Menlu Iran Menghadap MBS: israel Seret Timur Tengah ke dalam Bencana

Kunjungan ini dilakukan di tengah-tengah ancaman serangan Israel.

X
Menlu Iran Abbas Araghchi temui Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman
Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menemui Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) pada Rabu (9/10/2024). Pertemuan tersebut mengungkap jika kedua negara yang sempat bermusuhan itu dapat membantu membawa keamanan dan stabilitas ke wilayah tersebut, demikian cuit Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi di X, setelah pertemuan tingkat tinggi tersebut.

 

“Bersama-sama, Iran dan Arab Saudi dapat membantu membawa keamanan dan stabilitas di kawasan ini,” kata Araghchi. Araghchi mengatakan bahwa dia mengadakan “diskusi penting tentang isu-isu kritis” dengan MBS.

Dia menggarisbawahi bahwa upaya membawa stabilitas ke wilayah itu akan membutuhkan tingkat kemauan politik yang lebih tinggi dari pihak-pihak yang terlibat. Araghchi juga menyatakan kepuasannya dengan kunjungannya ke Riyadh dan bertemu dengan para pejabat Arab Saudi, dengan mengungkapkan, “Saya senang mengambil langkah pertama dalam perjalanan panjang.”

Kunjungan ini dilakukan di tengah-tengah ancaman serangan Israel yang diperkirakan akan dilakukan terhadap Iran, setelah negeri para mullah itu membalas berbagai kejahatan Israel yang dilakukan di wilayah tersebut, termasuk pembunuhan pemimpin Hamas dan negosiator utama, syuhada Ismail Haniyeh. Haniyeh dibunuh di kediamannya di Teheran, tepat setelah ia menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

Araghchi mengatakan, rezim Israel menyeret seluruh wilayah ke dalam bencana karena pendudukan dilaporkan telah mengancam akan melakukan serangan yang menargetkan sektor-sektor vital Iran, termasuk program nuklir dan sektor energinya.

 

Pertemuan di New York..

 

 

Menlu Iran dan Arab Saudi juga bertemu di New York, bahas hubungan dan isu-isu regional Dia berharap, konsultasi ini dapat menghasilkan kondisi yang lebih baik bagi Palestina dan Lebanon dan membangun perdamaian di kawasan ini,” kata Araghchi kepada televisi pemerintah Iran setibanya di Riyadh pada Rabu.

Perlu dicatat bahwa rezim Israel telah memperluas tindakan agresifnya di wilayah tersebut, dengan meluncurkan serangan udara dan darat di Lebanon. Sebelumnya pada Selasa, Araghchi menyatakan bahwa angkatan bersenjata Iran sepenuhnya siap untuk skenario apa pun.

Dalam konferensi pers di sela-sela konferensi “Badai Al-Aqsa; Awal dari Nasrallah”, Araghchi menyinggung tentang perjalanan diplomatiknya baru-baru ini ke New York, Beirut dan Damaskus.

Dia menekankan bahwa Iran berkomitmen untuk mendukung Perlawanan dan tidak akan goyah dari kebijakan fundamental ini. Meskipun ia mengakui bahwa Iran tidak bertujuan untuk meningkatkan ketegangan, ia menegaskan bahwa negaranya tidak takut perang. 

Araghchi lebih lanjut menegaskan, “Kami siap menghadapi skenario apa pun, angkatan bersenjata sepenuhnya siap,” dan menambahkan bahwa tujuannya adalah untuk “menghentikan perang dan mencapai gencatan senjata yang dapat diterima.”

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler