Terungkap Cara Israel Produksi dan Kirim Ribuan Pager Peledak ke Lebanon, Ini Kronologinya

Pager peledak dibuat perusahaan gadungan yang didalangi Pemerintah Israel.

AP
Keluarga korban yang terluka pada Selasa akibat pager genggam mereka yang meledak, menunggu di pintu masuk darurat rumah sakit Universitas Amerika, di Beirut, Lebanon, Rabu, (18/9/2024).
Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Israel telah mendirikan perusahaan cangkang atau gadungan untuk memproduksi pager atau penyeranta peledak yang kemudian dikirim ke Lebanon. Hal tersebut tertulis dalam laporan The New York Times (NYT) dengan mengutip tiga petugas intelijen.

Baca Juga


Menurut sumber petugas tersebut, manufaktur penyeranta itu, BAC Consulting Kft adalah perusahaan yang berbasis di Hongaria yang memiliki kontrak untuk memproduksi perangkat tersebut atas nama perusahaan Taiwan Gold Apollo. Padahal, sebenarnya produk itu dibuat perusahaan buatan Pemerintah Israel.

BACA JUGA: Dua Ayat Alquran yang Membuat Youtuber Speed Menjadi Tenang

Selain itu, sedikitnya ada dua perusahaan gadungan lain yang dibentuk untuk menutupi identitas sebenarnya dari orang-orang yang membuat perangkat tersebut –ungkap petugas intelijen Israel.

Pada saat yang sama, BAC Consulting Kft juga memiliki pelanggan lainnya yang memesan produksi penyeranta yang tanpa menggunakan bahan peledak, lapor surat kabar itu.

Penyeranta yang bersifat eksplosif ini mulai dikirimkan ke Lebanon pada musim panas 2022, tetapi penggunaannya kemudian ditingkatkan setelah pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mencela penggunaan ponsel demi alasan keamanan.


Sebelumnya, surat kabar Lebanon Al Manar melaporkan bahwa peralatan komunikasi yang meledak pada Rabu (18/9/2024) di berbagai wilayah di Lebanon dibeli sekitar lima bulan yang lalu, atau hampir bersamaan dengan penyeranta yang meledak satu hari sebelumnya.

"Hizbullah membeli peralatan komunikasi lima bulan lalu, pada waktu yang hampir bersamaan dengan penyeranta," lapor surat kabar tersebut.

Dinas keamanan Taiwan sedang menyelidiki kasus peledakan penyeranta yang terjadi di Lebanon yang diduga berkaitan dengan perusahaan lokal Gold Apollo, kata Kepala Departemen Pertahanan Taiwan Wellington Koo, Kamis (19/9/2024). Gold Apollo telah membantah terlibat dalam insiden peledakan ribuan ledakan pager secara serentak di Lebanon.

"Dinas keamanan Taiwan saat ini sedang menyelidiki isu ini dan menanggapinya secara serius. Departemen Pertahanan tidak terlibat dalam kasus ini," kata Wellington seperti dikutip Radio Taiwan International kepada wartawan.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan, Sun Li-fang, mengatakan bahwa kementerian tidak memiliki penjelasan atas tindakan Gold Apollo. Ledakan pager terjadi di berbagai bagian Lebanon terjadi pada Selasa lalu.

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan melukai hingga 2.800 orang. Reuters pada Rabu (18/9/2024) melaporkan bahwa badan intelijen Israel Mossad telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 penyeranta yang dipesan kelompok Lebanon Hizbullah dari Gold Apollo.

Namun, CEO Gold Apollo mengeklaim bahwa penyeranta yang meledak itu tidak ada hubungannya dengan produsen Taiwan tersebut, tetapi diproduksi dan dikembangkan oleh BAC Consulting KFT, yakni sebuah perusahaan Hongaria di bawah lisensi Gold Apollo.

Foto nama beberapa perusahaan di pintu rumah tempat sebuah perusahaan Hongaria yang diduga memproduksi pager yang meledak di Lebanon dan Suriah, berkantor pusat di Budapest Rabu, 18 September 2024. - (AP Photo/Denes Erdos )

Di saat bersamaan, perusahaan Hongaria itu mengatakan kepada RIA Novosti bahwa pihaknya telah memberikan layanan konsultasi bisnis dan tidak terlibat dalam produksi penyeranta. Media melansir bahwa penyeranta yang kerap digunakan Hizbullah merupakan sistem komunikasi rahasia paling kokoh terhadap peretasan.

Hingga kini penyebab ledakan tersebut masih belum diketahui. Sementara itu, otoritas Lebanon menuduh Israel bertanggung jawab atas insiden tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler