Pilgub Jakarta. Pasangan ini sekaligus menganulir cicitan terdahulu yakni saat mengusulkan nama pasangan Anies-Sohibul Iman (Aman)."Bismillah, Ridwan Kamil - Suswono, Untuk Jakarta Maju," tulis PKS lewat akun X centang biru, Senin (19/8/2024).

Dalam ungahannya flyer di X, tertulis sejumlah partai pendukung. Di antaranya PKS, Gerindra, Golkar, Nasdem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, Partai Garuda, Perindo dan PPP.

Ridwan Kamil diketahui merupakan kader Golkar yang juga mantan gubernur Jawa Barat. Sementara Suswono merupakan kader PKS yang menjabat sebagai ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS. Suswono sebelumnya juga pernah menjabat sebagai menteri pertanian di era SBY."Izinkan saya menyiapkan diri dulu, oke," kata Ridwan Kamil di Hotel Sultan Jakarta, Senin, yang akan menjadi tempat deklarasi.

Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil (kiri) dan Suswono (kanan) menyampaikan sambutan saat Deklarasi Bakal Calon Gubernur Daerah Khusus Jakarta di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024). - (Republika/Thoudy Badai)

Berdasarkan pantauan, Ridwan Kamil sampai di Hotel Sultan pukul 13.57 WIB. Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengenakan kemeja putih dengan kacamata hitam yang ditaruh di kantong depan baju.

Setiap langkahnya masuk ke ruangan, ia terus didampingi sejumlah pendamping yang dikerubungi wartawan yang mengajukan pertanyaan. Sementara itu, Suswono tiba di lokasi deklarasi pukul 14.20 WIB dengan mengenakan kemeja putih.

Selanjutnya, mantan wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar menyusul datang untuk memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.

Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendeklarasikan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendeklarasikan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.

KIM merupakan partai koalisi pendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 yang beranggotakan Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, PKB, PSI, Partai Demokrat, PAN, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Perindo hingga Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sebelumnya, Politisi Partai Golkar Ridwan Kamil mengungkapkan bakal mendeklarasikan maju di Pilkada Jakarta pada Senin (19/8) malam pukul 19.00 WIB, setelah mendapatkan dukungan dari berbagai partai politik. Ridwan mengaku telah mendapatkan dukungan dari Partai Perindo untuk maju sebagai bakal calon gubernur Jakarta.

Sementara itu, Anies yang mempunyai elektabilitas tertinggi gagal untuk maju di DKI. Anies tidak bisa maju karena tak punya perahu untuk berlayar. Satu-satunya partai yang ditinggalkan dalam KIM Plus hanya PDIP. Namun lagi-lagi, PDIP tidak bisa maju.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler