Pergelaran Karya Budaya Jabar, Tari Topeng Losari dari Sanggar Purwa Bhakti Kabupaten Cirebon
Tari Losari memiliki keunikan tersendiri, terlihat dari beberapa hal yang tidak dimiliki oleh gaya lain di Cirebon
BANDUNG--Pergelaran Karya Budaya Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu kegiatan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar melalui UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jabar dalam rangka pemajuan kebudayaan melalui upaya pemanfaatan karya budaya. Pergelaran yang akan ditampilkan pada saat ini adalah Tari Topeng Losari dari Sanggar Seni Tari Topeng Purwa Bhakti Kabupaten Cirebon pimpinan Kartini.
Kartini merupakan salah satu pewaris Tari Losari yang memiliki keunikan tersendiri, terlihat dari beberapa hal yang tidak dimiliki oleh gaya lain di Cirebon. Keunikan terdapat dalam gaya menari dan susunan tarian yang ditampilkan. Topeng Panji tidak pernah disajikan dalam Topeng Babakan, akan tetapi hanya ditampilkan pada Topeng Lakonan. Topeng Kili Paduganata dan Topeng Jinggananom tidak ditarikan oleh bodor (lawak) seperti halnya pada topeng gaya lain. Di dalam Topeng Dinaan (seharian atau semalam suntuk) akan diteruskan dengan Topeng Lakonan yang ceritanya diambil dari cerita Panji.
Berikut adalah tarian yang akan ditampilkan di Gedung Teater Tertutup Taman Budaya Jabar, Kamis (19/9/2024).
Panji Sutrawinangun, sosok pangeran dari kerajaan Orawan yang memiliki sifat lembut, sabar, bijaksana dan mempunyai kesaktian yang sangat luar biasa.
Patih Jayabadra, seorang Patih dari Kerajaan Korawan yang diutus oleh Kili Padukanata Patih Dalem untuk melamar Pangeran Sinjang Laga untuk berdampingan dengan Putri Dewi Candra Kirana anak dari Raja Prabu Lembu Jaya Jatiluhur.
Killi Paduganata, sosok seorang Patih Dalem yang mengutus wakilnya Patih Jaya Badra untuk mapag penganten pria Sisinjang Laga agar dinikahkan dengan Dewi Candrakirana anak dari Raja Prabu Lembu Jaya Niluhur.
Tumenggung Magangdiraja, sosok Tumenggung dari Kerajaan Bawarna yang mempunyai sifat Ponggawa
Perang, tumenggung dari Kerajaan Bawarna datang ke Negara Tomasik untuk menagih upeti kepada Raja Jinggananom yang sudah lama tidak setor uang upeti, namun Jinggananom dengansombongnya menolak untuk membayar upeti,sehingga terjadilah peperangan.
Klana Bandopati, yang berasal dari Kerajaan Kasabrangan menggambarkan sosok seorang raja yang mempunyai ambisi untuk menjadi penguasa di atas penguasa sehingga mempunyai sifat yang jahat kejam sombong congkak namun pada akhirnya bisa di kalahkan juga oleh Pangeran Panji.