Hal yang Dilakukan Gen-Z Jika Berada di Gaza: Ikut Berjuang Hingga Cari Perlindungan
Masyarakat di Indonesia masih menyuarakan kepedulian terhadap Palestina.
REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR — Genosida Israel di Gaza, Palestina, telah berlangsung selama genap satu tahun. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menyebutkan, setidaknya lebih dari 41 ribu jiwa telah tewas sedangkan ratusan ribu lainnya terluka. Sementara itu, masih banyak jenazah syuhada terkubur di dalam reruntuhan akibat pengeboman tanpa henti Israel yang belum dievakuasi. Hampir semua bangunan di Gaza pun rata dengan tanah.
Masyarakat di Indonesia masih terus menyuarakan kepedulian terhadap rakyat Palestina yang sedang dilanda penderitaan tanpa henti, termasuk kaum muda yang kerap disebut sebagai Generasi-Z. Apa yang akan mereka lakukan jika saat ini berada di jalur Gaza?
Aldo Aldiansyah seorang siswa di SMK Kusuma Bangsa Bogor menyampaikan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Palestina. Ia mengatakan akan membantu para pejuang jika diizinkan, dengan tujuan mempertahankan Gaza dari ancaman Zionis. Aldo menegaskan, “Saya tidak akan ikut mengungsi karena khawatir jika Gaza ditinggalkan, maka wilayah tersebut akan dikuasai oleh Zionis. Bagi saya, bertahan dan menjaga tanah Gaza adalah hal yang penting,”ujar dia.
Nurul Gina Aninas seorang siswi di SMK Kusuma Bangsa, mengungkapkan, jika berada di Gaza, langkah pertamanya adalah mencari perlindungan demi keamanan. Selain itu,dia berkeinginan untuk menghibur anak-anak kecil yang terdampak dan memberikan dukungan moral kepada mereka di tengah kondisi sulit.
Ocha Lubianti, seorang mahasiswi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dari Universitas Ibn Khaldun (UIKA) Bogor, menyampaikan kekhawatirannya tentang genosida yang terjadi di Gaza. "Konflik ini sangat meresahkan karena banyak korban sipil yang tidak bersalah, termasuk anak-anak dan perempuan, terjebak dalam kekerasan," ujarnya.
Ocha merasa meskipun ada aksi solidaritas dan kampanye kesadaran di Indonesia, upaya ini masih perlu ditingkatkan. "Mahasiswa harus lebih aktif mengadvokasi perdamaian, seperti dengan mengadakan diskusi, seminar, atau kampanye solidaritas. Kita juga bisa berkolaborasi dengan organisasi mahasiswa internasional untuk memberikan tekanan kepada lembaga global agar situasi di Gaza bisa segera diakhiri,”kata dia.