Empat Keutamaan Mengagungkan Maulid Nabi
Maulid Nabi Muhammad momentum memperbanyak dzikir.
REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA -- Pondok Pesantren Al-Muayyad Mangkuyudan Surakarta, selama 12 hari mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada Puncak Peringatan Maulid Nabi pada Ahad (15/9/2024) diisi dengan ceramah dari KH Ahmad Muhamad Mustain Nasoha, pengurus Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum (LPBH) Nahdlatul Ulama Wilayah Jawa Tengah yang juga Pembina Lembaga Bahsul Masail Pondok Pesantren Al-Muayyad.
Dalam acara ini, Kiai Mustain menyampaikan berbagai dalil mengenai keutamaan Maulid Nabi berdasarkan kitab-kitab kuning klasik, termasuk An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami dan Al-Mausu’ah Al-Yusufiyyah karya Syekh Yusuf Khottor, serta referensi dari jurnal internasional.
Kiai Mustain mengawali ceramah dengan penjelasan bahwa memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu amalan mulia yang telah dipraktikkan oleh generasi salaf, termasuk para sahabat Nabi, yakni Sayyidina Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali RA.
Ia mengutip //An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam// halaman 5-7 untuk menjelaskan berbagai keutamaan dari mengagungkan Maulid Nabi.
Berikut empat keutamaan Maulid Nabi:
1. Sayyidina Abu Bakar RA. berkata: "Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga."
2. Sayyidina Umar RA. berkata: "Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam."
3. Sayyidina Utsman RA. berkata: "Barangsiapa membelanjakan satu dirham untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan ia ikut serta menyaksikan Perang Badar dan Hunain."
4. Sayyidina Ali RA. berkata: "Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan Maulid, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab."