Pantang Nyerah, Hamas Hujani Tel Aviv dengan Roket, Tentara Israel Tewas di Perbatasan

Militer Israel mengonfirmasi dua prajuritnya yang tewas di perbatasan Lebanon.

EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Pejuang Brigade Al Qassam.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Kelompok perjuangan Palestina, Hamas, belum menyerah. Perlawanan terus dilakukan meskipun Israel tak henti-henti menyerang Jalur Gaza.

Baca Juga


Kelompok Brigade Qassam, menyatakan telah menembakkan rentetan roket Maqadmeh M-90 ke arah Tel Aviv, Israel tengah.

Tentara Israel mengonfirmasi serangan tersebut. Mereka menyatakan bahwa lima roket ditembakkan dari Khan Younis di Gaza. Dua orang dilaporkan terluka dalam serangan roket tersebut.

Suara sirine sempat terdengar di Tel Aviv menyusul serangan Hamas yang digelar satu tahun sejak perang dimulai.

Sementara itu, pihak militer Israel telah mengumumkan kematian seorang tentara dalam pertempuran di perbatasan Lebanon. Ini adalah kematian tentara kedua yang diumumkan hari ini.

Sebelumnya bahwa seorang tentara cadangan berusia 25 tahun telah terbunuh dalam pertempuran di perbatasan, sementara dua orang lainnya terluka parah.

Angkatan Darat Israel, Senin, menyatakan telah mengerahkan satu divisi baru untuk operasi darat di Lebanon selatan yaitu Divisi Galilee ke-91, yang meliputi Brigade Cadangan ke-3 dan ke-8 dan Brigade Nahal Utara 228.

Sejak pecah perang, Divisi ke-91 telah melancarkan sejumlah operasi ofensif dan defensif untuk melemahkan Hizbullah dan infrastrukturnya di Lebanon selatan, melalui serangan darat dan udara, kata pernyataan militer Israel.

Baru-baru ini, militer Israel menyatakan telah mengerahkan divisi ke-98 dan ke-36 di Lebanon selatan untuk memperluas serangan.

Israel telah melancarkan serangan udara bertubi-tubi di sepanjang wilayah Lebanon sejak 23 September dengan dalih menyasar target Hizbullah.

Serangan brutal militer Zionis itu menewaskan 1.200 orang dan melukai lebih dari 3.400 lainnya. Setelah itu, pada 1 Oktober, Tel Aviv mulai melancarkan serangan darat di Lebanon selatan.

Serangan militer tersebut merupakan eskalasi atas konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan Hizbullah sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

Karena serangan Israel di Lebanon, setidaknya 2.036 orang telah tewas, lebih dari 9.500 orang terluka, dan 1,2 juta lainnya mengungsi, kata otoritas Lebanon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler