Prabowo Cerita Dapat Salam dari Megawati Melalui Menpan-RB, Apa Pesannya?
Salam dari Megawati untuk Prabowo disampaikan melalui Azwar Anas.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas hadir dalam Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8/2024). Kehadiran menteri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mendapatkan sambutan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo menyebut langsung semua nama menteri kabinet yang hadir. Nama Azwar Anas juga ikut disebut oleh presiden terpilih itu dalam sambutan pidatonya.
"Menteri PAN-RB, Bapak Azwar Anas. Tadi menyampaikan salam dari Ibu Megawati. Bener kan?" kata Prabowo dalam pidatonya.
Azwar kemudian menjawab pertanyaan Prabowo itu dengan anggukan kepala. Setelah itu, para hadirin yang datang langsung ramai bersorak, mengingat hubungan antara Prabowo dan Megawati yang terlihat berseberangan.
Prabowo mengaku mendapatkan kehormatan besar karena terdapat perwakilan hampir seluruh partai dalam kegiatan Partai Gerindra. Ia memang sengaja mengundang semua pihak, baik yang berkoalisi maupun tidak.
"Ini kehormatan besar saya membuat suatu acara dan kita mengundang semua partai. Tidak hanya koalisi kita, kita undang juga semua partai nonkoalisi," kata Prabowo.
Diketahui, Apel Kader Partai Gerindra itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Bahkan, Wakil Presiden Ma'ruf Amin ikut mendampingi Jokowi hadir dalam kegiatan itu.
Cerita Azwar Anas.. baca di halaman selanjutnya.
Azwar Anas mengatakan, Megawati tak bisa hadir langsung dalam kegiatan Partai Gerindra. Namun, Megawati disebut sempat menitipkan salam kepadanya untuk Prabowo. "Kemarin, saya sebelum berangkat, Ibu (Megawati) menyampaikan salam hormat," kata Azwar.
Ia mengaku telah melapor kepada Megawati terkait undangan Partai Gerindra kepadanya sebagai menteri. Karena itu, Megawati menitipkan salam kepadanya untuk disampaikan kepada Prabowo.
Megawati juga menyampaikan permintaan maaf karena tak bisa hadir langsung untuk memenuhi undangan Partai Gerindra. Pasalnya, saat ini Megawati masih mengurus rekomendasi para bakal calon kepala daerah yang diusung partainya. "Banyak sekali administrasi yang beliau selesaikan," kata Azwar.
Hubungan Megawati dan Prabowo sebenarnya pernah sangat dekat, terutama pada Pilpres 2009 hingga Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012. Megawati dan Prabowo pernah berpasangan sebagai calon presiden dan wakil presiden pada 2009. Sementara pada 2012, PDIP dan Partai Gerindra mengusung Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Namun, dua tokoh itu merenggang ketika PDIP mengusung Jokowi di Pilpres 2014. Pasalnya, langkah itu dinilai melanggar perjanjian Batu Tulis yang dibuat Megawati dan Prabowo pada 2009, di mana PDIP disebut telah berjanji akan mengusung Prabowo di Pilres 2014.