Kunjungi Korban Gempa Bumi, Sahrul Gunawan Pastikan Kebutuhan Warga Aman
Sahrul berkeliling melihat langsung kondisi di lapangan dan mendatangi posko
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Wakil Bupati Bandung Sahrul Gunawan langsung mengunjungi korban setelah gempa bumi terjad di Kertasari, Rabu (18/9/2024). Kedatangan Sahrul disambut bahagia warga yang umumnya masih berada di luar rumahnya.
Sahrul ditemani sang istri Dine Mutiara, membawa sejumlah bantuan, seperti sembilan bahan pokok (sembako), sayuran, mie instant, kasur lipat, selimut, dan lain-lain. Kedatangan pasangan ini dijadikan momentum bagi warga untuk menceritakan keluh kesahnya dan kebahagiaan.
Begitu tiba di lokasi, warga berebut menyalami Sahrul. Tak sedikit yang histeris sambil memeluk sosok yang akan bertarung menjadi Bupati pada Pilbup Bandung 2024 ini. Sahrul pun berkeliling melihat langsung kondisi di lapangan. Termasuk mendatangi posko penampungan sementara untuk menampung keluhan warganya.
Sahrul mengatakan, berdasarkan data yang diterimanya untuk Desa Cibeureum, Kertasari, yang dihuni 3.888 kepala keluarga, ada 8 orang mengalami luka berat dan 6 orang luka ringan. Lalu terdapat 346 rumah rusak berat, 325 rusak sedang, dan 595 rusak ringan. Selain itu, ada 2 madrasah rusak berat, 2 rusak sedang, dan 1 rusak ringan. Ada pula 6 sekolah rusak berat, 3 rusak sedang, dan 1 rusak ringan. Sementara ada 7 masjid rusak berat, 6 rusak sedang, dan 3 rusak ringan.
“Di Desa Cibeureum ini, warga membutuhkan bantuan lainnya, seperti obat-obatan, alat mandi, dan kebutuhan makanan ringan lainnya. Kita terus upayakan memberikan bantuan yang dibutuhkan dengan melibatkan semua unsur, pemerintah, swasta, dan donatur,” kata Sahrul.
Sahrul mengatakan, dampak gempa bumi masih terus dalam pemantauan. Mulai kerusakan dan korban juga masih dalam pendataan. Diketahui, gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5.0, terjadi di wilayah Kabupaten Bandung, pada Rabu 18 September 2024 pada pukul 09.41 WIB. Gempa terjadi di darat dengan kedalaman 10 Km.
Berdasarkan keterangan BMKG, gempa bumi terjadi akibat aktivitas Sesar Garsela. Analisis ini disampaikan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono.
"Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrumnya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal)," kata Daryono.