Dinyatakan Lolos, Dharma Pongrekun tak Ingin Warga Jakarta tidak Makan dalam Sehari
Dharma telah memiliki slogan untuk berkampanye, "Selamatkan Jiwa Keluarga Kita".
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan surat keputusan (SK) penetapan pemenuhan syarat dukungan pasangan calon perseorangan untuk Dharma Pongrekun-Kun Wardana, Senin (19/8/2024). Berbekal SK itu, Dharma-Kun dipastikan dapat mendaftar sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Bakal calon gubernur (cagub) DKI Jakarta Dharma mengaku telah memiliki slogan untuk berkampanye di Pilgub Jakarta. Slogan itu adalah "Selamatkan Jiwa Keluarga Kita".
"Visi kami 'selamatkan jiwa keluarga kita," kata dia di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Selasa (20/8/2024) dini hari.
Ia mengatakan, salah satu program yang akan dilakukan apabila terpilih menjadi gubernur adalah membuat warga DKI Jakarta bisa makan. Artinya, ia tidak ingin ada warga DKI Jakarta yang tak bisa makan dalam satu hari.
"Saya ingin rakyat Jakarta tidak ada satu hari pun dia tidak makan," kata Dharma.
Untuk mewujudkan itu, hal yang akan dilakukan pertama sebagai gubernur adalah membangun pondasi agar masyarakat di DKI Jakarta bisa aman. Aman itu bukan hanya secara fisik, melainkan juga jiwanya.
"Caranya bagaimana, nanti akan saya sampaikan," kata dia.
Menurut Dharma, langkahnya maju di Pilgub DKI Jakarta bukan sekadar karena ingin menjadi gubernur. Lebih dari itu, ia ingin menyelamatkan warga DKI Jakarta agar tidak seperti dulu lagi.
"Apa yang kami perjuangkan ini sungguh-sungguh kami perjuangkan untuk menyelamatkan rakyat Jakarta, supaya rakyat Jakarta tidak lagi seperti dulu, dulu-dulu," kata Dharma.
Ia pun berharap warga bisa berjuang bersamanya di Pilgub DKI Jakarta. Perjuangan itu disebut bukan sekadar untuk menjadikannya sebagai gubernur. Namun, perjuangan itu tak lain untuk warga DKI.
"Saya berharap ke depan, mari kita berjuang bersama. Sekali lagi kalau kita berjuang bersama, bukan untuk saya. Saya tidak penting, tapi bapak ibu sekalian yang penting bagi saya," kata mantan jenderal polisi bintang tiga itu.