Lima Fakta Kasus Bunuh Diri Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Korban sempat meninggalkan sepucuk surat sebelum ditemukan bunuh diri.

Antara
Garis Polisi. Ilustrasi
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kasus bunuh diri seorang mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) berinisial VIS (20 tahun) sempat menjadi permbincangan public. VIS yang ditemukan gantung diri di kamar kos sempat disebut-sebut terjerat pinjol.

Baca Juga


Namun menurut keluarga tidak demikian. Pun demikian dengan sepucuk surat yang ditinggalkan korban sebelum gantung diri. Tidak ada tanda-tanda terlilit pinjaman online.

Berikut, lima fakta kasus bunuh diri mahasiwa Universitas Negeri Semarang.

1. Murni Kasus Bunuh Diri

Menurut keterangan polisi, meninggalnya mahasiswa Unessa di kamar kos murni bunuh diri. Hal itu terlihat dari tanda-tanda korban Ketika ditemukan.

"Polisi bilang ini murni bunuh diri, dari tanda-tanda seperti keluarnya kotoran dari dubur dan sperma dari alat vital. Ahli forensik juga mengatakan ini pure bunuh diri, enggak ada tanda-tanda kejahatan dan kekerasan," ungkap Dedi Sinaga, kakak korban.

2. Meninggalkan Sepucuk Surat

VIS meninggalkan sepucuk surat sebelum mengakhiri hidupnya. Berikut isi surat tersebut:

"Buat kedua orang tuaku yang kucinta. Aneh sih kalau aku bilang cinta tapi malah bikin musibah dan langsung lari bunuh diri. Terima kasih telah membesarkanku selama 20 tahun. Terima kasih atas cinta kalian yang sangat banyak. Maaf karena membalas kasih sayang kalian dengan cara seperti ini. Untuk orang-orang lain yang mengasihiku seperti Kak Eni (kakak kedua VIS) dan orang-orang lainnya, terima kasih untuk segalanya. Kalian terbaik. Aku doakan yang terbaik untuk kalian semua. Tak perlu ada tangisan karena produk gagal yang tak layak ditangisi. Cukup beri emosi, jijik, dan marah atau senang. Akhirnya sumber masalah hilang. Tolong benci aku seumur hidup kalian. Maaf bikin kalian malu."

Dedi mengaku tak tahu apa maksud dari isi surat adiknya tersebut. Sebab selama ini hubungan adiknya dengan keluarga baik-baik saja. Namun Dedi mengakui bahwa adiknya memang pribadi tertutup. "Hanya orang tertentu dia bakal ajak bicara," ucapnya.

3. Berprestasi

VIS diketahui merupakan mahasiswa berprestasi. Ia memiliki nilai IPK 3,85. Bahkan masuk Unnes juga melalui jalur undangan.

4. Bukan Terjerat Pinjol

Sempat beredar kabar motif korban bunuh diri adalah terkait pinjol. Namun menurut kakak korban tidak demikian.

"Untuk pinjol, adik saya enggak ada pinjol. Itu hoaks," kata kakak kandung VIS, Dedi Sinaga, ketika ditemui awak media di kosan VIS di Gang Pisang RT02/03, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Semarang, Jumat (4/10/2024).

Setelah adiknya yang berusia 20 tahun ditemukan meninggal bunuh diri, Dedi sempat memeriksa gawai milik VIS. "Tidak ada aplikasi-aplikasi pinjol. Kalau memang pinjol pasti ada buktinya. Polisi juga bilang tidak ada pinjol," ucapnya.

5. Tak bisa dihubungi

Korban ditemukan meninggal oleh pemilik kos selepas Magrib. Pemilik kos diminta bapak korban untuk mengecek kamar karena tidak bisa dihubungi.

Dia menambahkan, ketika dicek, ibu kos menemukan hal ganjil karena lampu kamar VIS padam dan tampak ada libatan seperti tambang pada kusen pintu. Ketika pintu diketuk, VIS pun tak memberikan respons. Akhirnya pintu belakang kosan VIS didobrak. Mahasiswa Teknik Informatika Unnes semester V itu ditemukan telah gantung diri di kusen pintu kosan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler