Grup MIND ID Kucurkan Investasi Rp 90,6 Triliun untuk Galakkan Hilirisasi
peningkatan nilai tambah mineral hanya dapat direalisasikan dengan investasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia (MIND ID) konsisten mengalokasikan investasi besar dalam menyukseskan program hilirisasi dan industrialisasi di Indonesia demi meningkatkan nilai tambah dari mineral kelolaan sekaligus multiplier effect ekonomi yang lebih optimal.
Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, Grup MIND ID telah mengucurkan investasi dengan nilai hingga 6 miliar dolar AS atau sekitar Rp90,6 triliun (asumsi kurs Rp15.100 per USD) dalam pengembangan hilirisasi mineral Indonesia.
Langkah strategis Anggota Holding turut dorongan peningkatan investasi di sektor hilir indonesia. Pada 2019 misalnya, investasi industri hilir di dalam negeri mencapai Rp61,6 triliun, kemudian naik menjadi Rp375,4 triliun pada 2023.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso menyampaikan peningkatan nilai tambah mineral hanya dapat direalisasikan dengan investasi. Mineral dalam bentuk mentah membutuhkan pemurnian dan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan fasilitas serta teknologi yang baik.
Hendi menyampaikan, investasi Grup MIND ID juga mampu memberikan multiplier effect ekonomi bagi ekonomi daerah dan nasional. Penyerapan tenaga kerja menjadi lebih baik dan diikuti pula performa kinerja keuangan Grup MIND ID sehingga mampu meningkatkan kontribusi pada penerimaan negara.
"Investasi ini merupakan salah satu kunci paling krusial dalam mensukseskan hilirisasi dan industrialisasi Indonesia. Inisiatif ini mengukuhkan posisi sebagai sebagai motor penggerak masa depan," katanya.
Di bulan ini, Presiden Joko Widodo telah meresmikan beroperasinya dua smelter Anggota MIND ID. Pertama, pabrik pemurnian konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi sekitar Rp58 triliun.
Smelter tembaga dengan desain jalur tunggal (design single line) terbesar di dunia ini mampu memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat dan menghasilkan katoda tembaga sekitar 650.000 ton per tahun, memproduksi 50 ton emas dan 210 ton perak.
Kedua, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat. Smelter dengan investasi sekitar Rp16 triliun akan menyerap sekitar 3,3 juta bijih bauksit per tahun dengan menghasilkan 1 juta ton alumina sebagai bahan baku aluminium.
MIND ID berkomitmen untuk melanjutkan investasi pada SGAR Fase 2 yang nantinya akan memperkuat kapasitas produksi alumina serta dilengkapi pabrik smelter untuk memproduksi aluminium.
Pada tahun depan, Grup MIND ID memiliki beberapa program champion mulai dari ekspansi smelter aluminium, ekspansi kapasitas tin chemical dan tin soldier, hingga pengembangan timah primer blok #1 dan blok #2.