Setelah Bom Zona Kemanusiaan, Israel Bunuh Anak-Anak di Jabalia
Pengeboman Al-Mawasi meninggalkan kawah sedalam 10 meter.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Agresi militer Israel terhadap jalur Gaza telah berlangsung selama 340 hari berturut-turut. Bom dan peluru Israel dinilai tak mengenal mana pejuang dan warga sipil. Usai membantai puluhan warga yang sedang mengungsi di zona kemanusiaan Al-Mawasi, Khan Younis, penjajah kembali melakukan pembantaian kepada warga sipil di Jabalia al-Balad yang berada di bagian utara jalur Gaza pada Selasa (10/9/2024) malam.
Dalam penghitungan awal, tim Pertahanan Sipil di Jalur Gaza menemukan delapan jenazah syuhada, termasuk tiga anak-anak dan dua wanita, bersama dengan beberapa orang yang terluka setelah Israel mengebom rumah Dr. Akram al-Najjar di Universitas Terbuka al-Quds.
Di Gaza City, koresponden Al-Mayadeen melaporkan, pengeboman Israel terhadap sebuah kedai makanan populer di Lapangan al-Shawa, sebelah timur kota, mengakibatkan enam orang tewas dan beberapa orang lainnya terluka. Lebih jauh lagi, serangan di daerah Yarmouk menyebabkan tewasnya lima orang, termasuk dua wanita dan seorang anak, dan menyebabkan dua belas orang lainnya terluka.
Beberapa warga sipil syahid di Gaza City. Sementara itu, warga lainnya terluka di lingkungan Shuja'iyya, yang terletak di sebelah timur kota. Hal ini terjadi bersamaan dengan penargetan lingkungan al-Zaytoun, yang juga mengakibatkan lebih banyak korban.
Di jalur Gaza bagian tengah, penembakan Israel di beberapa area di kamp al-Bureij mengakibatkan kematian tiga orang, termasuk seorang anak, dan menyebabkan yang lainnya terluka. Sementara itu, kamp al-Nuseirat mengalami pemboman hebat oleh Israel.
Di Rafah, penembakan Israel di area al-Mashrou mengakibatkan kematian tiga orang. Sementara itu, pasukan pendudukan terus menembaki dan menghancurkan bangunan tempat tinggal di barat laut kota.
Jejak pemboman Almawasi berupa kawah sedalam 10 meter
Pada Selasa dini hari, penjajah teroris Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap kamp pengungsian Palestina di al-Mawasi, Khan Younis. Pembantaian tersebut digambarkan sebagai salah satu yang terburuk dan paling brutal di jalur Gaza.
Daerah itu sebelumnya dinyatakan sebagai zona aman oleh IDF, dan melindungi sedikitnya satu juta warga Palestina, yang semuanya berdesakan di tenda-tenda darurat.
Sejauh ini, jumlah korban tewas yang belum dipastikan menunjukkan bahwa sedikitnya 40 warga Palestina telah tewas dalam agresi itu. Sementara, sebanyak 65 lainnya terluka. Namun, jumlah itu diperkirakan akan meningkat secara eksponensial dalam beberapa jam mendatang.
Sebagai akibat dari pemboman hebat di kamp itu, kawah dan lubang besar yang belum pernah terjadi sebelumnya ditinggalkan oleh bom seberat 2.000 pon yang dijatuhkan oleh IDF. Seluruh keluarga telah musnah, sementara yang lain benar-benar menghilang di pasir. Jasad sejumlah syuhada ditemukan di lokasi yang jauh dari kawah akibat hantaman ledakan.