Keutamaan Mencintai Fakir Miskin dan Membantunya

Rasulullah SAW sangat mencintai fakir miskin.

Act
Keutamaan Mencintai Fakir Miskin dan Membantunya. Foto: Kemiskinan (ilustrasi)
Red: Muhammad Hafil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang fakir miskin mendapat tempat dan kedudukan terhormat dalam Islam. Ini karena Nabi Muhammad mencintai orang fakir miskin.

Baca Juga


Bahkan, Nabi tidak hanya sendirian dalam mencintai orang miskin. Beliau juga mengajak umatnya mencintai orang miskin. 

Dalam sebuah hadits:

لِكُلِّ أَمْرٍ مِفْتَاحٌ، وَمِفْتَاحُ الْجَنَّةِ حُبُّ الْمَسَاكِينِ وَالْفُقَرَاءِ

Segala sesuatu ada kuncinya dan kunci surga adalah mencintai orang-orang miskin dan fakir (HR Ibnu La-al dari Ibnu Umar RA).

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan, kunci surga itu adalah cinta kepada kaum fakir miskin. Dikatakan demikian karena kebanyakan orang yang masuk surga terdiri dari orang kalangan mereka.

Dalam hadits lain disebutkan bahwa yang mula-mula masuk surga adalah fakir miskin dari kalangan Muhajirin. Rasulullah pernah berdoa:

"Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan orang miskin dan wafatkanlah aku dalam keadaan miskin serta masukkanlah aku ke dalam golongan orang miskin."

Menurut Buya Alfis, makna yang dimaksud adalah masukkanlah aku ke dalam surga bersama dengan golongan orang miskin. Ahli Shuffah yaitu orang-orang yang hidup di pinggiran Masjid Nabawi, tak punya harta benda, sanak keluarga dan mereka adalah para kekasih Nabi.

"Salah satu cara mencintai fakir miskin adalah membantunya, berikanlah makanan terbaik kita kepada mereka atau berikanlah sebagian rezeki kita kepada mereka karena dalam harta yang kita miliki ada hak mereka yang harus kita berikan. Kalau tidak kita berikan maka kita sudah berbuat dzalim dan dosa," tulis Buya Alfis.

Infografis tingkat kemiskinan di Indonesia pada September 2022. - (BPS)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler