Musim Bunga di Rabiul Awal, Kala Lahirnya Nabi yang Mulia
Rabiul Awal bermakna dimulainya musim bunga.
REPUBLIKA.CO.ID,Umat Islam kembali memasuki Rabiul Awal 1445 Hijriyah, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bulan ketiga dalam kalender Islam (Hijriyah) ini memiliki banyak keistimewaan karena terkait dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Pada bulan ini juga terdapat amalan-amalan sunah yang dapat dilaksanakan umat Islam.
Bulan Rabiul Awal terdiri dari dua kata, yaitu Rabi’ dan Awal. Rabi’ berarti musim bunga, sedangkan Awal berarti yang pertama. Menukil dari buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah karya Ida Fitri Shohibah terbitan Balai Pustaka, Rabiul Awal adalah bulan di mana bermulanya musim bunga bagi tanaman.
Berdasarkan kebiasaannya di Jazirah Arab, saat bulan Rabiul Awal buah-buahan mulai berbunga dan kemudian berbuah.Setelah kedatangan Islam, Rasulullah SAW pun mengabadikan nama Rabiul Awal ini hingga sekarang sebagai bulan ketiga dalam kalender Hijriyah.
Rabiul Awal memiliki keistimewan dalam agama Islam karena pada tanggal 12 Rabiul Awal, umat Islam merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW, yaitu hari kelahiran Nabi Muhammad. Disebutkan bahwa Nabi Muhammad lahir pada 12 Rabiul Awal tahun gajah yang bertepatan dengan 23 April 571 Masehi.
Berdasarkan Kalender Masehi, 12 Rabiul Awal tahun ini bertepatan dengan 15-16 September 2024. Pada saat itulah puncak peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan oleh umat Islam.
Maulid Nabi Muhammad SAW biasanya dirayakan dengan berbagai kegiatan keagamaan dan kebudayaan di seluruh dunia Islam. Ini adalah waktu untuk merenungkan ajaran dan kehidupan Nabi Muhammad serta untuk meningkatkan rasa cinta dan penghormatan terhadap beliau.
Selain terdapat peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW, banyak peristiwa lainnya yang terjadi di bulan. Di antaranya adalah diangkatnya Nabi Muhammad sebagai Rasul, peristiwa hijrah, wafatnya Rasul, dan diangkatnya Abu Bakar sebagai khalifah.