Eco Enzyme Jadi Solusi Kurangi Limbah Organik, LPPM Unisba Beri Pelatihan ke Warga

Eco enzyme efektif dalam mengurai limbah organik, termasuk sisa-sisa sayuran dan buah

Dok Republika
Unisb memberikan pelatihan ke masyarakat di RW 01, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik.
Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Peningkatan limbah organik kerap menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Karena, pembusukannya menghasilkan gas berbahaya dan mencemari lingkungan. Eco-enzyme, produk alami dari fermentasi limbah organik, menawarkan solusi inovatif. Selain mengurai limbah, eco-enzyme juga bermanfaat sebagai pupuk dan pembersih alami.

Baca Juga


Untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang eco-enzyme, Tim pengabdian kepada masyarakat (PKM) Universitas Islam Bandung (Unisba) mengadakan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat di RW 01, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK, dalam membuat dan memanfaatkan eco-enzyme untuk kebutuhan sehari-hari.

Menurut Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof Dr Neni Sri imaniyati, SH MHum, pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu pilar Tri Dharma yang wajib dilaksanakan oleh dosen di Perguruan Tinggi. "Kegiatan pelatihan pembuatan produk eco-enzyme merupakan solusi inovatif dalam mengatasi limbah organik," katanya.

Sementara menurut Ketua Tim Pengabdi pada PKM Kemendikbudristek-LPPM Unisba, Dr Ir Nugraha, ST MM IPM, pada tingkat rumah tangga, eco-enzyme efektif dalam mengurai limbah organik, termasuk sisa-sisa sayuran dan buah.

Apt Athina Mardathillah MSi salah satu narasumber dari Fakultas Farmasi Universitas Jendral Achmad Yani (Unjani) menjelaskan bahwa eco-enzyme memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah limbah organik. Baik di rumah tangga maupun industri, eco-enzyme dapat mengurai sisa makanan menjadi pupuk organik yang kaya nutrisi dan mengurangi bau tidak sedap serta risiko penyakit yang timbul dari pembusukan sampah.

"Ini merupakan solusi yang menguntungkan semua pihak. Kita tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga mendapatkan produk bernilai tambah," katanya.

Sementara Apt Vinda Maharani Patricia MSi Dosen di Program Studi Farmasi Unisba, menjelaskan bagaimana membuat produk turunan yang memanfaatkan eco-enzyme, yaitu sabun cuci piring. Selain untuk penggunaan pribadi, sabun cuci piring dari eco-enzyme juga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk komersial.

Ketua TP-PKK RW 01 Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik Rohayati, menyambut baik inisiatif ini. Ia berharap eco-enzyme dapat menjadi solusi nyata untuk mengatasi masalah lingkungan di lingkungan sekitarnya. Dengan mengurangi limbah dan polusi, eco-enzyme dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.

"Untuk mencapai keberhasilan ini, peran serta semua pihak sangat penting termasuk sinergi antara institusi pendidikan dan masyarakat harus bekerja sama untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat," katanya.

Untuk mendukung penuh inisiatif masyarakat dalam memanfaatkan eco-enzyme, tim PKM Unisba yang telah mendapatkan hibah pendanaan dari Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemenristekdikti) dan difasilitasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNISBA telah menyediakan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam proses pembuatan eco-enzyme. Serta, produk turunan dari eco-enzyme yaitu sabun pencuci piring.

Dengan adanya dukungan ini, diharapkan masyarakat RW 01 Kelurahan Sukamiskin dapat secara mandiri memproduksi eco-enzyme dan produk turunannya guna meningkatkan perekonomian dan jiwa kewirausahaan bagi warga setempat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler