Ulama Karismatik NU Gus Lik Wafat, Pemakamannya Dihadiri Sepuluh Ribu Warga

Sepanjang jalan, ribuan jamaah mengiringi jenazah dengan doa dan lantunan shalawat.

Tangkapan layar
KH Mochamad Douglas Toha Yahya
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ulama karismatik Kediri KH Mochamad Douglas Toha Yahya atau yang akrab dikenal sebagai Gus Lik meninggal dunia di RS Bhayangkara Kediri pada Sabtu (21/9/2024) malam. Pengasuh Pondok Pesantren Assaidiyah tersebut dimakamkan keesokan harinya atau pada Ahad pukul 08.00 WIB. 

Prosesi pemakaman  Gus Lik, berlangsung dengan khidmat. Pemberangkatan jenazah dimulai dari rumah duka di Pondok Pesantren Assaidiyah, menuju area pemakaman keluarga di sebelah Langgar Kulon, Kelurahan Jamsaren, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Dilansir dari laman polreskedirikota, prosesi ini dihadiri oleh sekitar 10.000 orang, termasuk ulama, santri, dan masyarakat Kota/Kabupaten Kediri.

Acara diawali dengan sambutan oleh KH. Anwar Iskandar, pengasuh Pondok Pesantren Al Amin dan Assaidiyah, yang menyampaikan belasungkawa mendalam atas wafatnya Gus Lik. “Beliau adalah sosok ulama yang rendah hati, sederhana, dan penuh kasih. Kepergian Gus Lik meninggalkan duka mendalam bagi kita semua, tetapi insya Allah, beliau telah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar KH Anwar dalam sambutannya.

Jenazah Gus Lik kemudian diberangkatkan menuju lokasi pemakaman pukul 08.15 WIB. Tandu jenazah dibawa oleh anggota Banser, menandai penghormatan terakhir bagi sosok yang dihormati dan dicintai oleh masyarakat luas. Sepanjang jalan, ribuan jamaah mengiringi pemberangkatan jenazah dengan doa dan lantunan shalawat.

Setibanya di area pemakaman pada pukul 08.30 WIB, jenazah diturunkan oleh pihak keluarga besar Pondok Pesantren Assaidiyah. Penurunan jenazah dipimpin langsung oleh KH. Driya’, pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam Mantenan, yang juga bertindak sebagai muadzin. Adzan dikumandangkan pukul 08.50 WIB sebagai tanda dimulainya prosesi pemakaman.

Setelah penurunan jenazah, prosesi penimbunan dilakukan oleh keluarga dan santri dari Pondok Pesantren Assaidiyah, disaksikan oleh ribuan jamaah yang turut hadir di sekitar makam. Suasana penuh haru meliputi area pemakaman ketika bunga mulai ditabur dan doa-doa dipanjatkan oleh KH. Anwar Iskandar. Penaburan bunga dan doa selesai dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB.

KH. Nurul Huda Djazuli, pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso, kemudian memberikan  nasihat singkat kepada jamaah yang hadir. Dalam ceramahnya, KH. Nurul Huda mengingatkan bahwa Gus Lik adalah sosok ulama yang selalu mengutamakan kebaikan, kedamaian, dan kebersamaan. “Beliau adalah cahaya bagi banyak orang, dan insya Allah, kebaikan-kebaikan yang beliau tanamkan akan terus hidup di hati kita semua,” tuturnya.

Prosesi pemakaman Gus Lik berlangsung hingga pukul 10.10 WIB. Setelah selesai, jamaah dan warga secara bergantian melakukan ziarah di makam Gus Lik, memanjatkan doa untuk almarhum. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan aman dan kondusif, dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan setempat.

Di antara para tokoh yang hadir dalam prosesi pemakaman ini adalah KH. Anwar Iskandar (Pengasuh PP Al Amin dan Assaidiyah), KH. Nurul Huda Djazuli dan KH. Abdurrahman Al Kautsar (Pengasuh PP Al Falah Ploso), KH. Driya’ (Pengasuh PP Mambaul Hikam Mantenan), KH. Nasir (Pengasuh PP Al Hikmah Purwoasri), dan KH. Abubakar Abdul Djalil (Ketua PC NU Kota Kediri).

Selain itu, hadir pula Karo SDM Polda Jatim Kombes Ari Wibowo, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Bapak Feri Djatmiko, serta perwakilan dari PT Gudang Garam dan Banser Kota Kediri. Pj Wali Kota Kediri Zanariah menyampaikan rasa bela sungkawa mendalam atas meninggalnya  Gus Lik.

Zanariah bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji dan Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Aris Setiawan melayat ke rumah duka pada Ahad (22/9) pagi. Sebelum meninggal, Gus Lik mendapat perawatan di RS Bhayangkara Kediri. Lalu dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (21/9) pukul 22.40 WIB.

"Innalillahi wainnailaihi rajiun. Kita telah kehilangan salah satu ulama yang menjadi panutan masyarakat. Yakni KH. Douglas Toha Yahya atau Gus Lik," ujarnya.

Pj Wali Kota Kediri menyampaikan bela sungkawa atas nama Pemerintah Kota Kediri dan warga Kota Kediri. Tentu banyak masyarakat yang merasa kehilangan. KH. Douglas Toha Yahya merupakan salah satu guru dan suri tauladan bagi masyarakat. "Kita merasa sangat kehilangan. Semoga amal ibadah Almarhum diterima oleh Allah SWT dan ditempatkan di sisinya," ungkapnya.

Gus Lik wafat pada usia 58 tahun karena komplikasi penyakit yang dideritanya. Gus Lik dikenal sebagai ulama kharismatik dan pengasuh Pondok Pesantren Assaidiyah, yang selalu mengutamakan kebersamaan dan keteduhan dalam menjalankan dakwahnya.

Situasi selama prosesi pemakaman berlangsung aman dan tertib, berkat pengamanan yang dilakukan oleh Polres Kediri Kota, dipimpin oleh Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi, S.H., beserta jajarannya. “Kami bersyukur, prosesi pemakaman Gus Lik berlangsung lancar dan khidmat. Terima kasih kepada seluruh masyarakat dan jamaah yang hadir dan ikut serta menjaga ketertiban acara ini,” ujar Kapolsek Pesantren, Kompol Siswandi.

Kasi Humas Polres Kediri Kota, Ipda Nanang S, S.H., menyampaikan bahwa suasana kondusif tetap terjaga selama prosesi pemakaman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler