Mengenal NDC dan Mengapa Itu Penting?

NDC menggambarkan kebijakan atau keputusan suatu negara dalam mencapai nol emisi.

Republika/Edwin Putranto
Pengendara motor melintas di lokasi Pilot Project Rumah Rendah Emisi di Perumahan Mutiara Gading City, Bekasi, Kamis (29/8/2024).
Rep: Lintar Satria Red: Satria K Yudha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Negara-negara sepakat melaporkan rencana dan progres mereka dalam upaya penanggulangan perubahan iklim. Rencana dan target yang ditetapkan pemerintah masing-masing negara itu disebut Nationally Determined Contributions (NDC).


NDC menggambarkan kebijakan atau keputusan suatu negara dalam mencapai nol emisi. Awalnya, rencana ini dilaporkan ke PBB setiap lima tahun, tapi delegasi-delegasi Pertemuan Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow pada 2021 memutuskan untuk meningkatkan frekuensi pelaporan menjadi dua tahun sekali.

Laporan-laporan ini akan membantu negara-negara mengkoordinasikan aksi kebijakan iklim mereka satu sama lain. Selain itu juga dapat mengungkapkan langkah-langkah yang sudah dicapai menuju target iklim dunia.

Dalam laporannya Senin (23/9/2024), koalisi peneliti dari University of Oxford, Net-Zero Tracker menemukan 93 persen Produk Domestik Bruto (PDB) seluruh dunia sudah mencakup target nol-emisi. Tapi mereka mendesak janji nol-emisi diwujudkan dalam rencana yang kredibel.

Negara-negara akan kembali melaporkan NDC mereka ke PBB pada Februari 2025. Meski sejumlah negara sudah mengungkapkan rencana mereka di Pekan Iklim di New York pekan ini. Beberapa negara lainnya akan mengungkapkan NDC mereka di COP29 di Azerbaijan bulan November mendatang.

Dari mana datangnya NDC?

Untuk menghindari bencana iklim, pada tahun 2015 negara-negara sepakat untuk bekerja sama dalam membatasi pemanasan global di bawah 2 derajat dari masa pra-industri. Kesepakatan ini diabadikan menjadi Perjanjian Paris.

Demi mencapai tujuan itu, dunia tidak hanya harus meraih nol-emisi pada tahun 2050. Tapi juga harus bergerak cepat dengan memangkas emisi lebih dari setengah dari tingkat tahun 2005 dalam waktu enam tahun ke depan. Namun sejak Perjanjian Paris 2015 emisi global melonjak pesat.

Walaupun Perjanjian Paris menetapkan target emisi global tapi masing-masing negara memiliki hak untuk menentukan cara mencapai target tersebut. Dalam NDC pemerintah setiap negara memiliki cara yang berbeda untuk menurunkan emisinya.

Lebih dari 170 negara di dunia telah memenuhi tenggat waktu NDC terakhir menjelang COP26 pada awal tahun 2021 dan secara umum negara-negara tersebut menghormati proses tersebut meskipun tidak sama ambisius dan kuatnya.

Pada pelaporan NDC berikutnya, negara-negara diminta untuk fokus pada penetapan target emisi jangka pendek yang lebih ambisius untuk tahun 2030 dan 2035.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler