Dilanda Badai, Jepang Perintahkan Jutaan Warga Melakukan Evakuasi

Tiga orang tewas dan sejumlah orang terluka akibat Badai Shanshan.

Kyodo News via AP
Genteng terlihat berserakan akibat angin kencang topan di kawasan pemukiman di Miyazaki, Jepang bagian barat, Kamis, 29 Agustus 2024.
Rep: Lintar Satria Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jutaan orang diperintahkan melakukan evakuasi dari rumah mereka saat Badai Shanshan melanda barat daya Jepang. Badai yang membawa angin kencang dan hujan deras ini memadamkan listrik, mengganggu lalu lintas udara dan memaksa pabrik-pabrik perusahaan besar menangguhkan operasinya.

Baca Juga


Sejauh ini tiga orang tewas dan sejumlah orang terluka akibat badai yang menurut pihak berwenang merupakan badai terkuat yang pernah menerjang barat daya Jepang.

Toyota menghentikan semua operasi pabriknya di dalam negeri, sementara produsen otomotif lainnya yakni Nissan dan Honda serta perusahaan semikonduktor Renesas, Tokyo Electron dan Rohm juga menghentikan sementara produksi di sejumlah pabrik.

Pegawai rumah duka Tomoki Maeda sedang berada di dalam mobil jenazah saat badai menerpa Kota Miyazaki di selatan Kyushu. Badai memecahkan kaca jendela dan menghancurkan dinding beberapa bangunan serta memutus aliran listrik.

"Saya tidak pernah mengalami angin kencang atau tornado seperti itu selama 31 tahun hidup saya," kata Maeda, Kamis (29/8/2024).

Kecepatan angin hingga 50 meter per detik atau 180 kilometer per jam cukup kuat untuk memindahkan truk-truk. Badan cuaca Jepang mengatakan badai berada di dekat Kota Unzen, Prefektur Nagasaki pada pukul 15.00 sore dan bergerak ke arah utara.

Perusahaan listrik Kyushu Electric Power Co mengatakan lebih dari 200 ribu rumah di tujuh prefektur mengalami pemadaman listrik. Sebelumnya perusahaan itu mengatakan badai tidak menimbulkan dampak pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Sendai di Kota Satsumasendai, di mana badai tiba pada Kamis pagi.

Dalam konferensi pers Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan tiga orang tewas dan satu orang hilang dalam insiden berkaitan dengan baik. Sementara badan penanggulangan bencana mengatakan 45 orang terluka.

Badan cuaca Jepang mengatakan setelah melanda Kyushu selama beberapa hari, badai diperkirakan akan mendekati daerah tengah dan timur Jepang termasuk Tokyo pada akhir pekan.

Pihak berwenang mengatakan lebih dari 5,2 juta orang di seluruh negeri diberi pemberitahuan untuk melakukan evakuasi. Sebagian besar di Kyushu dan daerah sekitar Jepang tengah yang dilanda hujan deras yang memicu longsor pada Rabu (28/8/2024) lalu.

Pengelola hotel tua di Kota Hitoyoshi, Prefektur Kumamoto, Madoka Kubo mengatakan semua pesanan dibatalkan. Kini ia hanya menampung orang lanjut usia yang dievakuasi dari daerah sekitar.

Maskapai-maskapai Jepang termasuk ANA Holdings dan Japan Airlines membatalkan hampir 800 penerbangan. Layanan kereta di banyak daerah di Kyushu juga ditangguhkan. Begitu pula ratusan layanan bus dan kapal feri.

Badai Shanshan merupakan sistem cuaca terkuat yang menghantam Jepang setelah Badai Ampil yang memicu pemadaman listrik evakuasi pada awal bulan ini. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler