Akhir Mengenaskan Penyair Yahudi yang Suka Mencerca Nabi

Ka'ab merangkum bait-bait syair yang menjelek-jelekkan istri para sahabat.

Karta/Republika
Penampakan makam di Pemakaman Baqi, Kota Madinah, Sabtu (8/6/2024). Jamaah yang datang ke komplek pemakaman keluarga Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam tersebut diizinkan untuk berziarah dengan cara melintasi dan dilarang untuk berhenti. Di komplek Pemakaman Baqi dikebumikan sejumlah keluarga Rasulullah dan para sahabat. Di antaranya Sayyidah Aisyah, Fatimah, Ali bin Abu Thalib, dan sahabat mulia Utsman bin Affan.
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, Ka’ab bin Asyraf merupakan seorang pemuda Yahudi dari ayah yang berasal dari suku Thayy. Sementara itu, ibunya berasal dari Bani Nadhir Yahudi. Dia dikenal sebagai pemuda tampan yang kaya raya. Ia juga populer sebagai penyair yang suka merendahkan dan mengejek Nabi.

Baca Juga


Menurut beberapa hadits dalam Shahih Bukhari, ia menulis puisi satire untuk Nabi Muhammad, memuji Quraisy, dan membujuk mereka untuk melawan kaum Muslimin. Dia datang ke Makkah untuk menyalakan api peperangan dan kebencian terhadap umat Islam di Madinah.

Ka’ab sangat marah dan dendam atas kemenangan kaum Muslimin saat Perang Badar. Terlebih, beberapa tokoh Quraisy dieksekusi dalam peperangan di Badar tersebut. Ka’ab datang kepada kaum Quraisy agar kembali mengangkat senjata untuk mendapatkan kembali kehormatan mereka yang terampas.

Dia bahkan membuat kesepakatan dengan seorang tokoh Makkah, Abu Sufyan, untuk menjalin kerjasama antara Yahudi dengan Quraisy Makkah untuk melawan Rasulullah dan kaum Muslimin di Madinah. Ka'ab kembali ke Madinah sambil merangkum bait-bait syair yang menjelek-jelekkan istri para sahabat dengan ketajaman lidahnya.

Tabiat Ka’ab pun sampai di telinga Nabi dan para sahabat. Sampai-sampai, Allah SWT menurunkan salah satu ayat Alquran dalam QS An-Nisa ayat 51, yang artinya:

“Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Al-Kitab? Mereka percaya kepada yang disembah selain Allah dan thaghut, dan mengatakan kepada orang-orang kafir (musyrik Makkah) bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman” (QS An-Nisa: 51).

 

Perintah Rasulullah..

 

Rasulullah kemudian mengumpulkan para sahabat dan bertanya kepada mereka, “Siapa yang berani menghadapi Ka’ab bin Asyraf?” Sesungguhnya dia telah berani menyakiti Allah dan rasul-Nya.” Muhammad bin Maslamah kemudian bangkit dan berkata, “Saya ya Rasulullah.”

Muhammad bin Maslamah kemudian bersiasat untuk menemui Ka’ab. Dia seakan mengeluhkan sedekah yang dipungut darinya. Pada satu malam, Muhammad bin Maslamah yang ditemani oleh Abu Na’ilah, saudara sepersusuan Ka’ab yang sudah menjadi Muslim, menemui Ka’ab.


Sebelum menemui Ka’ab, dia berpesan kepada temannya, jika melihatnya merangkul tubuh dan mencium rambut Ka’ab, maka hal tersebut merupakan tanda untuk menghabisi Ka’ab.

Para sahabat nabi kemudian menemui Ka’ab yang malam itu mengenakan wewangian. Abu Na’ilah pun mencium rambut Ka’ab dan merangkulnya. Abu Nailah lantas mengatakan kepada sahabat, “Bunuhlah musuh Allah ini!”  Pedang-pedang mereka bertemu. Ka’ab berhasil dikalahkan tanpa perlawanan. Musuh Allah itu pun menjerit dengan keras sebelum ajal menjemputnya.

sumber : 40 Kisah Akhir Hidup Kezaliman Makhluk-Makhluk Allah
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler