Bendera RI Dikibarkan Bersama Bendera Israel Diiringi Lagu Indonesia Raya, Netizen Murka

Dalam video tersebut dinarasikan jika bendera itu berlayar di Danau Galilea Israel.

Tangkapan layar
Bendera Israel berkibar dengan bendera Indonesia
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebuah video yang beredar di media sosial menyedot perhatian netizen karena mengundang kontroversi. Dalam video yang bisa disaksikan di X tersebut, tampak bendera merah putih dikibarkan bersanding bersama bendera Israel.

Baca Juga


Dua bendera itu dikibarkan di sebuah kapal yang sedang berlayar. Para penumpang yang terdiri dari beberapa orang perempuan paruh baya dan lelaki berkacamata yang tampak berasal dari Indonesia bersikap hormat sambil menyanyikan lagu Indonesia Raya kepada dua bendera tersebut. Ada juga beberapa laki-laki asing dalam video tersebut.

Di dalam video yang diunggah oleh akun @Opposite6890, dinarasikan jika kapal itu berlayar di Danau Galilea, Israel, pada 16 September 2024. Danau Galilea merupakan sebuah danau yang berada di daerah Israel. Danau ini mempunyai panjang sekitar 25,5 kilometer dan lebar 12 kilometer. Dengan luas total 166 meter persegi, danau ini menjadi danau air tawar terluas di Israel.

Sontak saja, video tersebut mendapat komentar miring netizen. “Contoh orang2 yang teriak2 paling Pancasilais tapi tidak paham UU,”ujar akun @pamswakarsa. Akun lain @Ukimarz menanggapi berbeda. “Ini kalo Bu Retno lihat, gak tau gimana tanggapannya.”

Seperti diketahui, Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Meski beberapa kali diterpa kabar akan membuka hubungan diplomatik dengan negara zionis tersebut, Kementerian Luar Negeri RI selalu menepisnya.

Terakhir, salah satu media Israel menulis Indonesia akan menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel agar bisa diterima sebagai anggota Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD). Pemberitaan tentang hal tersebut digulirkan Times of Israel dengan mengutip salah seorang pejabat anonim dari Israel pada Kamis (10/4/2024).

“Saya tegaskan bahwa hingga saat ini, tidak ada rencana untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel, terlebih di tengah situasi kekejaman Israel di Gaza saat ini," kata Juru Bicara Kemlu Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangannya  beberapa waktu lalu.

Iqbal menyatakan bahwa Indonesia konsisten berada di garis terdepan membela hak-hak bangsa Palestina. Posisi Indonesia tidak berubah dan tetap kokoh mendukung kemerdekaan Palestina dalam kerangka solusi dua negara.

 

Kunjungan ke Israel.. 

 

Kunjungan ke Israel di tengah genosida yang terjadi di jalur Gaza bukan kali ini terjadi. Sebelumnya, lima cendikiawan Nahdlatul Ulama membuat heboh komunitas NU karena mengunjungi Israel dan foto bersama Presiden Isaac Herzog. Lima warga NU tersebut pun dikenakan sanksi dan diminta mundur dari badan otonom NU. 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta maaf atas adanya pertemuan lima kader NU yang menemui Presiden Israel Isaac Herzog di tengah genosida Israel di jalur Gaza.

“Sepatutnya saya mohon maaf kepada mayarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan Nahdlatul Ulama yang tempo hari pergi ke israel melakukan engagement disana,”ujar kiai yang akrab disapa Gus Yahya tersebut saat konferensi pers di gedung PBNU, Jakarta, Selasa (16/7/2024).


Gus Yahya menegaskan, PBNU memahami jika ada keresahan di masyarakat karena kunjungan tersebut tidak patut mengingat konteks suasana saat ini. Dia pun menjelaskan, PBNU sudah mendapatkan konfirmasi dari lembaga-lembaga terkait NU yang menjadi tempat beberapa orang personel tersebut berorganisasi. 

"Lembaga-lembaga ini yang personelnya berangkat ke Israel sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan dan pembicaraan kelembagaan. Apa yang dilakukan adalah tanggung jawab mereka pribadi dan tidak terkait dengan lembaga,"ujar Gus Yahya.

Lebih jauh, Gus Yahya memperinci mereka yang berangkat berasal dari dosen UNUSIA (satu orang), Pagar Nusa (satu orang), PWNU DKI Jakarta (satu orang) dan Fatayat (satu orang).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler