Presiden Erdogan Buka Peluang Turki Gabung ASEAN

Turkiye ingin gabung BRICS dan ASEAN dan hal itu tak bertentangan dengan NATO.

EPA-EFE/Thaier Al-Sudani
Presiden Erdogan Buka Peluang Turki Gabung ASEAN.
Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan membuka peluang bagi negaranya untuk bergabung dengan dua organisasi besar, yaitu BRICS dan ASEAN. Menurut Erdogan, jika Turki bergabung di dua organisasi maka tidak akan mengubah status di kawasan.

Baca Juga


"Kita tidak bisa mengesampingkan fakta bahwa kita mempunyai hubungan dengan Eropa dan Amerika seperti halnya kita mempunyai hubungan dengan Asia Tengah, Rusia, kawasan Baltik atau Timur Jauh,” kata Recep Tayyip Erdogan kepada wartawan di Gedung Turki di New York, Amerika Serikat pada pekan lalu.

Menurut dia, Turki memiliki sejarah yang "mengakar" dengan kawasan Arab, negara-negara Teluk, serta hubungan dekat dengan Afrika. Erdogan menekankan posisi unik Turki dalam menjembatani berbagai wilayah dan aliansi.

Erdogan menyebut, sejarah Turki mendorong negaranya untuk membangun kemitraan yang beragam. Dia menolak klaim bahwa keanggotaan Turki di organisasi lain akan bertentangan dengan keanggotaannya di NATO.

"Menjadi bagian dari organisasi-organisasi ini tidak berarti menyerah terhadap NATO," kata Erdogan menggarisbawahi bahwa Ankara tidak melihat aliansi ini sebagai alternatif satu sama lain. "Hanya karena kami adalah negara NATO, kami tidak dapat memutuskan hubungan kami dengan dunia Turki dan dunia Islam," ujarnya menambahkan sebagiama dilaporkan Anadolu.

Baca: Prabowo Subianto Terima Kunjungan Silaturahim Pimpinan MPR RI

Erdogan menekankan, bergabung dengan BRICS dan ASEAN menawarkan peluang kerja sama ekonomi. Dia pun memandang aliansi tersebut sebagai pelengkap kemitraan yang sudah ada di Turki .

Dia mengkritik sejumlah pihak yang menentang aspirasi keanggotaan Turki ke organisasi lain. Erdogan menuding, mereka adalah orang-orang yang sama yang telah lama menunda masuknya Turki untuk bergabung ke dalam Uni Eropa. "Kita tidak akan pernah bisa menentukan masa depan kita hanya dengan melihat mereka," katanya.

Kemajuan disinflasi

Mengatasi permasalahan perekonomian dalam negeri, Erdogan menyatakan optimismenya terhadap perkembangan perekonomian Turki sejak menerapkan program baru pada Juni 2024. "Kami sudah mulai mengendalikan inflasi dan memulai proses disinflasi permanen," kata Erdogan menekankan bahwa lembaga-lembaga internasional kini mengakui keberhasilan program tersebut.

Baca: Menhan Prabowo Prediksi Perang Dunia Ketiga Terjadi Perang Nuklir

Erdogan menunjuk pada penurunan tingkat inflasi yang stabil, dan memproyeksikan laju perbaikan yang semakin cepat dalam beberapa bulan mendatang.

Menggarisbawahi bahwa Turki telah mencapai tujuan tersebut di "wilayah yang penuh gejolak dan ketidakstabilan," Erdogan mengatakan bahwa Turki akan melanjutkan jalur ini dengan "cara yang disiplin."

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler