Keberkahan Doa Nabi Muhammad SAW
Doa Nabi Muhammad SAW mengandung keberkahan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan cendikiawan ternama asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi (1878-1960 M) menyebutkan sebagian dari sekian banyak riwayat seputar peristiwa luar biasa yang terjadi berkat doa Nabi SAW, di mana ia mendekati mutawatir, atau mencapai tingkat masyhur.
Said Nursi menururkan, para imam hadis, terutama imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan bahwa doa Nabi SAW yang meminta hujan langsung terkabul seketika. Hal itu sering terjadi. Bahkan pernah beliau mengangkat tangan untuk meminta hujan saat di atas mimbar, ternyata doanya terkabul sebelum tangan beliau turun. (HR Bukhari)
"Riwayat ini sangat kuat sampai mencapai tingkat mutawatir," kata Nursi dalam buku terbitan Risalah Nur Press yang berjudul Kumpulan Mukjizat Nabi Muhammad SAW halaman 147-149.
Sebelumnya juga telah disebutkan bahwa sejumlah orang mengalami kehausan saat berada di perjalanan. Namun awan selalu berkumpul setiap kali mereka butuh air sehingga menghadirkan air untuk mereka lalu pergi lagi. (HR ath-Thabrani)
Bahkan sebelum diutus sebagai Nabi, kata Nursi? doa beliau sudah mustajab. Abdul Muttalib, kakek Nabi SAW, pernah meminta hujan lewat perantaraan beliau saat masih kecil. Seketika hujan turun. Peristiwa ini sangat terkenal hingga disebutkan oleh Abdul Muttalib dalam sejumlah syairnya. (HR ath-Thabrani).
Umar ibn al-Khattab juga pernah meminta hujan lewat al-Abbas, paman Nabi SAW, sesudah Nabi SAW wafat. Ia berdoa:
"ﺍﻟﻠّٰﻬﻢ ﺇﻧّﺎ ﻛﻨّﺎ ﻧﺘﻮﺳﻞ ﺇﻟﻴﻚ ﺑﻨﺒﻴﻨﺎ ﻓﺘﺴﻘﻴﻨﺎ ﻭﺇﻧّﺎ ﻧﺘﻮﺳﻞ ﺇﻟﻴﻚ ﺑﻌَﻢِّ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻓﺎﺳﻘِﻨﺎ، ﻗﺎﻝ ﻓﻴُﺴﻘَﻮﻥ"
Artinya: "Ya Allah, sebelumnya kami meminta kepada-Mu lewat Nabi kami dan Engkau menurunkan hujan untuk kami. Sekarang kami meminta kepada-Mu lewat paman Nabi kami, maka turunkan hujan untuk kami. Disebutkan bahwa hujan diturunkan kepada mereka. (HR al-Bukhari)
Al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pernah diminta berdoa agar Allah menurunkan hujan untuk mereka. Maka, beliau berdoa dengan doa istisqa. Seketika mereka mendapatkan hujan. Lalu mereka mengadukan hujan yang demikian besar sehingga beliau berdoa dan hujan itupun berhenti. (HR. al-Bukhari)
Selain soal hujan, juga terdapat riwayat terkenal yang mendekati mutawatir bahwa saat jumlah kaum beriman masih sedikit dan menyembunyikan keimanan dan ibadah mereka, Nabi SAW berdoa agar Allah memuliakan Islam lewat Umar atau Abu Jahal. Ternyata doa beliau dikabulkan dengan keislaman Umar. Ketika itu, beliau berdoa:
"ﺍﻟﻠّٰﻬﻢ ﺃﻋﺰّ ﺍﻟﺈﺳﻠﺎﻡ ﺑﺄﺑﻲ ﺟﻬﻞ ﺑﻦ ﻫﺸﺎﻡ ﺃﻭ ﺑﻌﻤﺮ ﺑﻦ ﺍﻟﺨﻄﺎﺏ"
Artinya: "Ya Allah, muliakan Islam dengan Abu Jahal ibn Hisyam atau dengan Umar ibn al-Khattab". (HR. ath-Thabrani)
Ternyata keesokan harinya Umar datang kepada Rasulullah SAW dan masuk Islam. Ia menjadi sebab bagi kemuliaan Islam. Karena itu ia dijuluki al-Faruq.